Pengertian Dan komponen-Komponen Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara
terprogram dalam disain instruksional yang menciptakan proses
interaksi antara sesama peserta didik, guru dengan peserta didik dan
dengan sumber belajar. Pembelajaran bertujuan untuk menciptakan
perubahan secara terus-menerus dalam perilaku dan pemikiran siswa
pada suatu lingkungan belajar. Sebuah proses pembelajaran tidak
terlepas dari kegiatan belajar mengajar. Belajar menurut Nana Sudjana
(2001:28), adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Belajar menurut Morgan dalam Agus Suprijono
(2009:3), adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai
hasil dari pengalaman. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah
belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun
yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar tidak hanya meliputi
mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi,
kesenangan, kompetensi, penyesuaian sosial, bermacam-macam
keterampilan, dan cita-cita.
Mengajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
mengorganisasi atau menata sejumlah sumber potensi secara baik dan
benar, sehingga terjadi proses belajar anak (Sudarwan Danim, 2008:34).
Mengajar menurut Nana Sudjana (2001:29) merupakan suatu proses,
yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar
siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan
proses belajar.
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi antara
siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke
arah lebih baik. Selama proses pembelajaran, tugas guru yang paling
utama adalah mengkondisikan lingkungan belajar agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi siswa (E.Mulyasa,2003).
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Berdasarkan teori belajar ada
lima pengertian pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
a. Pembelajaran adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada
siswa di sekolah
b. Pembelajaran adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi
muda melalui lembaga sekolah
c. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk
menciptakan kondisi belajar bagi siswa
d. Pembelajaran adalah upaya untuk mempersiapkan siswa untuk
menjadi warga masyarakat yang baik
e. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi
kehidupan masyarakat sehari-hari
(Oemar Hamalik, 1995).
Menurut Gagne sebagaimana yang telah dikemukakan oleh
Nazarudin (2007:162) pembelajaran dapat diartikan sebagai
seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung
proses belajar yang sifatnya internal. Menurut Nazarudin (2007:163)
pembelajaran adalah suatu peristiwa atau situasi yang sengaja dirancang
dalam rangka membantu dan mempermudah proses belajar dengan
harapan dapat membangun kreatifitas siswa.
Menurut berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu perubahan dari peristiwa atau situasi yang
dirancang sedemikian rupa dengan tujuan memberikan bantuan atau
kemudahan dalam proses belajar mengajar sehingga bisa mencapai
tujuan belajar.
b. Komponen-Komponen Pembelajaran
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dari
komponen-komponen yang ada didalamnya, menurut Moedjiono dan
Dimyati (1993:23) komponen-komponen proses belajar megajar
tersebut adalah peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, materi/isi,
metode, media dan evalusi.
1) Peserta didik
Menurut Nazarudin (2007:49) peserta didik adalah manusia
dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaaan dan fikiran
serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi yaitu sandang, pangan, papan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan
kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya sesuai dengan
potensinya.
Menurut undang undang No.20 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta
didik adalah subjek yang bersifat unik yang mencapai kedewasaan
secara bertahap.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa
peserta didik adalah seseorang dengan segala potensi yang ada
pada dirinya untuk senantiasa dikembangkan baik melalui proses
pembelajaran maupun ketika ia berinteraksi dengan segala sesuatu.
Berkaitan dengan penelitian ini peserta didik dalam pembelajaran
membuat macam-macam pola rok adalah siswa kelas X bidang
keahlian Busana Butik 2 di SMK N 6 Yogyakarta.
2) Guru
Pengertian guru menurut Muhammad Ali sebagaimana di
kemukakan oleh Nazarudin (2007:161) merupakan pemegang
peranan sentral proses belajar mengajar. Guru yang setiap hari
berhadapan langsung dengan siswa termasuk karakterisrik dan
problem mengajar yang mereka hadapi berkaitan dengan proses
belajar mengajar. Mochtar Buchori (1994:4) menyatakan bahwa yang akan dapat memperbaiki situasi pendidikan pada akhirnya
berpulang kepada guru yang sehari-hari bekerja dilapangan.
Dari pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa guru adalah
seseorang dengan fitrahnya sebagai manusia berkepribadian yang
memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar dan
berpartisipasi penuh dalam menyelenggarakan pendidikan.
Berkaitan dengan penelitian ini guru dalam pembelajaran mata
diklat membuat pola adalah guru yang ahli di bidangnya dan
berkompeten, tentunya guru yang bisa membimbing siswa dalam
pembuatan pola.
3) Tujuan Pembelajaran
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 sebagaimana
dikemukakan Akhmad Sudrajat (2009) tentang Standar Proses
disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk
untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik,
mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu
pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran
(standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan
manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodah
Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari
tujuan pembelajaran, yaitu:
a) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan
belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat
melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri.
b) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar
c) membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan
media pembelajaran
d) memudahkan guru mengadakan penilaian
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa
tujuan pembelajaran adalah suatu rancangan yang menitik beratkan
terhadap pencapaian yang akan di dapat oleh peserta didik setelah
melalui proses pembelajaran itu sendiri. Berkaitan dengan
penelitian ini tujuan pembelajaran untuk kompetensi dasar
membuat pola yaitu :
(1) siswa dapat menguraikan macam-macam
teknik pembuatan pola, dan
(2) siswa dapat membuat pola.
4) Materi/isi
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi
pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam
rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi
pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari
keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan
untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar,
20
serta tercapainya indikator. Dalam penelitian ini materi pelajaran
yang diajarkan adalah membuat pola bagian-bagian busana yakni
membuat pola macam-macam lengan.
5) Metode
Metode pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2003)
merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan
menurut Nana Sudjana (1996:76) metode adalah cara yang
digunakan guru dalam mengadakan interaksi atau hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran.
Menurut Soetopo (1993:148) metode pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :
a) Metode ceramah
Sebuah bentuk interaksi belajar mengajar yang dilakukan melaui
penjelasan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
sekelompok peserta diklat.
b) Metode tanya jawab
Suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi
pertanyaan kepada murid dan murid menjawab atau sebaliknya
murid bertanya kepada guru dan guru menjawab pertanyaan
murid tersebut.
c) Metode diskusi
Merupakan suatu metode pembelajaran yang mana guru
memberi suatu persoalan (masalah) kepada murid dan para
murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.
d) Metode pemberian tugas (resitasi)
Merupakan bentuk interaksi belajar mengajar yang ditandai
dengan adanya satu atau lebih tugas yang diberikan oleh guru dimana penyelesaian tugas tersebut dapat dilakukan secara
perorangan atau keompok sesuai dengan perintah guru.
e) Metode demonstrasi dan eksperimen
Metode demonstrasi adalah metode dimana seorang guru
memperlihatkan sesuatu proses kepada seluruh anak didiknya.
Sedangkan metode eksperimen adalah guru atau siswa
mengerjakan sesuatu serta mengemati proses hasil percobaan
itu.
f) Metode simulasi
Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar
dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau ketrampilan sesuatu.
Menurut Sudarwan Danim (2008:36) metode pembelajaran
yang umum dipakai dalam proses belajar mengajar dikelas sebagai
berikut:
a) Metode Ceramah
Ceramah diartikan sebagai proses penyampaian informasi
dengan jalan mengeksplanasi atau menuturkan sekelompok
materi secara lisan dan pada saat yang sama materi tersebut
diterima oleh sekelompok subyek.
b) Metode Diskusi
Diskusi diartikan sebagai suatu proses penyampaian materi,
dimana guru bersama subjek didik mengadakan dialog bersama
untuk mencari jalan pemecahan dan menyerap serta
menganalisis satu atau sekelompok materi tertentu.
c) Metode Tugas
Tugas diartikan sebagai materi tambahan yang harus dipenuhi
oleh subjek didik, baik didalam maupun diluar kelas.
d) Metode
Latihan Inkuiri
Latihan inkuiri diartikan sebagai proses mempersiapkan kondisi
agar subjek didik siap menjawab teka teki.
e) Metode
Karyawisata
Metode karya wisata diartikan sebagai suatu strategi belajar
mengajar, dimana guru dan muridnya mengunjungi suatu tempat
tertentu yang relevan untuk memperoleh sejumlah pengalaman
empiris.
f) Metode
Seminar
Dengan seminar, biasanya wawasan terbuka luas, peran serta
subjek dominan, namun perlu persiapan yang memadai, seperti:
penentuan topik, mempersiapkan kertas kerja, organisasi kelas,
pengelompokan siswa menurut variasi/perbedaan kemampuan
individual mereka.
g) Metode
Metode Mengajar yang Lain,
Metode mengajar yang lainnya seperti studi kasus, bermain
peranan, simulasi sosial, kerja dalam kelompok dan seterusnya
Sedangkan menurut Tri Mulyani (2003:53) metode yang
digunakan dalam pembelajaran dikelas meliputi:
a) Metode ceramah
b) Metode tanya jawab
c) Metode diskusi
d) Metode demonstrasi
e) Metode kerja kelompok
f) Metode pemberian tugas
g) Metode eksperimen
h) Metode penemuan
i) Metode simulasi
j) Metode pengajaran unit
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa
metode pembelajaran adalah strategi atau cara yang dilakukan oleh
guru dalam melakukan hubungan atau interaksi dengan siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan penelitian ini metode dalam pembelajaran
membuat pola rok menggunakan metode diskusi, demonstrasi, dan
latihan yang diterapkan pada model pembelajaran kooperatif.
6) Media
a) Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar
dan penyalur pesan. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002:1)
mengemukakan bahwa media pengajaran sebagai alat bantu
mengajar.
Menurut Arief S. Sadiman (2006:7) media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kompetensi serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi. Sedangkan menurut Sudarwan Danim (1995:7) media
pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau
pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam
rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu yang
dapat digunakan sebagai sumber belajar oleh guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa atau peserta didik. Dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga mendorong terjadinya proses belajar mengajar.
b) Jenis Jenis Media Pembelajaran
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari
segi perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow
sebagaimana yang telah di kemukakan oleh Azhar Arsyad
24
(2003:33) di bagi kedalam 2 kategori luas yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir :
(1) Pilihan Media Tradisonal:
(a) Visual diam yang di proyeksikan, meliputi : proyeksi
apaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides,
dan filmstrip
(b) Visual yang tak di proyeksikan, meliputi : gambar, poster,
foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, dan
papan bulu
(c) Audio, meliputi: rekaman piringan, pita kaset, reel, dan
cartridge
(d) Penyajian multimedia, meliputi: slide plus suara (tape)
dan multi image
(e) Visual dinamis yang di proyeksikan, meliputi: film,
televise, dan video
(f) Cetak, meliputi: buku teks, modul, teks terprogram,
jobsheet, workbook, majalah ilmiah berkala, dan
lembaran lepas (hand-out)
(g) Permainan, meliputi: teka teki, simulasi, dan permainan
papan
(h) Realia, meliputi: model, spacimen (contoh), dan
manipulative (peta, boneka )
(2) Pilihan Media Teknologi Mutakhir:
(a) Media berbasis telekomunikasi, meliputi : telekonferen,
kuliah jarak jauh
(b) Media berbasis mikroprocesor, meliputi: computerassisted
instruction, permainan komputer, sistem tutor
inteligen, interaktif, hypermedia, compact (video) disk
c) Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar
Arsyad (2003:21) mengemukakan beberapa hasil penelitian
yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara
utama pembelajaran langsung sebagai berikut:
(1) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku
(2) Pembelajaran bisa lebih menarik
(3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif
(4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat
dipersingkat
(5) Kualitas hasil belajar dapat di tingkatkan
(6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dimana diinginkan
atau diperlukan
(7) Sikap positif siswa terhadap apa yang dipelajari
(8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.
Encyclopedia of Educational Research dalam Oemar
Hamalik (1994: 15), merinci manfaat media pengajaran
sebagai berikut:
(1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh
karena itu mengurangi verbalisme.
(2) Memperbesar perhatian siswa.
(3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar, sehingga memuat pelajaran lebih mantap.
(4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
(5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu
terutama melalui gambar hidup.
(6) Membantu timbulnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan bahasa.
(7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman
yang banyak dalam belajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa
media sangat berperan penting dalam sebuah proses
pembelajaran, sehingga penyaluran informasi atau materi yang
di sampaikan guru terhadap siswa dapat mudah diterima.
d) Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Oemar Hamalik (1994: 7), beberapa faktor
yang harus di perhatikan dalam pemilihan media antara lain:
(1) Rasional, artinya media pengajaran yang akan disajikan
harus masuk akal dan mampu dipikirkan kita.
(2) Ilmiah, artinya media yang digunakan sesuai dengan
perkembangan akal dan ilmu pengetahuan.
(3) Ekonomis, artinya dalam pembuatannya tidak terlalu
mengeluarkan banyak biaya atau sesuai dengan
kemampuan pembiayaan yang ada.
(4) Praktis dan efisien, artinya media tersebut mudah
digunakan dan tepat dalam penggunaannya.
(5) Fungsional, artinya media yang disajikan oleh guru dapat
digunakan dengan jelas oleh siswa.
Dalam pemilihan media pengajaran harus diperhatikan
faktor-faktor serta kriteria pemilihan media agar sesuai dengan
apa yang akan disampaikan. Media yang digunakan pada
penelitian ini adalah media visual berbasis cetakan berupa
jobsheet yang berisikan langkah-langkah secara urut dalam
pembuatan pola macam-macam rok. Menggunakan jobsheet
karena mata diklat membuat pola terdiri dari teori dan praktik
sehingga penyajiannya memerlukan penjelasan materi yang
detail dan sistematis disertai dengan gambar pola.
7) Evaluasi
Menurut Nana Sudjana (2009:3) evaluasi merupakan proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Evaluasi pembelajaran
merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik yang dilakukan secara berkala berbentuk ujian, hasil praktik, tugas
harian, atau pengamatan oleh guru. Bentuk ujian meliputi ujian
tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir.
Pembobotan masing-masing unsur penilaian ditetapkan
berdasarkan KKM sesuai dengan kurikulum sekolah.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa
evaluasi adalah sebagai satu upaya untuk melihat, memberikan
nilai pada objek tertentu dengan menggunakan alat dan kriteria
tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas, komponen pembelajaran dapat
diartikan sebagai seperangkat alat atau cara dari berbagai proses yang
kemudian menjadi satu kesatuan yang utuh dalam sebuah pembelajaran
demi tercapainya suatu tujuan.