Model Komunikasi Sirkuler dari Osgood dan Schramm
Model proses komunikasi ini terutama berlaku untuk bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi. Dijelaskan bahwa proses komunikasi berjalan secara sirkuler, dimana masing-masing pelaku secara bergantian bertindak sebagai komunikator/sumbedan komunikasi/penerima.
Proses komunikasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Pertama, pelaku komunikasi yang pertama kali mengambil inisiatif sebagai sumber/komunitor membentuk pesan (encoding) dan menyampaikam melalui suatu saluran komunikasi kepada lawan komunikasi bertindak sebagi penerima/komunikan komunikasinya adalah percakapan langsung secara tatap muka yang menjadi salurannya adalah gelombang udara. Saluran komunikasi yang digunaan dapat berbagai macam contohnya adalah telepon, surat dan lainnya. Kedua, pihak penerima/komunikan setelah menerima pesan akan mengartikan (decoding) dan menyampaikannya kembali. Kali ini ia bertindak sebagai sumber dan tanggapan atau reaksinya yang disebut sebagai umpan balik. Ketiga, pihak sumber/komunikator yang pertama sekarang yang berindak sebagai penerima komunikan. Ia akan mengartikan dan menginterpretasikan pesan yag dierimanya dan jika ada tanggapan/reaksi, ia akan membentuk pesan dan menyampaikannya kembali ke pasangan komunikasinya. Demikianlah proses ini berlangsung secara terus-menerus secara sirkuler. Dengan demikian, menurut model ini masing-masing pelaku komunikasi akan terlibat dalam proses pembentukan pesan (encoding), penafsiran (interpeting) pesan, serta penerimaan dan pemecahan kode pesan (decoding).
Model Komunikasi Riley & Riley
Proses komunikasi pada model-model yanng terdahuu sepertinya mengasumsikan terjadnya suatu kevakuman sosial di mana pengaruh lingkungna tidak perlu di persoalkan.
Manusia , menurut John W. Riley dan Mathilda W. Riley, sebagai Homo Comunicas sebenarnya merupakan bagian dari suatu lingkungan atau system dengan struktur yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pengamatan terhdap tinggkah laku komunikasi manusia perlu dipandang secara sosiologis.
Riley dan Riley mengatakan bahwa komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak lansung bereaksi begitu saja. Ada faktor-faktor di luar dirinya yang turut mempengaruhi dan bahkan mengendalikan aksi dan reaksinya terhadap suatu pesan yang diterimanya. Faktor-faktor yang dimaksud terutama berkaitan dengan pesan dari kelompok primer (misalnya keluarga) dan kelompok lainya yang menjadi rujukan (referensi) dari si komunikasi. Nilai-nilai yang berlaku pada kelompok primer dan kelompok rujukan inilah yang lazimnya mempengaruhi komunikan dalam menentukan sikap dan tindakannya. Hal ini terjadi karena umumnya orang akan selalu berusaha agar sikap dan tinakannya tidak terlalu menyimpang dari nilai-nilai kelompok di lingkungannya.
Model Newcomb
Model komunikasi yang dikebangkan Newcomb merupakan model komunikasi antar pribadi. Melalui modelnya ini Newcomb menggambarkan tentang dinamika hubungan komunikasi antara dua indiwidu tentang suatu objek yang dipersoalkan mereka.
Model dari Newcomb ini dikenal dengan sebutan model keseimbangan. Pola komunikasi yang terjadi antara dua individu mempunyai dua bentuk atau situasi yaitu: seimbang dan tiak seimbang. Situasi komunikasi seimbang akan terjadi apabila dua orang yang berkomunikasi tentang suatu hal/objek yang sama-sama mempunyai sikap menyukai atau selera yang sama terhadap hal/objek yang dibicarakan. Keadaan tidak seimbang terjadi apabila terdapat perbedaan sikap di antara kedua orang yang saling berkomunikasi. Namun, apabila keadaan tidak seimbang ini terjadi, ummnya masing-masing pihak berupaya untuk mengurangi perbedaan sehingga keadaan relatif seimbang bisa dicapai. Sementara apabila keadaan seimbang terjadi, masing-masing pihak berusaha untuk terus memperahankannya. Menjaga keseimbangan inilah yang menurut Newcomb merupakan hakikat utama dari komuniasi antarpribadi.
ADS HERE !!!