Pengertian Pembelajaran Konvensional (ceramah) Menurut Ahli

Pengertian Pembelajaran Konvensional (ceramah) Menurut Ahli
1. Pengertian Metode Ceramah 
Roestiyah (2001: 136) mengemukakan bahwa teknik ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Gulo (2002: 136) mengemukakan bahwa ceramah merupakan satu-satunya metode konvensional dan masih tetap digunakan dalam strategi belajar-mengajar. Metode ceramah adalah metode penggajaran yang paling sederhana dengan menyampaikan pengajaran secara lisan oleh guru kepada siswa. 

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah 
Hisyam, Bermawy, Sekar (2008: 91) mengemukakan kelebihan metode ceramah sebagai berikut. 
a. praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan; 
b. efisien dari sisi waktu dan biaya; 
c. dapat menyampaikan materi yang banyak; 
d. mendorong guru menguasai materi; 
e. lebih mudah mengkontrol kelas; 
f. siswa tidak pelu persiapan; 
g. siswa dapat langsung menerima ilmu pengetahuan.

Gulo (2002: 138) mengemukakan kelebihan metode ceramah sebagai berikut. 
1) hemat dalam penggunaan waktu dan alat; 
2) mampu mengbangkitkan minat dan antusias siswa; 
3) membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mendengarnya; 
4) merangsang kemampuan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber; 
5) mampu menyampaikan pengetahuan yang belum pernah diketahui siswa. 

Hisyam, Bermawy, Sekar (2008: 93) mengemukakan kekurangan metode ceramah sebagai berikut. 
a) membosankan; 
b) siswa tidak aktif; 
c) infomasi hanya satu arah; 
d) feed Back relatif rendah; 
e) menggurui dan melelahkan; 
f) kurang melekat pada ingatan siswa; 
g) kurang terkendali, baik waktu maupun materi; 
h) monoton; 
i) tidak menggembanggkan kreativitas siswa; 
j) menjadikan siswa hanya sebagai objek didik; 
k) tidak merangsang siswa untuk membaca.

Gulo (2002: 140) mengemukakan bahwa kelemahan metode ceramah sebagai berikut. 
(1) ceramah cenderung pada pola strategis ekspositorik yang berpusat pada guru; 
(2) metode ceramah cenderung menempatkan posisi siswa sebagai pendengar dan pencatat; 
(3) keterbatasan kemampuan pada tingkat rendah; 
(4) proses ceramah berlangsung menurut kecepatan bicara dan logat bahasa yang dipakai oleh guru. 

No comments:

Post a Comment