Pengertian Area Fungsional Dari Operasional
Perusahaan mempunyai area fungsional utama dari operasional yang harus diikuti. Beberapa area fungsional terdiri dari bermacam-macam fungsi bisnis, aktifitas bisnis dengan area fungsional dari operasionalnya.
- Marketing dan sales: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari pemasaran, pemrosesan sales order, customer relationship management, customer support, sales forecasting, dan periklanan.
- Produksi dan manajemen material: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari pembelian, penerimaan, transportasi/ logistik, jadwal produksi, manufacturing, dan plant maintenance.
- Akuntansi dan keuangan: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari akuntansi keuangan, alokasi biaya dan control, perencanaan dan budgeting, dan cash-flow management.
- Human resource: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari perekrutan dan hiring, pelatihan, penggajian, dan benefit. (Brady et al, 2001, p2).
Pengertian proses bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan aktifitas yang membawa satu atau lebih bermacam-macam dari input dan membuat output yang memberi nilai pada pelanggan. Dapat dilihat dari ilustrasi.
Apa perbedaan antara fungsi bisnis dan proses bisnis ? Andaikan komputer pelanggan rusak saat pengiriman. Fungsi bisnis dari layanan pelanggan adalah untuk menerima barang rusak tersebut. Kenyataan pembetulan dan pengiriman ulang dari barang tersebut, bagaimanapun, adalah proses bisnis yang melibatkan beberapa area fungsional dan fungsi dengan area tersebut (Brady et al, 2001, p3).
Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2004, p129).
Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengeahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
Wawancara terdiri dari:
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bagi peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis – garis besar permasalahan yang akan dinyatakan.(Sugiyono, 2004, p130 – 132)
Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2004, p135).
Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner secara berkomunikasi dengan orang, maka observasi tiidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek – obyek alam yang lain.
Observasi terbagi menjadi:
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, dimana tempatnya. Jadi Observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati (Sugiyono, 2004, p140).
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan kerena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati (Sugiyono, 2004, p140).
Skala Pengukuran
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
1.
|
Sangat setuju
|
1. Baik sekali
|
2.
|
Setuju
|
2. Cukup baik
|
3.
|
Ragu-ragu
|
3. Kurang baik
|
4.
|
Tidak setuju
|
4. Sangat tidak
baik
|
5.
|
Sangat tidak setuju
|
|
Untuk keperluan analisis
kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor, misalnya:
1.
|
Sangat setuju/sangat positif
diberi skor
|
5
|
2.
|
Setuju/positif diberi
skor
|
4
|
3.
|
Ragu-ragu/netral diberi
skor
|
3
|
4.
|
Tidak setuju/negatif diberi skor
|
2
|
5.
|
Sangat tidak setuju/sangat negatif diberi skor
|
1
|
(Sugiyono, 2004, p86 – 87)
Upgrade
Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Upgrade), istilah upgrade mengacu pada penggantian sebuah produk dengan versi yang lebih baru dari produk yang sama, bagaimanapun hal ini paling sering digunakan di dalam computing dan produk elektronik secara umum berarti penggantian hardware, software, atau firmware dengan versi yang lebih baru atau lebih baik dengan tujuan membuat sistem selalu up to date atau meningkatkan karakteristik nya.
Reimplementation
Menurut Wiktionary (http://en.wiktionary.org/wiki/re-), prefix re- memiliki arti lagi, kembali atau mundur kembali.
Menurut Wikipedia
(http://en.wikipedia.org/wiki/Implementation) implementation adalah realisasi dari sebuah aplikasi, pelaksanaan dari sebuah rencana, ide, model, rancangan, spesifikasi, standard, algoritma, atau kebijakan. Di dalam ilmu komputer, implementation adalah realisasi dari spesifikasi teknikal dari algoritma menjadi sebuah program, komponen software atau sistem komputer lainnya.