Pengertian Analisa Fit/Gap Menurut Para Ahli
Menurut              Wikipedia,              (http://en.wikipedia.org/wiki /Fit/Gap_Analysis), analisa Fit/Gap adalah studi yang dibuat untuk mengidentifikasi apakah sistem yang ada sekarang telah memenuhi kebutuhan, dan apabila  diidentifikasi adanya gap, maka akan dicatat dalam format yang telah ditentukan.
Analisa Fit/Gap   akan mengidentifikasikan gap (kesenjangan) antara bagaimana operasi bisnis diperlukan untuk melawan apa yang package tidak bisa penuhi.
Tujuan Analisa Fit/Gap
Analisa Fit/Gap digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan user untuk proyek dan mengidentifikasi beberapa gap dalam functionality pada SAP. Alternatif akan dikembangkan ketika gap dalam functionality ditemukan. Beberapa gap akan diubah sesuai dengan proses bisnis, laporan atau melakukan penyesuaian terhadap software (customizing).
Tujuan dari analisa Fit/Gap adalah :
1.       Mengumpulkan requirement dari perusahaan
2.       Langkah awal untuk menentukan penyesuaian (customization) yang diperlukan
3.       Memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan proses bisnis perusahaan
4.       Memastikan    bahwa    proses    bisnis    akan    menjadi    “Best Practice”
5.       Mengidentifikasikan     permasalahan      yang     membutuhkan perubahan kebijakan
Langkah-langkah dalam analisa Fit/Gap
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisa Fit/Gap  :
Ranking Requirements
Tahapan  ini  mendukung  tim  proyek  dan  sponsor proyek untuk memastikan proses bisnis dapat diakomodasikan selama implementasi sistem yang baru. Selain   itu,   berfungsi   untuk   memastikan   tim   proyek berfokus pada area yang paling penting bagi organisasi agar functionality yang baru dapat memberikan nilai tambah  bagi  perusahaan  dalam  meningkatkan  proses bisnis.
 
  | 
Rank | 
Keterangan | 
  | 
H | 
HIGH/Mission  critical
   requirements
   –  adalah
   kebutuhan 
 
yang 
   merupakan   tugas 
   kritis/penting,   diperlukan   untuk operasi dan tanpanya organisasi tidak dapat berfungsi; termasuk di dalamnya kebutuhan laporan yang penting bagi internal dan eksternal | 
  | 
M | 
MEDIUM/value add requirements – adalah kebutuhan yang 
 
jika ditemukan, akan secara
  signifikan meningkatkan proses
  di perusahaan.Kebutuhan ini
  seringkali proses sistem bisnis | 
 
 
  | 
Rank | 
Keterangan | 
  | 
 | 
yang  bukan
   merupakan  tugas  kritis/penting
   bagi
   bisnis 
 
organisasi, tetapi
  jika ditemukan akan mempengaruhi
  cost benefit organisasi | 
  | 
L | 
LOW/desirable requirements – adalah kebutuhan
  yang bagus 
 
untuk  dimiliki
   dan
   hanya
   akan
   menambahkan 
  nilai  yang tidak  terlalu  besar     bagi  proses  bisnis
   perusahaan
   dan mungkin ditemukan melalui
  perbaikan sementara atau perubahan pada
  proses bisnis | 
 
Tabel Ranking Requirements dalam analisa Fit/Gap
Degree of Fit
Menentukan sejauh mana kebutuhan dapat diakomodir oleh sistem yang baru. Kategori ini terdiri dari : Fit, Gap, Partial Fit.
 
  | 
Kode | 
Keterangan | 
  | 
F | 
FIT – kebutuhan sepenuhnya dipenuhi oleh software | 
  | 
G | 
GAP        –        software        tidak        dapat        memenuhi 
 
kebutuhan.Komentar,alternatif saran dan rekomendasi
  yang dibuat akan menghasilkan
  rekomendasi untuk melakukan
  customization terhadap software. | 
 
Tabel Degree of Fit dalam analisa Fit/Gap
Gap Resolution
Saat gap ditemukan, tim akan menentukan alternative dan merekomendasikan solusi untuk mengatasi gap yang ada. Terdapat beberapa jalan untuk menyelesaikan gap seperti mengubah proses bisnis, mendesain lingkungan bisnis atau mengkustomisasi SAP ERP 6.0. Namun perlu diketahui bahwa untuk menghasilkan fungsional pada SAP ERP 6.0 akan meningkatkan cost dalam pengimplementasian  proyek  dan  akan  memberikan dampak negatif dalam kemampuan untuk upgrade ke SAP baru nantinya. Pilihan-pilihan untuk gap resolution, diantaranya adalah:
- Package   Work-around   –   pertama  kali  tim  akan mengidentifikasikan jalan alternatif untuk mencapai kebutuhan dengan proses yang ada di SAP
- Membuat   bisnis   sesuai   dengan   Package   –   jika package    work-around  tidak  mungkin,  tim  akan merekomendasikan perubahan potensial pada proses bisnis untuk disesuaikan dengan proses pada SAP dan mengeliminasi gap yang terjadi
- Customization     sebagai     jalan     terakhir–     jika customization dibutuhkan,strategi yang dipilih adalah membangun fungsionalitas baru di luar SAP dan memisahkan package dibandingkan dengan merubah package.
 
Definisi dari customization di dalam proyek adalah sebagai berikut :
Yang   merupakan   customization   dari   paket   SAP adalah perubahan pada aplikasi yang memerlukan campur tangan staf pengembangan, atau beberapa perubahan yang dapat berdampak kurang baik untuk kemampuan upgrade  pada software  yang akan datang. Sebagai contoh :
- Membuat  atau  memodifikasi  menu,  field,  atau kode SAP.
- Membuat atau memodifikasi proses SAP
- Membuat  laporan  baru  atau  modifikasi  untuk menghasilkan laporan SAP atau
- Mengubah kode SAP untuk mengimplementasikan level keamanan.
 
Biaya (Cost)
Konsep Biaya
Biaya (cost) merupakan sejumlah daya yang dikeluarkan atau dihabiskan  untuk  membiayai  proyek  untuk  menghasilkan  suatu produk (Parker, 1988, p90)
Jenis-Jenis Biaya
Terbagi 2 jenis biaya yaitu :
a.   Tangible cost
Adalah biaya yang dapat dengan mudah diidentifikasi dan   diukur   dengan   analisa   sistem.   Contoh   :   biaya furniture, biaya software,    biaya peralatan, biaya perubahan.
b.   Intangible cost
Merupakan biaya yang sulit untuk diidentifikasi dan susah untuk dikalkulasi dan diukur. Contoh : biaya perawatan hardware, biaya kehilangan persaingan pinggir dari pesaing / saingan, biaya untuk high turn over rate, dan biaya untuk mengurangi market  share  harus  untuk menambah ketidakpuasan customer.
Kategori Biaya
Dalam bisnis biaya manfaat, biaya dikategorikan 3 macam, antara lain :
1.   Biaya Investasi
Merupakan modal pembayaran yang tidak diulang-ulang untuk  mendapatkan  atau  mengembangkan  peralatan  baru, software baru, fasilitas baru, dan lain-lain. Contoh : Komputer, storage, jaringan komunikasi, software, Training / pelatihan.
2.   Biaya Implementasi
Adalah pembayaran satu kali untuk membuat atau meng- install kemampuan baru. Sama seperti biaya investasi, dimana satu kali biaya investasi dapat diubah ke biaya Operasi tahunan (Annual Operating Cost) ketika peralatan dikontrakkan. Contoh : Biaya pemindahan peralatan dan personalia perusahaan, biaya penempatan saluran listrik dan telepon, biaya penghapusan sistem sekarang, Refurnishing Cost / biaya pembaharuan ulang, dan biaya furniture.
3.   Biaya operasi tahunan
Adalah biaya bila pembayaran berulang dibutuhkan. Ini dibutuhkan untuk operasi dasar dari hari ke hari atau bulan ke bulan.Contoh : Biaya penyewaan peralatan dan fasilitas spesial, biaya perawatan peralatan dan software, gaji tambahan personalia, biaya perbedaan persediaan dan biaya asuransi.
Manfaat (Benefit)
Definisi Manfaat
Menurut Remenyi (2000, p40), manfaat (benefit) dari teknologi informasi adalah keuntungan yang diperoleh dengan bantuan dari komputer  dan  komunikasi  yang  mana  sebuah  perusahaan  akan bersedia untuk membayar atas penggunaan semua itu.
Menurut Dan Remenyi (2000) dalam bukunya The Effective Measurement and Management of IT Costs and Benefits, arti dari benefit adalah suatu istilah untuk menunjukkan kelebihan atau keuntungan yang didapat oleh perorangan maupun organisasi.
Jenis-jenis Manfaat
Menurut Parker (1988, p92) ada 3 jenis manfaat, yaitu tangible benefit, quasitangible benefit yang bertitik berat pada peningkatan efisiensi organisasi dan intangible benefit yang betrtitik berat pada peningkatan efektivitas organisasi.
Menurut Dan Remenyi (2000. p7) , ada 2 jenis manfaat :
1.   Tangible benefits
Tangible Benefits disebut juga dengan Hard Benefits, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat diidentifikas atau diukur secara langsung dari segi finansial. Contohnya adalah penurunan total biaya produksi, peningkatan laba.
2.   Intangible benefits
Intangible Benefits disebut juga dengan Soft Benefits, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak dapat secara langsung  diidentifikasi  atau  diukur.  Contohnya  adalah peningkatan lingkungan kerja bagi karyawan sehingga menciptakan suasana kerja  yang  lebih  baik.  Intangible  benefit akan memberikan kontribusi yang penting terhadap kepentingan perusahaan.
Nilai (Value)
Nilai (Value) adalah manfaat diperoleh yang direfleksikan dari kemampuan bisnis sekarang dan di masa mendatang (parker, 1988, p64).
Manfaat akan menciptakan peningkatan keunggulan bersaing perusahaan yang menjadi value jika perusahaan (manajemen) bersedia berinvestasi untuk mencapainya.
Analisa Cost Benefit
Analisa Cost Benefit adalah suatu proses membandingkan perkiraan biaya dan manfaat dengan cara mengevaluasi suatu sistem yang diusulkan (Alter 1999,  p404).  Dengan  menggunakan  analisa  biaya  manfaat  maka  dapat diperhatikan berapa biaya dan manfaat yang akan dikeluarkan atau diterima atas sistem yang diusulkan, perbandingan dilakukan yaitu membandingkan manfaat dengan biaya yang dikeluarkan, semakin besar manfaat yang akan diterima dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan maka sistem itu mungkin  untuk  diimplementasikan  dan  semakin  besar  biaya  yang dikeluarkan  dibandingkan  dengan  manfaat  yang  diterima  maka  sistem tersebut tidak cocok untuk diimplementasikan. Semua biaya dan manfaat dinyatakan dalam mata uang (misalnya rupiah).
Analisa biaya manfaat dapat digunakan dalam 2 cara :
- Sebagai  alat  perencana  yang  membantu  dalam  pengambilan keputusan apakah    suatu    sistem    layak    atau    tidak    untuk diimplementasikan pada suatu organisasi.
- Sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem informasi sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
 
Pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara biaya dan manfaat, antara lain sebagai berikut :
Payback period
Metode payback period (pembayaran kembali) didefinisikan sebagai banyaknya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek untuk mengganti biaya awal dari penerimaan kas yang ditimbulkannya. Metode payback merupakan estimasi mentah dari waktu yang dibutuhkan  untuk  mengembalikan investasi  yang  ditanamkan, sehingga secara sederhana metode ini memberikan suatu gambaran yang mudah dipahami bagi seorang manajer. (David Olson, 2003, p69). Metode payback period bukan ukuran profitabilitas yang sebenarnya  dari  suatu  investasi.  Metode  ini  mengestimasi  berapa tahun   yang akan diperlukan untuk menutupi kembali investasi. Metode ini tidak mempertimbangkan nilai waktu uang (Garrison dan Noreen, 2003, p653).
   Biaya Investasi
Payback period  = -----------------------------------       
        Penerimaan bersih tahunan
 
Berikut ini adalah petunjuk yang digunakan untuk menerima atau menolak proyek dalam pengambilan keputusan berdasarkan payback period :
•  Jika  payback  period  lebih kecil dari  batas maksimum payback period yang masih dapat diterima, maka keputusan adalah menerima proyek.
  Jika payback period lebih besar dari batas maksimum payback period  yang  masih  dapat  diterima,  maka  keputusan  adalah menolak  proyek.  Lama  dari  batas  maksimum  payback  period yang  masih  dapat  diterima  ditentukan oleh  pihak  manajemen. Nilai ini ditetapkan secara subjektif berdasarkan sejumlah faktor meliputi tipe proyek (expansion, replacement, renewal), risiko yang diperkirakan dari proyek tersebut, dan keterikatan yang diperkirakan antara payback period dengan nilai yang dibagikan.
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai aliran kas masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar sekarang yang tergabung  dengan  proyek  investasi  (Garrison  dan  Noreen  2003, p637).
Sedangkan  menurut  Wetson  et  al.  (1990,  p12),  NPV  adalah metode untuk menetapkan peringkat dari usulan investasi dengan menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap biaya modal marginal.
Langkah-langkah dalam penerapan metode NPV yaitu: Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar, dengan faktor diskonto sebesar biaya modal proyek.
- Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut. Hasil dari penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.
- Jika NPV positif, proyek harus disetujui; jika NPV negatif, proyek harus ditolak; dan jika proyek-proyek yang dikaji bersifat mutually exclusive (memilih proyek 1 di antara beberapa proyek), maka proyek yang menghasilkan NPV terbesar harus dipilih.
 
NPV dapat dinyatakan sebagai berikut :
 NPV 
= ∑C .Ft(1 + k)t= ∑ CFt ( PVIF      k,    t )
 
 
Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) atau time-adjusted rate of return dapat didefinisikan sebagai hasil bunga yang dijanjikan oleh suatu proyek investasi selama umur kegunaannya. Kadang untuk penyederhanaan disebut sebagai hasil proyek. IRR dihitung dengan menemukan tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang aliran kas keluar suatu proyek dengan nilai sekarang aliran kas masuknya. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan nilai bersih sekarang suatu proyek sama dengan nol (Garrison dan Noreen, 2003, p643).
Sedangkan menurut Wetson et al. (1990, p14), IRR adalah suatu metode pemeringkatan usulan investasi dengan berpatokan pada IRR dari aktiva bersangkutan, dimana IRR dihitung dengan menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang dengan nilai sekarang dari biaya investasi. IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan PV dari arus kas masuk proyek dengan PV dari biaya proyek tersebut. Proyek akan diterima atau dilaksanakan jika IRR 
![]()
lebih besar daripada biaya modal.
IO = ∑t =1 ACFt (1 + IRR)t
Dimana:
- ACFt  = Arus kas setelah pajak tahunan dalam periode t (nilainya bisa positif atau negative)
- IO = Pengeluaran kas awal
- n = Usia proyek yang diharapkan
- IRR = Tingkat pengembalian internal proyek.
 
Kriteria dalam menerima atau menolak dapat dinyatakan sebagai berikut:
- Jika IRR  ≥  tingkat pengembalian yang disyaratkan maka proyek dapat diterima.
- Jika IRR  <  tingkat pengembalian yang disyaratkan maka proyek dapat ditolak.
 
Cara untuk menghitung rumus IRR dapat dilakukan :
1.   Secara coba-coba
2.   Secara interpolasi
3.   Prosedur matematik
4.   Kalkulator atau komputer keuangan
Return On Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) atau Rate of Return (ROR) adalah rasio atau perbandingan dari uang yang diperoleh atau yang hilang dari   sejumlah   dana   yang   diinvestasikan.  Sejumlah  uang   yang diperoleh atau yang hilang dapat diidentifikasikan sebagai bunga, laba / rugi, atau pendapatan bersih atau rugi. Sejumlah dana yang diinvestasikan dapat berupa harta, modal, atau dasar biaya investasi. ROI biasanya lebih sering dalam bentuk presentase daripada nilai desimal.
![]()
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung ROI : ROI = [(Payback - Investment)/Investment)]*100
 
Untuk mengkalkulasi ROI sederhana, digunakan 3 jenis kertas kerja yaitu :
1.   Development Cost Worksheet
Development Cost Worksheet terdiri dari 5 kategori, yaitu usaha pengembangan (development effort), perangkat keras baru (new hardware), perangkat lunak baru (new purchased software), pelatihan user, dan biaya-biaya lainnya. 
2.   Ongoing Expense Worksheet
Ongoing Expense Worksheet dibagi menjadi 6 kategori, yaitu pemeliharaan, aplikasi perangkat lunak (application software maintenance), beban-beban penyimpanan data (incremental data storage expenses), komunikasi (incremental communication), penyewaan perangkat lunak dan perangkat keras (new software and hardware lease), perlengkapan (supplies), dan lain-lainnya.
3.   Economic Impact Worksheet
Kertas  kerja   ini   meringkas  dampak  ekonomis  suatu proyek. Pemberian skor dampak ekonomis didasarkan pada perhitungan  ROI  dari  arus  kas  bersih  proyek  yang diaplikasikan secara periodik selama 5 periode tahunan pada umumnya. Pertama, investasi bersih yang dibutuhkan ditetapkan. Angka ini diperoleh dari kertas kerja biaya pengembangan. Lalu arus kas tahunan ditetapkan. Angka ini diperoleh dari manfaat ekonomis bersih dikurangi biaya operasi.  Selisihnya,  pendapatan  sebelum  pajak,  dikurangi dengan beban-beban berjalan, menghasilkan arus kas bersih per tahun. ROI dihitung dengan membagi rata-rata arus kas bersih selama 5 tahun dengan investasi yang dibutuhkan.