Pengertian Dan Sumber Isu Aktual

A. Pengertian Isu Aktual 
1. Arti Isu 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1993 adalah: 
a. Masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; 
b. Kabar angin yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; 
c. Kabar, desas-desus. 

Dalam Kamus Inggris Indonesia yang disusun oleh John M. Echols dan Hassan Shadily, Issue artinya pokok persoalan yang dapat didiskusikan, dibicarakan, dihindari, dihadapi dan diambil keputusan. Menurut dua kamus tersebut, isu adalah masalah atau pokok persoalan yang dikedepankan, dikemukakan untuk ditanggapi pihak-pihak terkait. 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) mengartikan isu sebagai masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Isu yang sedang berkembang berasal dari substansi dan implikasinya berkaitan dengan tema yang sedang terjadi, sedang dalam proses, sedang hangat dibicarakan di masyarakat, atau diperkirakan muncul dalam waktu dekat.

Dalam Kamus Bahasa Inggris dijelaskan berbagai penggunaan issue di antaranya: 
  • To discuss an issue artinya membicarakan pokok persoalan, isu bisa dibahas; 
  • To avoid the issue artinya menghindari pokok persoalan. Jadi isu oleh sebagian kelompok masyarakat atau pimpinan bisa diabaikan; 
  • To confuse the issue artinya mengaburkan pokok persoalan. Contohnya karena kepentingan isu yang bernuansa politik, sebuah isu penting dapat menjadi tidak penting atau sebaliknya; 
  • To face the issue artinya menghadapi isu. Bagi aparatur apalagi pimpinan, isu yang merupakan keluhan ketidakpuasan masyarakat perlu dihadapi, perlu diselesaikan apalagi kalau menyangkut hidup orang banyak; 
  • To force the issue artinya memaksa mengambil keputusan terhadap suatu isu. Isu yang menyangkut hidup orang banyak harus segera diselesaikan. Pimpinan dipaksa untuk merumuskan alternatif solusi untuk segera menyelesaikan isu tersebut; 
  • At issue artinya isu yang diperselisihkan. Ada ungkapan serupa yakni the matter of issue yang artinya ada pokok persoalan yang dipertengkarkan. Misalnya ada konflik antara pemerintah dengan masyarakat, atau konflik internal di lingkungan organisasi pemerintahan yang menuntut adanya penyelesaian. 
2. Arti Aktual 
Dalam praktinya, aktual memiliki beberapa makna antara lain: benar terjadi atau akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak dan merupakan berita hangat. Mengacu pada makna-makna aktual tadi, maka isu aktual berarti masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. 

Kriteria 
Dalam modul ini tidak semua isu dapat dikategorikan sebagai isu aktual. Isu aktual yang dibahas adalah isu yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 

Terjadi/akan terjadi 
Isu yang terjadi adalah isu yang sedang terjadi atau sedang dalam proses, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. Sedangkan isu yang akan terjadi adalah isu yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. 

Kekhalayakan 
Isu yang mempunyai nilai kekhalayakan adalah isu yang secara langsung menyangkut orang banyak/pelanggan dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang tertentu saja.
Problematik 
Isu yang memiliki nilai problematik adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar, ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. 

Kelayakan 
Kelayakan adalah isu yang logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab. 

Rumusan 
Isu Untuk menetapkan suatu isu menjadi isu yang dapat ditindaklanjuti dalam bentuk program, maka narasi/pernyataan isu harus jelas. Kejelasan isu tersebut ditandai dengan adanya unsur subyek atau obyek atau keduanya pada suatu isu. Subyek menandakan ada pelaku dari isu tersebut, sedangkan obyek memperlihatkan adanya obyek isu itu. Contoh isu: 
  1. Masih rendahnya kualitas pelayanan umum aparatur pemerintah kepada masyarakat Pada contoh di atas, subyeknya adalah aparatur pemerintah dan obyeknya adalah pelayanan atau masyarakat. 
  2. Rendahnya disiplin pegawai negeri 
Pada contoh di atas, subyeknya adalah pegawai negeri (pegawai negeri memiliki disiplin yang rendah). Contoh non isu: 
  1. BBM naik (tidak jelas obyek dan subyeknya) 
  2. Motivasi (tidak ada subyek dan obyek) 
Pemahaman Tema Kaitannya dengan Isu 
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan tema atau theme sebagai pokok pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, yang dipakai sebagai dasar dalam menulis dan membahas). Bermanfaat dari pengertian tersebut, maka tema dapat diartikan sebagai pokok pikiran yang menjadi di mana berbagai dasar isu terkandung di dalamnya. 

Dalam kerangka pembahasan isu agar tidak semua isu dibahas untuk dijadikan program, maka pemahaman terhadap tema sangat diperlukan. Tema akan membatasi isu-isu yang dibahas. Untuk maksud tersebut, maka dalam proses pembelajaran isu-isu yang dibahas adalah isu yang digali dari tema. 

B. Sumber Isu 
Arti Isu telah dijelaskan terdahulu yaitu sebagai pokok persoalan atau masalah yang dikedepankan. Tentu sumbernya sangat luas. Sumber isu yang kita maksud harus dibatasi lingkupnya sesuai dengan keperluannya yaitu isu yang berperan dalam konteks proses aktualisasi 

Sumber isu tersebut dapat digali dari: 
1. Tema 
Sumber isu dari tema, yaitu Tema yang telah dirumuskan oleh penyelenggara Diklat Kepemimpinan Tingkat III setempat. 

2. Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL) 
Sumber isu dari Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL) diambil dari ceramah yang diberikan oleh narasumber dari Instansi/Lembaga Penyelenggara Diklat. Untuk menggali isu dari sumber ini peserta harus memahami keterkaitan kebijakan instansinya dan program-program bidang substansi dengan berbagai permasalahan/isu-isu aktual yang terjadi. 

3. Lainnya 
Sumber isu lainnya dapat diambil dari materi pembelajaran (Kajian Sikap dan Perilaku, Kajian Manajemen Publik dan Kajian Pembangunan), Media Massa dan Pakar. 

Identifikasi Isu 
Setelah peserta memahami sumber isu, maka dilanjutkan dengan latihan mengidentifikasi isu. Proses idenfikasi isu dilaksanakan oleh peserta yang difasilitasi oleh fasilitator dengan berbagai cara antara lain curah pendapat, diskusi kelompok dan lain sebagainya yang intinya menggali isu-isu. 

Validasi 
Sebelum memilih dan menetapkan prioritas isu yang akan didiskusikan atau dipilih sebagai fokus bahasan terlebih dahulu harus divalidasi dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 
1. Kriteria 
2. Aspek/area Administrasi, Manajemen dan Organiasasi (AMO) 
3. Kesepakatan seluruh anggota 

Memilih dan Menetapkan Isu 
Setelah peserta mengidentifikasi dan validasi beberapa isu, maka dilanjutkan dengan memilih dan menetapkan isu yang ditentukan kelas/angkatan sesuai dengan jumlah kelompok. 

Dalam menetapkan isu yang aktual kita dapat memilih salah satu alat dalam teknik analisis antara lain dengan Urgency, Seriousness, Growth (USG) atau dengan Matriks Prioritas Masalah: 

1. USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. 

Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut: 
a. Urgency = seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. 
b. Seriousness = seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. 
c. Growth = seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. 

Contoh:

Atas dasar contoh tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu C.

2. Matriks Prioritas Masalah juga merupakan salah satu alat dalam menyusun urutan prioritas dari sejumlah isu. Caranya setiap ranking manfaat atau kegunaannya kalau berhasil diatasi dan ranking usaha atau upaya yang dilakukan untuk penyelesaian. 

Ranking dimulai dari yang terbaik dengan urutan 1 –5 atau 1 – 10. Kemudian ranking manfaat dikali nilai ranking usaha sebagai extended value. Extended value yang terkecil dapat dipilih sebagai prioritas isu. 

Contoh:

Dari contoh tersebut di atas maka isu yang menjadi prioritas adalah Isu B.  

No comments:

Post a Comment