Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Istilah sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga elemen, yaitu: sistem, informasi dan
akuntansi. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
A. Definisi Sistem
Ada beberapa definisi tentang sistem yang dikemukakan oleh banyak pakar.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Mascove dan Simkin (1994) mendefinisikan sistem sebagai berikut:
A system is a set of interdependent parts that together accomplish spesific objective.
A system must have organization, interrelationships, integration, and central
objectives.
Wilkinson (1993) mendefiniskan sistem sebagai berikut:
A system is a complex entity or framework that is subject to one or more objectives,
constrains, and controls; that is surrounded by an environment; that is composed of
interdependeent subsystems; and that undergoes processes with inputs and outputs.
Barry E Chusing (1982) mendefinisikan sistem sebagai berikut:
A system is an entity consisting of two or more interrelated components or
subsystems that interact to achieve a goal.
Sehingga menurut ketiga definisi di atas, pengertian sistem adalah seperangkat
bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan
secara bersama-sama.
B. Definisi Informasi
Ada perbedaan antara data dan informasi. Data adalah fakta statistik dalam bentuk
kumpulan simbol yang tidak mengartikan sesuatu. Informasi adalah data yang telah tersaring,
terorganisir, terealisasi, dan saling berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan
organisasi. John F Nash (1989) memberikan pengertian data dan informasi sebagai berikut:
Data are potentially useful but have no immediate value. Information, in the other
hand, is a subset of data that is useful for some identifiable purposes. Information is
extracted from the available data to meet a need.
Robert A, Leitch dan K. Roscoe Davis (1983) mendefinisikan data dan informasi sebagai
berikut:
Data are raw fact, such as transaction details from sales invoices. Information is
communicated knowledge developed by matching and transforming data so that the
output is a form that useful to the recipient.
Menurut definisi-definisi di atas, informasi adalah hasil pengolahan dari data yang
digunakan untuk membantu pengambil keputusan. Agar informasi berguna dalam
pengambilan keputusan, harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:
- Relevan, suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan
keputusan.
- Akurat, ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi.
- Tepat waktu, informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat dibutuhkan.
- Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan.
- Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima.
- Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
- Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.
C. Definisi Sistem Informasi
Barry E. Cusing (1983) mendefiniskan sistem informasi sebagai:
An organized means of collecting, entering, and processing data, and of storing,
managing, controlling, and reporting information so that an organization can achieve
its objectives and goal.
Gelinas, Oram dan Wiggins (1990) mendefinisikan sistem informasi sebagai:
A man made system that generally consists of an integrated set of computer-based
and manual components establish to collect, store, and manage data, and to provide
output information to users.
Sistem informasi, dari dua definisi di atas dapat ditarik garis besar sebagai integrasi
suatu cara terorganisir (mengumpulkan, memasukkan, dan memroses data, mengendalikan,
dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai
sasaran dan tujuan organisasi.
Sistem informasi mempunyai sebelas komponen yaitu:
- komponen sasaran dan
tujuan, merefleksikan kekuatan pendorong sistem dan alasan keberadaan suatu sistem,
- komponen input (data),
- komponen output, informasi untuk pngambilan keputusan,
- penyimpanan data,
- pemroses,
- instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi,
- batas sistem,
- kendala sistem, yaitu keterbatasan intern dan ekstern,
- komponen pengaman yang berguna dan menjamin informasi yang dihasilkan akurat,
- komponen interface informasi, berfungsi sebagai penghubung antar pemakai, antara mesin
dengan pemakai, antar subsistem dalam sistem informasi,
- subsistem, merupakan bagian
sistem informasi.
Komponen sistem informasi terlihat pada gambar berikut:
Gambar Komponen Sistem Informasi.
D. Definisi Akuntansi
AICPA (American Institute of Certified Public Accountants), mendefinisikan akuntansi
sebagai berikut:
Accounting is a service activity. Its function is to provide quantitative information,
primarily financial in nature, about economic activities that is intended to be useful in
making economic decision, in making choices among alternative courses of action.
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa akuntansi bertujuan menghasilkan informasi
yang digunakan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan (manajemen) dan berbagai pihak di
luar perusahaan (pemegang saham, pemeriksa pajak, investor, kreditor) yang mempunyai
kepentingan terhadap kegiatan usaha tersebut.
E. Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian
sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi
input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1991).
Gelinas, Oram dan Wiggins (1990) mendefinisikan sistem informasi akuntansi
sebagai berikut:
A specialized subsystem of the management information system whose purpose its to
collect, process and report information related to financial transaction.
Instruktur dan
Prosedur
Input Pemroses Output
Penyimpanan
Data
Pemakai
Sasaran dan
tujuan
Pengendalian dan
sekuriti
Lingkungan Interface informasi
Kendala
Bisnis sistem
Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa:
- Sistem informasi akuntansi merupakan proses mengumpulkan, mengolongkan,
mengolah data transaksi, lalu menganalisis, dan dikomunikasikan hasilnya dalam
bentuk laporan keuangan perusahaan.
- Pemakai informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi adalah
pihak dalam perusahaan, terutama manajemen dan pihak luar yang berkepentingan
terhadap perusahaan.