Pengertian Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization)
Model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) ini dikembangkan oleh Slavin. Menurut Slavin (2005) tipe
ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih
banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada model
pembelajaran TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi
pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual
dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh
anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas
keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Model pembelajaran TAI dimana siswa dikelompokkan ke dalam
kelompok kecil (5 siswa) secara heterogen yang dipimpin oleh seorang ketua
kelompok yang mempunyai lebih dibandingkan anggotanya. Selain itu guru mempunyai fleksibilitas untuk berpindah dari kelompok ke kelompok atau
dari individu ke individu, kemudian para siswa dapat saling memeriksa hasil
kerja mereka, mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dalam
kelompok dapat ditangani sendiri maupun dengan bantuan guru apabila
diperlukan.
Miftahul (2011) mengemukakan bahwa dalam model pembelajaran
TAI, siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuannya yang beragam.
Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa dan ditugaskan untuk
menyelesaikan materi pembelajaran atau PR. Dalam model pembelajaran
TAI, setiap kelompok diberikan serangkaian tugas tertentu untuk dikerjakan
bersama-sama. Poin-poin dalam tugas dibagikan secara berurutan kepada
setiap anggota (misalnya, untuk materi IPA yang terdiri dari 8 soal, berarti
empat anggota dalam setiap kelompok harus saling bergantian menjawab
soal-soal tersebut). Semua anggota harus saling mengecek jawaban temanteman
satu kelompoknya dan saling memberi bantuan jika memang
dibutuhkan. Setiap kelompok harus memastikan bahwa semua anggotanya
paham dengan materi yang telah didiskusikan.
Masing-masing anggota diberi tes individu tanpa bantuan dari anggota
yang lain. Selama menjalani tes individu ini, guru harus memperhatikan
setiap siswa. Skor tidak hanya dinilai oleh sejauh mana siswa mampu
menjalani tes itu, tetapi juga sejauh mana mereka mampu bekerja secara
mandiri (tidak mencontek).
Penghargaan (reward) diberikan kepada kelompok yang mampu
menjawab soal-soal dengan benar lebih banyak dan mampu menyelesaikan
PR dengan baik. Guru memberikan poin tambahan (extra point) kepada siswa
yang mampu memperoleh nilai rata-rata yang melebihi KKM pada ujian final.
Karena dalam model pembelajaran TAI siswa harus saling mengecek
pekerjaannya satu sama lain dan mengerjakan tugas berdasarkan rangkaian
soal tertentu, guru sambil lalu bisa memberi penjelasan seputar soal-soal yang
kebanyakan dianggap rumit oleh siswa. Pada model pembelajaran TAI ini,
akuntabilitas individu, kesempatan yang sama untuk sukses, dan dinamika
motivasional menjadi unsur-unsur utama yang harus ditekankan oleh guru.
Komponen-Komponen TAI (Team Assisted Individualization)
Nur asma (2006) mengemukakan bahwa kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran TAI tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
pada model pembelajaran STAD dan TGT, TAI terikat pada serangkaian
materi pelajaran yang khas dan memiliki petunjuk pelaksanaan sendiri.
Menurut Slavin (Nur Asma, 2006: 56) model pembelajaran TAI terdiri dari
delapan komponen, yaitu.
Tahap 1 : Mempelajari Materi Pelajaran
Siswa mempelajari materi pelajaran yang telah disiapkan oleh guru.
Tahap 2 : Tes Penempatan (Placement test)
Pada awal program pembelajaran diberikan pretest, dimaksudkan
untuk menempatkan siswa pada program individual yang didasarkan pada
hasil tes mereka
Tahap 3 : Membagi Siswa ke dalam Kelompok
Siswa dalam model pembelajaran TAI ditempatkan dalam kelompokkelompok
heterogen terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
Tahap 4 : Belajar Kelompok (study teams)
Setelah ujian penempatan, masing-masing individu menempatkan diri
sesuai dengan kelompoknya. Setiap kelompok mendiskusikan materi yang
sudah dipelajari oleh masing-masing individu. Setiap kelompok harus
memastikan bahwa setiap anggotanya paham tentang materi yang sudah
dipelajari.
Tahap 5 : Skor dan Penghargaan kelompok
Guru memberikan skor dan penghargaan terhadap kelompok yang
hasil dari diskusi kelompoknya bagus. Skor ini didasarkan pada jumlah ratarata
unit yang tercakup oleh anggota kelompok dan akurasi dari tes-tes unit.
Kriteria ditetapkan untuk penampilan (hasil) kelompok.
Tahap 6 : Refleksi
Guru menberikan penegasan terhadap materi yang sudah dipelajari.
Guru menerangkan materi yang sudah dipelajari agar siswa lebih yakin dan
mantap terhadap materi yang dipelajari, sehingga jika mendapatkan soal
siswa bisa menyelesaikannya.
Tahap 7 : Tes Akhir
Pada akhir pembelajaran guru memberikan posttest yang dikerjakan
secara individu untuk mengukur seberapa pemahaman siswa terhadap materi
yang sudah dipelajari.
Tahap 8 : Unit Keseluruhan
Setiap akhir pembelajaran guru mengevaluasi pembelajaran yang
dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa.
Karakteristik TAI (Team Assisted Individualization)
a. Team
pembentukan kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
b. Placement test
pemberian pretest kepada siswa /melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru
mengetahui kelemahan siswa pada bidang tersebut.
c. Student Creative
melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan dimana
keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompok.
d. Team Study
tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru
memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan.
e. Team Score and Team Recognition
pemberian score terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan
kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
f. Teaching Group
pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas
kelompok.
g. Fact Test
pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
h. Whole-Class Units
pemberian materi oleh guru kembali diakhiri waktu pembelajaran dengan
strategi pemecahan masalah.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization)
a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi
pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru;
b. Guru memberikan kuis (pretest) secara individual kepada siswa untuk
mendapatkan skor dasar atau skor awal;
c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa
dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi,
sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku yang berbeda serta kesetaraan jender;
d. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam
diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman
satu kelompok;
e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari;
f. Guru memberikan kuis (posttest) kepada siswa secara individual;
g. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya
(terkini).