Pengertian Metode Field Trip
Metode Field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, peternakan, perkebunan, lapangan bermain dan sebagainya (Roestiyah, 2001:85). Winarno (1980: 115-116) mengatakan bahwa metode karyawisata atau field trip adalah metode belajar dan mengajar di mana siswa dengan bimbingan guru diajak untuk mengunjungi tempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Berbeda halnya dengan tamasya di mana seseorang pergi untuk mencari hiburan semata, field trip sebagai metode belajar mengajar lebih terikat oleh tujuan dan tugas belajar. Sedangkan menurut Syaiful Sagala (2006: 214) metode field trip ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field trip merupakan metode penyampaian materi pelajaran dengan cara membawa langsung siswa ke obyek di luar kelas atau di lingkungan yang berdekatan dengan sekolah agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam pelajaran menulis karangan dibutuhkan metodologi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Metode field trip dianggap peneliti sebagai salah satu metode yang efektif digunakan sebagai metode pembelajaran khususnya dalam melatih keterampilan menulis karangan deskripsi siswa, karena dengan mengamati lingkungan secara nyata siswa akan lebih bersemangat dalam mengembangkan ide, pendapat, dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan.
Kelebihan Metode Field Trip
Metode karyawisata atau field trip mempunyai beberapa kelebihan antara lain (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 94) :
- Field trip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
- Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relavan dengan kenyataan dan kebutuhan masyarakat.
- Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.
- Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Menurut syaiful Sagala (2006: 215) mengemukakan bahwa kelebihan metode field trip adalah :
- Anak didik dapat mengamati kanyataan-kenyataan yang beraneka ragam dari dekat.
- Anak didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.
- Anak didik dapat menjawab masalah-masalah atau pernyataan-pernyataan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan secara langsung.
- Anak didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan wawancara atau mendengar ceramah yang diberikan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
- Anak didik dapat mempelajari sesuatu secara intensif dan komprehensif.
Sedangkan menurut Roestiyah (2001: 87) menyatakan kelebihan metode karyawisata atau field trip yaitu:
- Siswa memperoleh pengalaman belajar yang tidak didapatkan di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan siswa.
- Siswa dapat melihat berbagai kegiatan di lingkungan luar sehingga dapat memperdalam dan memperluas pengalaman siswa.
- Dengan obyek yang ditinjau langsung, siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi dan tidak terpisah-pisah dan terpadu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field trip mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
- Siswa dapat mengamati kenyataan yang bermacam-macam dari tempat bekunjung siswa.
- Siswa dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru.
- Siswa dapat memperoleh informasi langsung yang berasal dari pengamatan siswa itu sendiri.
- Siswa dapat mempelajari suatu materi secara integral dan terpadu.
Kekurangan Metode Field Trip
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 94) mengemukakan bahwa metode field Trip mempunyai kekurangan, yaitu :
- Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah.
- Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
- Memerlukan koordinasi dengan guru agar tidak terjadi tumpang tindih waktu selama kegiatan karyawisata.
- Dalam field Trip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur studinya menjadi terabaikan.
- Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan sulit mengarahkan mereka pada kegiatan yang menjadi permasalahan.
Sedangkan menurut Syaiful Sagala (2006: 215) mengemukakan bahwa metode field Trip mempunyai kekurangan, yaitu :
- Memerlukan persiapan oleh banyak pihak.
- Jika karyawisata sering dilakukan akan menganggu kelancaran pelaksanaan pembelajaran, apalagi jika tempat-tempat yang dikunjungi jauh dari sekolah.
- Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam pengangkutan.
- Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk diamatai, akibatnya siswa menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan.
- Memerlukan pengawasan yang tepat.
- Memerlukan biaya yang relatif tinggi.
Dari kedua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode field Trip mempunyai kekurangan-kekurangan, yaitu :
- Biaya yang dipakai dalam proses karyawisata relatif mahal.
- Kadang terjadi kesulitan dalam mengkondisikan siswa.
- Sering tujuan pembelajaran tidak tersampaikan karena tujuan untuk rekreasi lebih diprioritaskan.
- Memerlukan persiapan yang matang agar tidak terjadi gangguan selama dalam proses karyawisata berlangsung.
ADS HERE !!!