Pengertian E-Loan System Menurut Ahli

Pengertian E-Loan System Menurut Ahli
E-Loan System E-Loan system adalah sistem informasi yang mendukung operasional bisnis perusahaan. Sistem informasi menggunakan sistem aplikasi web base sehingga untuk menjalankan harus menggunakan internet explore. Sistem E-Loan adalah sistem yang terintegrasi dengan pengertian semua aspek operasional bisnis perusahaan dalam tercakup dalam sistem ini. 

Selain itu sistem ini mempunyai kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk mengikuti kebutuhan dari perusahaan bahwa dapat diterapkan sebagai sistem yang sentralisasi dan distribusi sekaligus dalam satu sistem tersebut. Fitur-fitur yang tersedia dalam sistem mencakup semua kebutuhan perusahaan dalam melaksanakan operasional dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing dalam pasar yang sejenis. 

Fitur-fitur tersebut (E-Loan presentation by Ad-Ins, 2001) adalah : 
  1. Multi assets, adalah fitur yang memungkinkan dalam satu kontrak terdiri dari beberapa asset. 
  2. Multi disbursement, adalah fitur yang memungkinkan dalam satu pembayaran untuk beberapa kontrak sekaligus. 
  3. Multi format auto notification, adalah fitur yang menggunakan SMS, Fax, E- mail dan surat untuk keperluan persetujuan transaksi di luar standard, persetujuan lain dan ucapan selamat untuk konsumen atau dealer. 
  4. Collection System, adalah fitur penagihan angsuran dimana untuk alokasi penagih dan surat pemberitahuan ke konsumen dapat melalui SMS. 
  5. Contract Amendment Handling Facility, adalah fitur yang menyediakan bahwa fasilitas untuk pengantian asset, rescheduling dan pengalihan kontrak. 
  6. Incentive/ Bonus Administration, adalah fitur yang menyediakan fasilitas untuk perhitungan incentive ke dealer dengan berbagai syarat yang dapat dirubah setiap saat 
  7. Insurance Administration System, adalah fitur yang menyediakan fasilitas untuk semua administrasi yang berhubungan dengan asuransi, seperti penutupan asuransi dan klaim asuransi. 
  8. Syndication, Channeling, Securitization adalah fitur yang mendukung perusahaan dalam melakukan penjualan asset ke pihak ke III. 
  9. Cross Collateral Facility, adalah fitur yang menyediakan fasilitas pengikatan antar 2 kontrak atau lebih. 
  10. Online credit application via internet, adalah faslilitas untuk pemberian persetujuan kredit apabila yang berwenang tidak ada di kantor, sehingga dapat melalui internet. 
  11. Multi stage approval, adalah fasilitas yang memungkinkan untuk secara otomatis mengirimkan approval apabila orang yang memberikan persetujuan, wewenang belum mencukupi. 
  12. Inter-branch transaction, adalah fitur yang menyediakan fasilitas untuk pembayaran yang dilakukan tidak di cabang asal konsumen, sehingga konsumen diberikan kemudahan untuk melakukan pembayaran di seluruh cabang.
  13. Partial Payment, adalah fitur yang mempermudah konsumen, apabila konsumen karena suatu hal tidak dapat melakukan pembayaran angsuran secara penuh atau hanya sebagian saja. 
  14. Profitability analysis, adalah fitur yang dapat membantu top manajemen dalam menganalisis profit yang telah dicapai oleh perusahaan setiap saat
  15. Smart & flexible reporting, adalah fasilitas pembuatan laporan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan 
  16. Audit trail, adalah fitur yang memungkinkan mengetahui kesalahan apa yang telah diperbaiki, sehingga sangat membantu untuk internal audit perusahaan dalam melakukan pengecekan ke operasional perusahaan 
  17. Negative List for Customer& Supplier, adalah fitur yang memungkinkan pengecekan apakah konsumen yang akan memperoleh fasilitas pembiayaan bukan merupakan konsumen yang mempunyai karakter jelek
System Development Life Cycle (SDLC) 
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi : 
  1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi 
  2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan 
  3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi 
  4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik 
  5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) 
  6. Merancang sistem informasi baru 
  7. Membangun sistem informasi baru 
  8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru 
  9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan 
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut antara lain : 
  1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan 
  2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem 
  3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi 
  4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan 
  5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat 
  6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat 

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya. 

Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.

No comments:

Post a Comment