1. Pengertian Metode SQ3R
Metode SQ3R merupakan suatu prosedur belajar yang sistematik dan bersifat praktik. Metode SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Robinson (dalam Hanafiah, 2010: 59) menyatakan tentang Effective Study, melalui kegiatan membaca dengan metode SQ3R, yaitu:
a) Survey, yaitu menyelidiki terlebih dahulu untuk mendapat gambaran selintas mengenai isi/pokok yang akan dipelajari.
b) Question, yaitu mengajukan pertanyaan dari ide pokok atau isi buku yang dibaca secara selintas.
c) Read, yaitu membaca secara aktif untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang dibuat.
d) Recite, yaitu mengucapkan kembali atas jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan dengan tidak melihat buku/menengok terhadap catatan kecil yang menjadi garis besar.
e) Review, yaitu mengulang apa yang dibacanya dengan memeriksa kertas catatannya.
Rakhmat, dkk (2006: 112) menjelaskan bahwa metode SQ3Rdigunakan untuk mempelajari teks, artikel atau bacaan dan sebagainya yaitu:
a) Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti seluruh teks
b) Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks.
c) Read, maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah di susun
d) Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan
e) Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa SQ3R merupakan metode yang melalui lima tahap kegiatan yaitu meninjau, bertanya, membaca, menuturkan dan mengulang. Metode ini dapat membantu siswa untuk dapat bereaksi kritis-kreatif serta berpikir sistematis.
2. Manfaat Metode SQ3R
Ada beberapa manfaat yang bisa dipetik dari penggunaan metode SQ3R. Dengan metode ini siswa akan menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada pokok bacaan. Mintowati (2003: 23) menjelaskan manfaat metode SQ3R sebagai berikut:
a. Survey terhadap bacaan akan memberi kemungkinan pada pembaca untuk menentukan apakah bacaan tersebut sesuai dengan keperluannya atau tidak. Jika memang bacaan itu diperlukan, tentu pembaca akan meneruskan kegiatan bacanya. Jika tidak, pembaca akan mencari bahan lain yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya.
b. Metode SQ3R memberi kesempatan kepada para pembaca untuk berlaku fleksibel. Artinya pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan bacaan tidaklah harus sama. Pembaca akan memperlambat tempo bacaannya jika menemukan hal-hal yang reletif baru baginya, hal-hal yang memerlukan pemikiran untuk memahaminya, atau mungkin bagian-bagian bacaan yang berisi informasi yang diperlukan pembacan. Sebaliknya, pembaca akan menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu dipandang kurang relevan dengan kebutuhannya atau mungkin bagian tersebut sudah dikenalinya.
c. Metode SQ3R membekali pembaca untuk belajar secara sistematis.
d. Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran akan menghasilkan pemahaman yang komprehensif, bukan ingatan. Pemahaman yang komprehensif akan bertahan lebih lama tersimpan di dalam otak, daripada sekedar mengingat fakta.
e. Metode SQ3R dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dengan efektif dan efisien apabila dibandingkan dengan belajar tanpa metode.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa metode SQ3R cocok digunakan untuk menjembatani siswa meningkatkan keterampilan dalam membaca. Metode ini memungkinkan para siswa untuk belajar membaca pemahaman secara sistematis dari awal sampai akhir kegiatan membaca.
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode SQ3R
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, begitu juga dengan metode SQ3R. Sehingga ketepatan guru dalam memilih strategi pembelajaran sangat diperlukan agar tidak menjadi kendala yang dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran guna mencapai tujuan yang ingin dicapai. Adapun kelebihan dan kelemahan metode SQ3R adalah sebagai berikut.
a. Kelebihan metode SQ3R
Metode SQ3R merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca. Metode SQ3R memiliki kelebihan dalam meningkatkan daya ingat dari pemahaman suatu bacaan. Kelebihan metode pembelajaran SQ3R menurut Fitria (2011) antara lain:
1) Siswa diarahkan untuk terbiasa berpikir terhadap bahan bacaan sehingga siswa menjadi lebih aktif dan terlatih untuk bisa membuat pertanyaan.
2) Siswa berusaha untuk memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang mendalami isi bacaan atau teks tersebut.
3) Siswa dapat bekerjasama dalam kelompoknya untuk saling bertukar pendapat dalam memahami konsep materi yang disajikan dalam uraian teks.
b. Kelemahan metode SQ3R
Dalam penerapan suatu metode pembelajaran pasti tidak akan lepas dari kelemahan. Kelemahan metode pembelajaran SQ3R menurut Fitria (2011) antara lain:
1) Alokasi waktu yang digunakan untuk memahami sebuah teks dengan model pembelajaran SQ3R mungkin tidak banyak berbeda dengan mempelajari teks biasa.
2) Siswa sulit dikondisikan (ramai) saat berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam mempelajari teks materi pelajaran.
3) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang terlalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan.
4. Langkah-langkah Metode SQ3R
Kegiatan membaca melalui metode SQ3R terdiri atas lima langkah yakni survey, question, read, recite dan review. Menurut Soedarso (2010: 59-64) langkah kegiatan membaca dengan penerapan metode SQ3R secara lengkap dijelaskan sebagai berikut ini :
a. Langkah 1 : S-Survey
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membaca secara lengkap untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum. Kegiatannya bisa melihat-lihat judul, subjudul dan sebagainya.
b. Langkah 2 : Q-Question
Kegiatan yang dilakukan adalah mengajukan pertanyaan tentang isi bacaan, misalnya dengan mengubah judul atau subjudul menjadi kalimat tanya, bisa menggunakan kata siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.
c. Langkah 3 : R-Read
Kegiatan yang dilakukan adalah membaca keseluruhan bahan bacaan. Baca bagian demi bagian sambil mencari jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun.
d. Langkah 4 : R-Recite
Setiap selesai membaca suatu subjudul, berhentilah sejenak untuk menjawab pertanyaan atau menyebutkan hal-hal penting dari bacaan tersebut. Bila perlu, buatlah catatan seperlunya. Bila belum paham, ulangi membaca bagian tersebut sekali lagi.
e. Langkah 5 : R-Review
Setelah membaca seluruh bacaan, ulangi untuk menelusuri kembali judul, subjudul dan bagian-bagian penting lainnya. Langkah ini berguna untuk membantu daya ingat, memperjelas pemahaman dan juga untuk mendapatkan hal penting yang terlewatkan.
5. Penerapan Metode SQ3R dalam Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca merupakan suatu proses pembelajaran yang menitikberatkan pada penguasaan teks atau pemahaman teks yang dibaca serta kemampuan siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru. Metode SQ3R merupakan suatu metode membaca yang ditujukan untuk kepentingan studi, namun juga dapat diterapkan untuk kepentingan metode pengajaran membaca di sekolah (Sudrajat, 2008: 10).
Proses penerapan metode SQ3R dalam kegiatan pembelajaran membaca menurut Syah (2010: 128-129) adalah sebagai berikut:
1) Persiapan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah-langkah :
a) Menyiapkan sebuah wacana yang utuh, logis dan bermakna.
b) Menyiapkan lembar kerja kepada siswa.
2) Kegiatan inti dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Survey, guru membantu dan mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur teks. Tujuannya, agar siswa mengetahui judul, panjangnya teks, istilah, kata kunci, dan sebagainya. Siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri (berwarna merah, kuning dan sebagainya) warna untuk menandai bagian-bagian penting yang akan dijadikan pertanyaan.
b) Question, guru memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan bagian-bagian teks. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan siswa dalam memahami teks yang dibaca.
c) Read, guru menyuruh siswa membaca teks secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang relevan dengan pertanyaan.
d) Recite, guru menyuruh siswa untuk menyebutkan lagi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Guru melatih siswa untuk tidak melihat atau membuka catatan jawaban.
e) Review, guru menyuruh siswa untuk meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat.
3) Tindak lanjut: setelah langkah awal dan kegiatan inti dilaksanakan, dilakukan tindak lanjut yaitu: memberikan pengayaan berupa pemberian tugas yang sama (dengan bahan yang berbeda) yaitu mengerjakan langkah-langkah SQ3R.
Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan metode SQ3R pada penelitian ini adalah suatu metode pembelajaran yang sistematik dan bersifat praktik, untuk pembentukan keterampilan membaca secara intensif dan rasional. Implementasi metode ini dengan lima tahapan kegiatan yaitu (1) memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur teks, (2) menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan bagian-bagian teks, (3) membaca teks secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun, (4) menyebutkan lagi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun tanpa melihat atau membuka catatan, dan (5) meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat.