Pengertian, Tujuan dan Fungsi Keterampilan Menulis Menurut Para Ahli

Pengertian Keterampilan Menulis 
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat keterampilan yaitu keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan antara satu dan lainnya. Keterampilan menulis mempunyai peranan penting sama dengan keterampilan lainnya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, keterampilan menulis digunakan manusia sebagai tempat untuk menuangkan segala imajinasi, gagasan, pikiran, pandangan hidup, dan pengalamannya untuk mencapai maksud. Menulis atau juga disebut mengarang adalah sebuah metode yang terbaik untuk mengembangkan keterampilan di dalam menggunakan suatu bahasa (Hastuti, 1982: 1). 

Dengan menulis dapat menghasilkan karya sastra yang dapat dinikmati oleh semua orang. Selain itu, menulis juga dapat memperluas daya intelektual, kreativitas, dan daya imajinasi seseorang. Melalui tulisan seseorang dapat mencurahkan pandangan, pemikirannya tentang suatu masalah dari sudut pandang penulis sendiri dan pembaca dapat mengetahui pandangannya dan menikmati tulisan yang telah dihasilkannya. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 1986:3). 

Komunikasi tidak langsung ini dilakukan dengan menggunakanmedia tulis, dengan menggunakan lambang-lambang bahasa.Dasar penulisan kreatif atau creatif writing sama dengan menulis biasa pada umumnya. Keterampilan menulis dapat mengembangkan bakat yang dimiliki setiap orang dalam menumpahkan semua gagasan, pikiran, pengalaman dan pandangannya. Oleh karena itu, salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dalam komunikasi adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis adalah suatu proses berpikir yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Ide atau gagasan tersebut kemudian dikembangkan dalam wujud rangkaian kalimat, selain itu menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. 

Tujuan dan Fungsi Menulis 
Kegiatan menulis merupakan kegiatan kreativitas untuk menghasilkan karya yang berupa tulisan. Menulis menjadi sebuah pekerjaan dari beberapa orang, dimana mereka menggantungkan hidupnya dari apa yang telah mereka tulis. Walaupun pada awalnya menulis merupakan sebuah hobi bagi kebanyakan seseorang. 

Adapun tujuan menulis yang dijabarkan oleh Hartig (via Tarigan 1986:24) adalah sebagai berikut. 
1) Assignment purpose (tujuan penugasan) 
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauannyasendiri(misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretarisyang ditugaskan membuat laporan, notulen rapat). 

2) Altruistik purpose (tujuan altruistik). 
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkankedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembacalebih menyenangkan dengan karyanya itu. 

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif). 
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. 

4) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan) 
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangankepada para pembaca. 

5) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri). 
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sangpengarang kepada pembaca. 

6) Creative purpose (tujuan kreatif). 
Tujuan ini erat hubungannya dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi ”keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian. 

7) Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah). 
Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahiserta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasangagasannya sendiriagar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. Tujuan-tujuan yang telah dipaparkan menjadi suatu jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh beberapa orang tentang “apa yang kita tuju dalam kegiatan menulis?”

Selain mempunyai tujuan, menulis cerpen juga mempunyai beberapa fungsi di mana menulis membantu seseorang berfikir. Menulis itu sendiri digunakan sebagai suatu alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dengan adanya tujuan untuk melakukan kegiatan menulis, menulis juga mempunyai fungsi. 

Enre (1988: 6) menyatakan fungsi menulis sebagai berikut. 
  1. Menulis menolong kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui. Menulis mengenai suatu topik merangsang pemikiran kita mengenai topik tersebut dan membantu kita membangkitkan pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam bawah sadar. 
  2. Menulis mengahasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis merangsang pemikiran kita untuk mengadakan hubungan, mencari pertalian dan menarik persamaan (analogi) yang tidak akan pernah terjadi seandainya kita tidak mulai menulis. 
  3. Menulis membantu mengorganisasikan pikiran kita, dan menempatkannya dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri. Ada kalanya kita dapat menjernihkan konsep yang kabur atau kurang jelas untuk diri kita sendiri, hanya karena kita menulis mengenai hal itu. 
  4. Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru; kita akan memahami banyak materi lebih baik dan menyimpannya lebih lama jika kita menulis tentang hal itu. 
  5. Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk melihat dan dievaluasi; kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri dan melihatnya lebih obyektif pada waktu kita menuliskannya. 
  6. Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual, sehingga ia dapat diuji. Beberapa manfaat menulis di atas adalah manfaat terperinci dari manfaat secara kesuluruhan. 

Apabila ditarik garis besar dari manfaat menulis mempunyai manfaat sebagai alat komunikasi yang berupa tulisan, di mana orang dapat memperoleh informasi tidak hanya dari lisan tetapi juga informasi berupa tulisan, serta menulis mempunyai peranan dalam memperluas pengetahuan seseorang dan sebagai wadah dalam menuangkan segala ide, gagasan, ideologi, dan imajinasi yang dimiliki seseorang. 

Ciri-ciri Tulisan yang Baik 
Setiap tulisan mempunyai komposisi dan takaran sendiri-sendiri dengan apa yang telah menjadi kelebihan dan kekurangannya. Tulisan yang dihasilkan haruslah berupa tulisan yang dapat dinikmati pembacanya, sehingga pembaca mengerti apa yang sedang ia baca dengan begitu penulis berhasil menyampaikan maksud dari apa yang telah ia tulis. Adanya hal itu menyebabkan sebuah tulisan harus memenuhi ciri-ciri tulisan yang baik. Selain itu, banyak penyuting dan kritikus yang mempunyai standar tersendiri sehingga tulisan dapat dikatakan tulisan yang baik. Enre (1988: 8), menyatakan tulisan yang baik ialah tulisan yang berkomunikasi secara efektif dengan pembaca kepada siapa tulisan itu ditunjukkan. 

Enre (1988: 8-11) menyatakan ciri-ciri tulisan yang baik antara lain sebagai berikut. 
1) Tulisan yang baik selalu bermakna 
Tulisan yang baik harus mampu menyatakan sesuatu yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang dikatakan itu. 

2) Tulisan yang baik selalu jelas 
Sebuah tulisan dapat disebut jelas jika pembaca yang kepadanya tulisan itu ditunjukkan dapat membacanya dengan kecepatan yang tetap dan menangkap maknanya sesudah itu berusaha dengan cara yang wajar. 

3) Tulisan yang baik selalu padu dan utuh 
Sebuah tulisan dikatakan padu dan utuh jika pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena ia diorganisasikan dengan jelas menurut suatu perencanaan dan karena bagian-bagiannya dihubungkan satu dengan yang lain, baik dengan perantara pola yang mendasar atau dengan kata atau frase penghubung. 

4) Tulisan yang baik selalu ekonomis 
Penulis yang baik tidak akan membiarkan waktu pembaca hilang dengan sia-sia, sehingga ia akan membuang semua kata yang berlebihan dari tulisannya. 

5) Tulisan yang baik selalu mengikuti kaidah gramatikal 
Yang dimaksud dengan tulisan yang memenuhi kaidah gramatikal di sini biasa juga disebut tulisan yang menggunakan bahasa yang baku, yaitu bahasa yang dipakai oleh kebanyakan anggota masyarakat yang berpendidikan dan mengharapkan orang lain juga menggunakannya dalam komunikasi formal atau informal, khususnya yang dalam bentuk tulisan. 

Penilaian Keterampilan Menulis 
Penilaian adalah suatu tindakan untuk memberikan interpretasi terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan norma tertentu untuk mengetahui tinggi rendahnya atau baik buruknya aspek tertentu. Hasil pengukuran tidak akan dapat dinilai jika tanpa menggunakan norma tertentu. Jadi semua usaha membandingkan hasil pengukuran terhadap suatu bahan pembanding, patokan atau norma disebut penilaian.

1 comment:

  1. ya betul sekali, secara keseluruhan menulis itu sangat asik memang. ciaooo menuliiis

    ReplyDelete