Pengertian Kebijakan Mutu Menurut Ahli

Pengertian Kebijakan Mutu
Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Dalam sekolah, standar mutu ditetapkan untuk setiap rangkaian kerja didalam keseluruhan proses kerja (Jerome S. Arcaro, 2006: 76). Pengertian mutu dalam Peraturan Menteri nomor 63 tahun 2009 adalah tingkat kecerdasan kehidupan suatu bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan Nasional.

Kebijakan mutu adalah sebuah statemen komitmen yang disampaikan institusi. Jika sebuah institusi menggunakan sebuah standar, maka standar tersebut harus benar-benar diikuti. Institusi sebaiknya menarik sebuah aturan tentang kebijakan mutu tersebut karena hal tersebut merupakan sebuah metode praktis agar institusi mampu menetapkan standar mutunya sendiri (Edward Sallis, 2010: 230).

Tahap selanjutnya adalah mengembangkan rencana mutu. Rencana mutu akan mengantarkan statemen kebijakan mutu pada pelaksanaan mutu. Rencana mutu menekankan agar proses dilakukan untuk mengantarkan peningkatan mutu. 

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan 
Definisi jaminan mutu menurut Edward Sallis (2010: 59) adalah pemenuhan spesifikasi produk secara konsisten atau menghasilkan produk yang selalu baik sejak awal. Adapun pendapat lain tentang penjaminan mutu yaitu, (Quality Assurance) adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang diterapkan dalam sistem manajemen mutu untuk meyakinkan bahwa suatu produk akan memenuhi persyaratan mutu (Husaini Usman, 2008: 487). 

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dalam Peraturan Menteri nomor 63 tahun 2009 adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemeritah daerah, pemerintah dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan atau program pendidikan ditujukan untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu, yaitu: Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan standar  mutu pendidikan di atas SNP. Dalam peraturan menteri nomor 63 tahun 2009 disebutkan bahwa standar mutu pendidikan di atas SNP dapat berupa standar mutu di atas SNP yang berbasis keunggulan lokal, atau standar mutu di atas SNP yang mengadopsi dan/atau mengadaptasi standar internasional tertentu.

Penerapan Prinsip-prinsip Mutu dalam Pendidikan 
Dalam menerapkan mutu terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh sekolah agar berhasil dengan baik. Deming mengemukakan sebagaimana dikutip oleh Jerome S. Arcaro (2006: 85-89) ada empat belas butir prinsip pokok hakikat mutu dalam pendidikan, butir tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan konsistensi tujuan 
Konsisten tujuan dimaksudkan untuk memperbaiki layanan dan siswa, sehingga diharapkan sekolah menjadi lebih kompetitif dan dapat bersaing dengan sekolah lainnya. 

b. Mengadopsi filosofi baru 
Pendidikan sebaiknya berada dalam lingkungan yang kompetitif. Setiap anggota sekolah harus belajar keterampilan baru untuk mendukung revolusi mutu. Oleh karena itu, adopsi filosofi mutu sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu. 

c. Mengurangi kebutuhan pengujian 
Mengurangi kebutuhan pengujian dan inspeksi yang mempunyai basis produksi masal dilakukan dengan membangun mutu terlebih dahulu dalam layanan pendidikan.

d. Menilai bisnis sekolah dengan cara baru 
Menilai bisnis sekolah dilakukan dengan cara meminimalkan biaya total pendidikan. 

e. Memperbaiki mutu dan produktivitas serta mengurangi biaya 
Memperbaiki mutu dan produktivitas dapat mengurangi biaya yaitu dilakukan dengan melembagakan proses “rencanakan/periksa/ubah”. 

f. Belajar sepanjang hayat 
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan sepanjang waktu. Untuk itu diperlukan orang yang mempunyai cara pandang yang benar tentang konsep belajar. 

g. Kepemimpinan dalam pendidikan 
Seorang pemimpin dalam sekolah harus menerapkan prinsip-prinsip mutu. Mutu harus terintegrasi dalam pernyataan visi dan misi sekolah, sehingga keberhasilan dari kepemimpinan akan terlihat dari ketercapaian tujuan dari visi dan misi sekolah. 

h. Mengeliminasi rasa takut 
Dalam melakukan suatu pekerjaan harus dihindarkan dari perasaan takut, jika rasa takut dapat dihilangkan dari seseorang maka orang dapat bekerja dengan efektif sehingga perbaikan dapat tercapai. 

i. Mengeliminasi hambatan keberhasilan 
Manajemen hendaknya dapat menghilangkan hambatan yang dapat menghalangi orang dalam mencapai keberhasilan. Jika terdapat permasalahan hendaknya saling bekerja sama dalam memecahkan masalah tersebut sehingga diperoleh dari suatu solusi yang terbaik untuk menghadapi permasalahan tersebut. 

j. Menciptakan budaya mutu 
Budaya mutu dalam sebuah institusi harus menjadi slogan yang benarbenar dipahami oleh setiap anggota lembaga. Jika setiap anggota telah tertanam budaya mutu maka kemungkinan besar tujuan dari sekolah tersebut akan tercapai. 

k. Perbaikan proses 
Perbaikan proses dalam sekolah yang menerapkan budaya mutu harus dilakukan secara terus menerus, karena dalam proses pendidikan tidak ada proses yang sempurna sehingga diperlukan perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan. 

l. Membantu siswa berhasil 
Sekolah yang menerapkan budaya mutu harus berusaha menghindarkan rintangan atau hambatan yang menghalangi siswa dalam proses belajar. 

m. Komitmen 
Seorang manajer harus memiliki komitmen terhadap budaya mutu. Manajemen hendaknya tidak hanya sebatas komitmen yang diberikan akan tetapi juga memberikan sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 

n. Tanggung Jawab 
Jika tanggung jawab telah dimiliki oleh setiap orang dalam sebuah sekolah, maka mutu sekolah akan mengalami perbaikan. Pada dasarnya tanggung jawab mutu merupakan tanggung jawab semua orang bukan hanya satu atau dua orang saja.

No comments:

Post a Comment