Pengertian Kewajiban Atau Liabilitas
Menurut FASB kewajiban atau Liabilitas adalah kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
Kewajiban memiliki tiga karakteristik utama:
- Merupakan kewajiaban saat ini yang memerlukan penyelesaian dengan kemungkinan transfer masa depan atau pengguanaan kas, barang, atau jasa.
- Merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindari
- Transaksi atau kejadian lainnya yang menciptakan kewajiban itu harus telah terjadi.
Karena kewajiban melibatakan pengeluaran aktiva atau jasa di masa depan, maka salah satu karakteristik yang paling penting adalah tanggal dimana kewajiban itu harus dibayarkan. Kewajiban yang jatuh tempo saat ini harus diselesaikan secara tepat waktu dan dalam kegiatan bisnis yang biasa jika operasi akan dilanjutkan. Sehingga, karakteristik tersebut menimbulakn pembagian dasar kewajiban menjadi dua yaitu :
- Kewajiban lancer
- Kewajiban jangka panjang
Kewajiban Lancer
Kewajiba lancer (current liabilities) adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancer, atau penciptaan kewajiban lancer lain.
Kewajiban lancar juga dapat didefinisikan sebagai hutang yang masa jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun yang dapat dilunasi dengan aktiva lancar maupun pembuatan kewajiban lancar lain.
Jenis-jenis Kewajiban Lancar:
Hutang usaha
Hutang usaha (account payable), atau hutang dagang (trade account payable), merupakan saldo yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau secara kredit. Hutang usaha muncul karena adanya kesenjangan waktu antara penerima jasa atau akuisisi hak aktiva dan pembayarannya.
Periode perluasan kredit ini biasanya ditemukan dalam persyaratan penjualan (misalnya 2/10, n/30) dan biasanya adalah 30 hingga 60 hari.
Wesel Bayar
Wesel bayar (notes payable) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dan dapat berasal dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi lainnya. Di beberapa industry, wesel sering kali disebut sebagai wesel bayar dagang / trade notes payable diperlukan sebagai bagian dari transaksi pembelian dan penjualan sebagai pengganti perluasan kredit yang normal atau kredit lisan. Wesel bayar kepada bank atau perusahaan peminjaman umumnya berasal dari pinjaman kas atau uang tunai. Wesel dapat diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang, Tergantung pada tanggal jatuh tempo pembayarannya. Selain itu wesel dapat diklasifikasikan sebagai wesel dengan bunga atau wesel tanpa bunga.
Penerbitan wesel dengan bunga
Asumsikan bahwa Castle National Bank setuju untuk meminjamkan uang sejumlah $ 100.000 kepada Landscapa Co. pada tanggal 1 Maret 2007, jika landscape Co. menandatangani sebuah wesel 4 bulan senilai $ 100.000 dengan bunga 6% . Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan kas oleh Landscape Co. pada tanggal 1 Maret adalah sebagai berikut:
(Untuk mencatat penerbitan wesel 4 bulan dengan bunga 6% kepada Castle National Bank)
Jika Landscape Co. menyusun Laporan keuangan secara setengah tahunan. Maka suatu ayat jurnal penyesuaian akan diperlukan untuk mengakui beban bunga dan hutang bunga sebesar $2.000 ($ 100.00 x 6% x 4/12) pada tanggal 30 Juni. Ayat Jurnal penyesuain tersebut adalah sebagai berikut:
(Untuk mengakrualkan bunga selama 4 bulan atas wesel Castle National Bank)
Jika Landscape menyusun Laporan Keuangannya secara bulanan, maka ayat jurnal penyesuaian pada akhir setiap bulan akan menjadi $ 500 ($ 100.000 x 6% x 1/12).
Pada tanggal jatuh tempo (1 Juli), Landscape Co. harus membayar nilai nominal wesel ($ 100.000) ditambah bunga sebesar $ 2.000 ($ 100.000 x 6% x 4/12). Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran wesel dan bunga akrual adalah sebagai berikut:
(Untuk mencatat pembayaran wesel berbunga Castle National Bank dan bunga akrual pada saat jatuh tempo)
Penerbitan Wesel Tanpa Bunga
Wesel tanpa bunga (zero-interest-bearing note) juga dapat diterbitkan selain wesel dengan bunga. Wesel tanpa bunga tidak secara eksplisit menyatakan suku bunga atas nilai nominal wesel. Akan tetapi, bunga tetap dibebankan. Pada saat jatuh tempo peminjam diharuskan untuk membayar kembali suatu jumlah yang lebih besar dari kas yang diterima pada tanggal penerbitan. Dengan kata lain, peminjam menerima kas sebesar nilai sekarang wesel. Nilai sekarang sama dengan nilai nominal wesel pada saat jatuh tempo dikurangi bunga atau diskonto yang dibebankan oleh pemberi pinjaman sesuai dengan persyaratan wesel, pada dasarnya, bank mengambil honor jasanya “dimuka” dan bukan pada tanggal jatuh tempo wesel.
Sebagai ilustrasi, kita akan mengsumsikan bahwa Landscape Co. menerbitkan wesel tanpa bunga berjangka waktu 4 bulan senilai $ 102.000 kepada Castle National Bank. Nilai sekarang wesel itu adalah $ 100.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini bagi Landscape Co. adalah sebagai berikut:
(untuk mencatat penerbitan wesel tanpa bunga 4 bulan kepada Castle National Bank)
Akun wesel bayar Landscape dikredit sebesar nilai nominal wesel, yaitu $ 2.000 lebih besar dari kas actual yang diterima. Perbedaan antara kas yang diterima dan nilai nominal wesel didebet ke Diskonto atas Wesel Bayar. Diskonto atas Wesel Bayar merupakan akun kontra bagi Wesel Bayar dan oleh karena itu, dikurangkan dari Wesel Bayar pada neraca. Penyajian Neraca pada tanggal 1 Maret ditunjukkan pada ilustrasi 13-1 sebagai berikut:
Jumlah diskonto sebesar $ 2.000 dalam kasus ini merupakan biaya pinjaman sebesar $100.000 selama 4 bulan. Oleh karena itu, diskonto dibebankan pada beban bunga selama umur wesel. Yaitu, Saldo Diskonto atas wesel bayar merupakan beban bunga yang dapat dibebankan keperiode masa depan . Jadi, tidak tepat jika Landscape mendebet beban bunga sebesar $2.000 pada saat pinjaman diperoleh.
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo pada periode berjalan
Pepsico melaporkan obligasi, wesel hipotik, dan hutang jangka panjang lainnya yang jatuh tempo dalam tahun fiscal berikutnya jatuh tempo saat ini hutang jangka panjang (current maturities of long-term debth) sebagai kewajiban lancer. Perusahaan seperti PepsiCo, tidak mencatat hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini sebagai kewajiban lancer jika akan:
- Ditarik atau dilunasi dengan aktiva yang terakumulasi untuk tujuan tersebut yang secara layak tidak ditunjukkan sebagai aktiva lancer.
- Didanai kembali atau dilunasi dan hasil penerbitan hutang baru, atau
- Dikonversi menjadi modal saham
Dalam situasi ini, penggunaan aktiva lancer atau penciptaan kewajiban lancer lainnya tidak terjadi. Oleh karena itu, pengklasifikasian sebagai kewajiban lancer merupakan hal yang tidak tepat. Rencana untuk melikuidasi hutang semacam itu harus diungkapkan baik dalam tanda kurung maupun dengan catatan atas laporan keuangan. Jika hanya sebagian dari hutang jangka panjang yang dibayarkan dalam 12 bulan kedepan, seperti halnya obligasi serial yang dilunasi menurut installment tahunan, perusahaan melaporkan bagian jatuh tempo dari hutang jangka panjang.
Akan tetapi kewajiban yang jatuh tempo karena permintaan (dapat ditagih oleh kreditor ) atau akan jatuh tempo atas permintaan dalam jangka satu tahun (atau siklus operasi , jika lebih lama) harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancer. Kewajiban ini seringkali menjadi dapat ditagih oleh kreditor apabila terdapat pelanggaran atas perjanjian hutang. Sebagai contoh, kebanyakan perjanjian hutang menyebutkan suatu tingkat ekuitas tertentu terhadap hutang yang harus dipertahankan, atau menyebutkan jumlah minimum modal kerja yang harus dipenuhi. Jika perjanjian ini dilanggar, maka pengklasifikasian hutang sebagai lancer akan diperlukan karena merupakan perkiraan yang layak bahwa modal kerja yang ada akan digunakan untuk melunasi hutang. Hanya jika dapat ditunjuakkan bahwa sangat mungkin pelanggaran tersebut akan diperbaiki (dilunasi ) dalam periode tenggang yang biasanya diberikan dalam perjanjian, baru hutang tersebut dapat diklasifikasikan sebagai tidak lancer.
Kewajiaban Jangka Pendek yang Diharapkan akan Didanai Kembali
Kewajiban jangka pendek (short-term obligation) adalah hutang yang dijadwalkan akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca perusahaan atau akan jatuh tempo dalam siklus operasi perusahaaan.
Kriteria pendanaan kembali
Profesi akuntan menetapkan criteria otoritatif untuk menentukan situasi dimana kewajiban jangka pendek dapat secara layak dikeluarkan dari kewajiban lancer. Suatu perusahaan diharuskan untuk mengeluarkan kewajiban jangka pendek dari kewajiban lancer hanya jika kedua kondisi berikut dipenuhi:
- Perusahaan memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka panjang
- Perusahaan menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali. Maksud pendanaan kembali adalah mendanai kembali kewajiban jangka pendek sehingga penggunaan modal kerja tidak akan diperlukan lagi selama tahun fiskal atau siklus operasi.
Hutang dividen
Hutang dividen tunai (cash dividen payable) adalah jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi. Dividen tunai selalu dibayar dalam satu tahun setelah pengumuman (3 bulan), maka hal itu diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Dividen saham preferen tertunggak bukan kewajiban sehingga tindakan formal dewan direksi mengotorisasi pembagian laba.
Uang Muka dan Deposito Pelanggan
Kewajiban lancar perusahaan mencakup deposito kas yang dikembalikan (returnable cash deposits), yang diterima dari pelanggan dan karyawan. Perusahaan dapat menerima deposito dari pelanggan untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau jasa atau sebagai jaminan untuk menutup pembayaran kewajiban yang diharapkan di masa depan.
Pendapatan Diterima Dimuka
Criteria dari pendapatan diterima dimuka (unearned revenue) adalah:
- Ketika uang muka diterima; Kas didebet, akun kewajiban lancar yang mengidentifikasi sumber pendapatan diterima di muka dikredit.
- Ketika pendapatan diterima; akun pendapatan diterima di muka didebet, akun pendapatan yang diterima dikredit.
Contoh kasus mengenai pendapatan diterima dimuka:
Tanggal 1 Maret 2014 diterima sewa bangunan $195.000 untuk 1 tahun.
Pada akhir tahun pendapatan yang telah dihasilkan selama 10 bulan sebesar $162.500 ( 10/12 $195.000)
Kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali dapat ditunjukkan perusahaan dengan:
- Mendanai kembali secara actual kewajiban jangka pendek dengan menerbitkan kewajiban jamgka panjang atau sekuritas ekuitas setelah tanggal neraca tapi sebelum neraca tersebut diterbitkan; atau
- Melakukan perjanjian pendanaan yang secara jelas mengijinkan perusahaan untuk mendanai kembali hutang atas dasar jangka panjang pada syarat-syarat yang dapat ditentukan.
Hutang Pajak Penjualan
Pajak penjualan atas transfer properti pribadi berwujud dan atas jasa-jasa tertentu harus ditagih dari pelanggan dan diserahkan kepada otoritas pemerintah yang tepat. Jurnal : kas atau piutang usaha didebet, akun penjualan dan utang pajak penjualan dikredit.
Ayat jurnal berikut ini mengilustrasikan penggunaan akun hutang pajak penjualan untuk transaksi penjualan sebesar $3.000 apabila pajak penjualan sebesar 4% diberlakukan.
Hutang Pajak Penghasilan
Hutang pajak penghasilan adalah pajak penghasilan tahun berjalan yang masih harus dibayar, setelah diperhitungkan pajak yang dibayar dimuka. Perusahaan harus mempersiapkan SPT pajak penghasilan dan menghitung hutang pajak penghasilan yang dihasilkan dari operasi periode berjalan. Hutang pajak atas laba perusahaan, seperti yang dihitung per SPT pajak, harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
Kewajiban yang Berhubungan dengan Karyawan
Jumlah yang terhutang kepada karyawan untuk gaji atau upah pada akhir periode akuntansi dilaporkan sebagai kewajiban lancar. Pos-pos yang berhubungan dengan kompensasi karyawan dilaporkan sebagai kewajiban lancer, yaitu pemotongan gaji, absensi yang dikompensasi, dan bonus.
Pemotongan gaji:
Jenis paling umum dari pemotongan gaji adalah pajak premi, asuransi, tabungan karyawan, dan iuran serikat kerja. Jika jumlah yang dipotong belum diserahkan kepada pihak yang berwenang pada akhir periode akuntansi, maka jumlah itu harus diakui sebagai kewajiban lancar.
Ada beberapa hal yang dapat mengurangi jumlah perolehan gaji atau upah seorang karyawan, di antaranya adalah:
a. Pajak jaminan social (social security tax)
Sejak tanggal 1 Januari 1937 Undang-Undang Jaminan Sosial telah menetapkan tunjangan asuransi federal untuk orang lanjut usia, orang yang selamat dari bencana, dan orang cacat bagi pribadi-pribadi tertentu dan keluarganya melalui pengenaan pajak baik kepada majikan maupun pegawainya . Baik majikan atau pekerja dikenakan tarif yang sama, yang saat ini adalah 6,2% berdasarkan gaji kotor pekerja hingga batas tahunan sebesar $50.000. Pajak orang cacat (O.A.S.D.I) biasanya mengacu kepada F.I.C.A (the Federal insurance
Contribution Act).
Tahun 1965 Kongres mengesahkan program asuransi kesehatan federal untuk usia lanjut yang disebut Medicare yang bertujuan mengurangi biaya perwatan kesehatan yang tinggi bagi mereka yang berumur diatas 65 tahun. Basic Plan atau Rencana Dasar yang menyediakan pelayanan rumah sakit dan institusional lainnya, dibiayai oleh pajak asuransi Rumah Sakit terpisah yang dibayar oleh pemberi kerja dan pekerja pada tariff 1,45% dari total kompensasi pekerja.
Pajak yang merupakan gabungan dari pajak O.A.S.D.I atau biasa disebut pajak Federal Insurance Contribution Act (F.I.C.A) dan pajak asuransi Rumah Sakit Federal memiliki tariff 7,65% dari upah pekerja hingga $90.000, sewaktu-waktu dapat berubah sesuai keputusan Kongres. Perusahaan seharusnya melaporkan jumlah pajak jaminan social pekerja dan pemberi kerja yang belum disetor atas upah kotor yang dibayarkan harus dilaporkan oleh pemberi kerja sebagai kewajiban lancar.
b. Pajak pengangguran (Unemployment Taxes)
Semua pemberi pekerja yang memenuhi criteria berikut ini dikenakan pajak pengangguran:
- Membayar upah sebesar $1.500 atau lebih selama setiap kuartal kalender dalam tahun berjalan atau tahun sebelumnya atau
- Mempekerjakan paling sedikit satu orang setidaknya satu hari dalam setiap 20 minggu selama tahun kalender berjalan atau sebelumnya.
c. Pemotongan pajak penghasilan
Undang-Undang pajak penghasilan federal dari beberapa Negara bagian mengharuskan pemberi kerja untuk memotong dari pembayaran gaji/upah setiap pekerja, pajak penghasilan yang dikenakan atas upah tersebut. Jumlah pajak penghasilan yang dipotong dihitung oleh pemberi kerja atau majikan menurut rumus yang ditentukan oleh pemerintah atau tabel pemotongan pajak. Jumlah tersebut tergantung dari lamanya periode pembayaran dan upah kena pajak, status pernikahan, dan tanggung jawab dari setiap karyawan.
Contoh pemotongan gaji. Asumsikan pembayaran gaji mingguan sebesar $ 10.000 seluruhnya terkena pajak FICA dan Medicare 7.65%, pajak pengangguran federal 0,8%, dan Negara bagian 4%, dengan pemotongan pajak penghasilan sebesar $3.120 dan iuran serikat kerja sebesar $88.
Perusahaan mencatat upah dan gaji yang dibayarkan dan potongan gaji karyawan sebagai berikut:
Ayat jurnal untuk mencatat pajak gaji pemberi kerja adalah sebagai berikut:
Absensi yang dikompensasi
Absensi yang dikompensai (compensated absences) adalah absensi dari pekerjaan seperti cuti, sakit, dan hari libur. Suatu kewajiban harus diakrualkan untuk biaya kompensasi atas absensi dimasa depan jika semua kondisi berikut dipenuhi:
- Kewajiban pemberi kerja atau majikan yang berhubungan dengan hak karyawan untuk menerima kompensasi atas absensi dimasa depan berasal dari jasa karyawan yang telah diserahkan,
- Kewajiban yang berhubungan dengan hak yang bersifat terjamin penuh atau berakumulasi,
- Pembayaran kompensasi itu adalah sangat mungkin, dan
- Jumlahnya dapat diestimasi dengan layak.
Penyajian Akrual untuk Absensi yang di kompensasi pada Neraca:
Perjanjian Bonus
Perusahaan memberikan bonus kepada pekerja atau karyawan sebagai tambahan gaji atau upah regular.
Contoh: asumsikan bahwa Palmer Inc. menunjukkan laba tahun 2007 sebesar $100.000, dan akan membayar bonus sebesar $10.700 pada bulan januari 2008. Palmer membuata ayat jurnal penyesuain tertanggal 31 desember 2007 untuk mencatat bonus adalah sebagai berikut:
Beban Bonus Karyawan 10.700
Hutang Bonus Pembagian Laba 10.700
Pada bulan Jnauari 2008, ketika
Palmer membayar bonus, ayat jurnalnya adalah:
Hutang Bonus Pembagian Laba 10.700
Kas 10.700
KONTINJENSI
Kontinjensi (contingencies) dalam FASB (Financial Accounting Standard Board) Statement No. 5 adalah “suatu kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan atau kerugian untuk perusahaan yang pada akhirnya akan diselesaikan apabila satu atau lebih kejadian di masa depan terjadi atau tidak terjadi.”
Keuntungan Kontinjensi
Pengertiannya adalah klaim atau hak untuk menerima aktiva (atau memiliki kewajiban yang menurun) yang keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya mungkin akan menjadi sah.
Jenis keuntungan kontinjensi adalah:
- Penerimaan atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya.
- Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
- Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan.
- Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan.
Keuntungan kontinjensi tidak akan dicatat dan akan diungkapkan dalam catatan hanya jika probabilitasnya tinggi bahwa suatu keuntungan kontinjensi akan menjadi kenyataan.
Kerugian Kontinjensi
Pengertiannya adalah situasi yang melibatkan ketidak-pastian atas kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut definisinya disebut sebagai kewajiban kontinjen / contingent liabilities (kewajiban yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah hutang, pihak yang dibayar, tanggal pembayaran, atau keberadaannya).
Jenis kerugian kontinjensi, yaitu :
a. Perkara Pengadilan, Klaim, dan Pengenaan ; seperti :
- Periode waktu penyebab dasar tindakan.
- Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
- Estimasi layak mengenai jumlah kerugian.
b. Biaya Garansi dan Jaminan; jaminan (garansi produk) adalah janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk memperbaiki defisiensi kuantitas, kualitas, atau kinerja suatu produk. Jaminan ini umumnya digunakan oleh manufaktur sebagai teknik promosi penjualan. Metode dasar akuntansi yang digunakan untuk biaya jaminan adalah matode dasar kas dan matode akrual.
Dasar Kas
Biaya jaminan dicatat sebagai beban pada saat dikeluarkan. Dengan kata lain, biaya jaminan dibebankan ke periode dimana penjual atau produsen mengerti jaminan itu. Tidak ada kewajiban yang dicatat untuk biaya masa depan yang berasal dari jaminan, dan periode saat penjualan. Metode dasar kas diwajibakan apabila kewajiban jaminan tidak tidak di akrualkan pada tahun penjualan karena:
- Tidak mungkin bahwa kewajiban telah terjadi
- Jumlah kewajiban tidak dapat diestimasi dengan layak
Dasar Akrual
Menurut metode akrual, biaya jaminan dibebankan ke beban operasi pada tahun penjualan. Ini merupakan metode yang diterima umum dan digunakan jika jaminan merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari penjualan serta dipandang sebagai kerugian kontinjensi. Kita menyebut pendekatan ini sebagai pendekatan beban (warranty expense approach).
Contoh pendekatan Jaminan Beban: Denson Machinery Company memulai produksinya pada mesin baru dalam bulan juli 2006, dan menjual 100 unit masing-masing seharga $5.000 pada akhir tahun, yaitu 31 Desember 2006. Setiap mesin mendapat jaminan selama satu tahun. Denson telah mengestimasi, dari pengalaman masa lalu dengan mesin sejenis, bahwa biaya jaminan rata-rata mungkin sebesar $200 per unit. Lebih lanjut, sebagai akibat dari penggantian komponen dan servis yang diberikan sesuai dengan jaminan mesin, perusahaan mengeluarkan biaya garansi sebesar $4.000 pada tahun 2006 dan $16.000 pada tahun 2007.
Penjualan 100 mesin masing-masing seharga $5.000, selama bulan juli hingga Desember 2006:
Pengakuan beban jaminan, bulan Juli hingga Desember 2006:
Kas dan Piutang Usaha 500.000
Penjualan 500.000
Pengakuan beban jaminan, bulan Juli hingga Desember 2006:
Beban Jaminan
4.000
Kas , Persediaan, Gaji Akrual
4.000
(Biaya jaminan yang terjadi)
Beban Jmainan 16.000
Estimasi Kewajiban menurut Jaminan 16.000
(untuk mengakrualkan estimasi biaya
jaminan)
Neraca per 31 Desember 2006 akan melaporkan Estimasi Kewajiban menurut Jminan” sebagai kewajiban lancar sebesar $16.000, dan laporan laba-rugi untuk tahun 2006 akan melaporkan beban Jaminan sebesar $20.000
Pengakuan biaya jaminan yang dikeluarkan pada tahun 2007 atas penjualan mesin tahun 2006
Estimais kewajiban meurut Jaminan 16.000
Kas, Persediaan atau Gaji Akrual 16.000
(Biaya garansi yang dikeluarkan)
Pendekatan jaminan penjualan: jaminan kadang-kadang dijual secara terpisah dari produk. Contoh: asumsikan anda baru saja membeli mobil baru di TOYOTA seharga $20.000. selain jaminan yang biasa atas mobil itu (semua reparasi akan dibayar oleh produsen untuk 36.000 mil pertama atau 3 tahun, mana yang muncul lebih dahulu), Anda juga membeli jaminan yang di perpanjang dengan biaya $ 600 yang melindungi anda 23 tahun tambahan atau 36.000 mil. TOYOTA mencatat penjualan mobil dengan jaminan biasa dan penjualan jaminan yang diperpanjang pada tanggal 2 Januari 2006 sbb:
Kas 20.600
Penjualan 20.000
Pendapatan Garansi Diterima Dimuka 600
Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan pada akhir tahun keempat (dengan menggunakan amortisasi garis lurus ) adalah sbb:
Pendapatan Garansi Diterima Dimuka 200
Pendapatan Garansi 200
c. Premi dan kupon ; premi adalah peralatan dari perak, pirung, alat rumah tangga kecil, mainan, barang lainnya, atau transportasi gratis. Kupon adalah sesuatu yang ditebus untuk potongan tunai atas barang yang dibeli.
Contoh: Cakemix Company menawarkan pelanggannya mengkuk pencampur besar yang anti pecah sebagai penukaran atas 25 sen dan 10 tutup kotak. Mangkuk pencampur itu berharga pokok 75 sen, dan perusahaan mengestimasi bahwa 60% dari tutup kotak akan ditebus. Penawaran premi ini dimulai bulan juni 2007 dan menghasilkan transaksi serta ayat jurnal berikut:
Untuk mencatat pembelian 20.000 mangkuk pencampur masing-masing seharga 75 sen
Persediaan premi mangkuk pencampur 15.000
Kas 15.000
Untuk mencatat penjualan 300.000 kotak campuran kue masing-masing seharga 80 sen:
Kas 24.000
Penjualan 24.00
Untuk mencatat penebusan actual dari 60.000 tutup kotak, penerimaan sebesar 25 sen per 10 tutup kotak, dan pengiriman mangkuk pencampur
Kas (60.000/10) x $ 0,25 1.500
Beban premi 3.000
Persediaan premi mangkuk pencampur 4.500
[perhitungan: (60.000/10) x $ 0,75 = $4.500]
Untuk mencatat ayat jurnal penyesuaian akhir periode atas estimasi kewajiban untuk penawaran premi yang berlaku:
Beban premi 6.000
Estimasi kewajiban untuk premi 6.000
Perhitungan:
Total tutup kotak yang dijual dalam tahun 2007 300.000
Total estimasi penebusan (60%) 180.000
Tutp kotak yang ditebus dalam tahun 2007
60.000
Estimasi penebusan masa depan 120.000
Biaya estimasi kalim yang beredar (120.000/10) x (0,75-0,25) = $6.000
d. Kewajiban Lingkungan
Estimasi biaya untuk membersihkan lokasi limbah beracun mencapai $ 752 miliar selama periode 30 tahun. Selain itu, biaya untuk membersihkan udara dan mencegah kerusakan lingkungan diestimasi akan menelan biaya yang lebih besar lagi. Rata-rata biaya lingkungan per perusahaan dalam berbagai industri pada suatu waktu adalah: perusahaan teknologi tinggi$2 juta (6,1% dari pendapatan); prasarana, $340 juta (6,1% dari pendapatan); perusahaan baja dan logam, $50 juta (2,9 dari pendapatan), dan perusahaan minyak, $430 juta (1,9% dari pendapatan)