Analisis Bisnis Dan Studi Kelayakan Usaha (Sku)
Studi Kelayakan Usaha adalah suatu studi yang bertujuan untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan nantinya akan memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang terkait. Dengan demikian penanaman dana (yang biasanya cukup besar) pada suatu usaha tidak sia-sia atau dengan kata lain, studi kelayakan usaha perlu dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman dana pada usaha yang tidak menguntungkan. Hal ini perlu dilakukan mengingat dana yang sudah terlanjur tertanam pada umumnya akan sulit kembali dengan cepat dan dengan jumlah yang sama besarnya.
Pihak- Pihak Yang Terkait dengan SKU
Wirausaha (Pemilik Usaha): berkepentingan terhadap keuntungan usaha. Dana yang telah ditanamkan diharapkan minimal dapat menghasilkan keuntungan sama dengan bila dana tersebut didepositokan di Bank. Bahkan seharusnya lebih tinggi dari bunga deposito karena wirausaha telah menanggung risiko dan pengurbanan yang lebih besar
Kreditor (Pemberi Dana/Investor): berkepentingan terhadap pengembalian pokok pinjaman beserta bunganya.
Pemerintah: berkepentingan terhadap pemasukkan pajak dari usaha tersebut, pengurangan pengangguran (ada penyerapan tenaga kerja dari usaha baru tersebut), pengaruh terhadap penduduk sekitar: baik pengaruh yang positif (pemunculan usaha baru yang lain) maupun pengaruh negatif (pencemaran) serta kemungkinan kerja sama.
Penyusunan Studi Kelayakan Untuk Usaha BaruPenyusunan studi kelayakan dapat digunakan baik untuk perencanaan pendirian usaha baru (tadinya belum ada), perluasan usaha atau untuk mengevaluasi usaha yang telah ada (tanpa rencana perluasan usaha)
Penemuan Ide atau Gagasan
Ide atau gagasan suatu usaha dapat diperoleh dengan mempelajari:
1. Ketersediaan Bahan Baku
2. Ketersediaan Tenega Kerja (Ketrampilan)
3. Permintaan/Kebutuhan Masyarakat
4. Trend usaha (harus memiliki keunikan)
5. Mempelajari hubungan antar industri
6. Melakukan pengamatan di tempat lain
7. Kebutuhan Masyarakat yang Belum Terpenuhi
8. Studi Import
9. Trend Masyarakat dan Perubahan Sosial Budaya serta Ekonomi masyarakat
Memformulasikan Tujuan:
1. Tujuan Jangka Pendek
2. Tujuan Jangka Panjang:
- Bertahan hidup (Rata-rata)
- Unggul dari pesaing, menguasai pasar
- Di bawah pesaing
Tahapan Analisis:
1. Analisis Aspek Pasar
Pasar saat ini:
- Siapa yang menjadi pasar sasaran (definisikan dengan jelas dan rinci)
- Kemungkinan pertumbuhan pasar sampai 5 tahun yang akan datang.
- Pesaing yang ada
- Strategi Pesaing
- Penentuan harga jual, dihubungkan dengan tujuan perusahaan:
· Bertahan hidup (rata-rata)
· Unggul dari pesaing
· Dibawah pesaing
- Menyusun rencana penjualan sampai dengan 5 tahun yang akan dating (jumlah penjualan, pasar atau tujuan tempat penjualan, harga jual dan proyeksi penerimaan dari penjualan)
Pasar yang akan Datang:
- Proyeksi Pertumbuhan
- Proyeksi Harga
- Strategi persaingan:
· Unggul dalam biaya
· Diverensiasi
· Fokus biaya (dalam segmennya)
· Fokus diverensiasi (dalam segmennya)
2. Analisis Aspek Teknis (Operasi):
a. Lokasi Usaha:
- Dekat Pasar
- Dekat Bahan Baku
- Dekat Tenaga Kerja
- Risiko Pengangkutan
- Aturan yang Ada
- Sarana dan prasarana
b. Kebutuhan sarana dan prasarana
- Bahan Baku dan Bahan Penolong: jenis, sumber dan harga
- Peralatan dan Mesin yang dibutuhnan: jenis, harga dan umur ekonomis
- Gedung dan tanah: luas, harga dan umur ekonomis
- Alat transportasi
- Instalansi Listrik, air, telepon
- Furniture
- Proses Produksi
- Lay out Produksi
- Layout Gedung
3. Analisis Aspek Manajemen
- Kepemilikan
- Orang Kunci : pendidikan, pengalaman dan kapabilitas
- Tim Managemen
- Struktur Organisasi
- Pegawai: spesifikasi, sumber, cara memperoleh, dan kompensasi dan jumlahnya
- Perjanjian pembagian keuntungan dan tanggung jawab
5. Analisis Aspek Keuangan:
- Jumlah dana yang biperlukan:
· Jumlah Kebutuhan untuk modal kerja (membeli Bahan baku san bahan penolong, membayar tenaga kerja dan kebutuhan usaha lainnya)
· Kebutuhan membeli aktiva tetap (lihat aspek teknis dan produksi selain kebutuhan bahan baku dan bahan penolong)
- Sumber dana:
· Modal sendiri: tingkat bunga deposito
· Pinjaman: Tingkat bunga pinjaman
- Biaya Modal
- Prediksi pendapatan dan biaya-biaya: prediksi keuntungan (kerugian)
Penilaian Investasi:
1. Pay Back Period (PP), mengetahui kapan dana yang ditanamkan dalam usaha tersebut akan kembali CF: Cash Flow (aliran kas) = Keuntungan setelah pajak + Depresiasi
2. Net Present Value (NPV): mengetahui jumlah keuntungan komulatif selama umur usaha (Selama PP)
3. Break Even Point (BEP): mengetahui batas jumlah penjualan minimum supaya usaha tidak mengalami kerugian
Keputusan Investasi: digunakan untuk menentukan apakan usaha yang direncanakan tersebut layak untuk didirikan atau tidak. Layak didirikan artinya bahwa usaha tersebut akan memberikan keuntungan bagi pemilik usaha, dapat mensejahterakan karyawan dan tidak merusak lingkungan.
Keputusan Usaha Layak:
1. NPV positif: Usaha dapat memberikan keuntungan komulatif diatas tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan NPV
n
NPV = - I + ( S ((It / (1+r)t )
t=1
Keterangan:
NPV : Net Present Value
I : Jumlah seluruh dana yang digunakan untuk usaha (Jumlah modal tetap ditambah modal kerja)
t : jumlah waktu yang digunakan dalam perhitungan
r : tingkat suku bunga yang digunakan untuk mem present value kan
2. NPV = 0,berarti bahwa usaha dapat memberikan keuntungan komulatif sebesar perhitungan tingkat bunga yang digunakan dapat menghitung NPV
Peluang Bisnis
Jean Baptiste Say (1767-1832) ekonom aliran klasik dari Perancis yang mengarang buku berjudul Traite d’economie politique edisi pertama terbit th 1803, edisi 2 th 1814. Say adalah pendukung pemikiran Adam Smith dan menyusun konsepsinya secara sistematis dan sangat jelas.
Say mengembangkan gagasannya yang disebut theorie des debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan kemudian dalam ilmu ekonomi dikenal dengan Hukum Say (Say’s Law) yaitu penawaran akan menciptakan penawarannya sendiri (supply creates its own demand).
PerencanaanUsaha
Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan /jasa yang diinginkan.
Ciri-ciri pokok perencanaan usaha
Setiap perencanaan usaha ditandai oleh hal-hal sebagai berikut
1. Bertujuan menghasilkan barang-barang dan /jasa –jasa .
2. Memerlukan suatu investasi modal, tenaga kerja,manajemen ataupun hal-hal lain .
3. Setelah investasi tersebut dilaksanakan dan selama berlangsungnya usaha tersebut memberikan kegunaan kepada berbagai pihak diantaranya adalah perusahaan itu sendiri maupun masyarakat
4. Adanya biaya operasional di atas biaya investasi .
Jenis-jenis perencanaan usaha
1. Perencanaan usaha dapat digolongkan menurut jenis barang dan jasa-jasa yang dihasilkan,misalnya perencanaan usaha dalam bidang produksi ataupun prasarana.Perencanaan usaha dapat juga digolongkan menurut jenis kepemilikanya: swasta nasional atau swasta asing ataupun campuran [termasuk diantaranya campuran dengan negara ].Kesemuanya ini memerlukan sejumlah modal fisik dan non fisik .
2. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perencanaan usaha nantinya dapat dikelompokan antara dua golongan sebagai berikut .
a. Usaha yang memerlukan modal fisik yang menyangkut bangunan baru ,pendirian atau instalasi fasilitas-fasilitas untuk menghasilkan suatu aliran barang dan jasa selanjutnya.
b. Usaha yang memerlukan modal non fisik ,seperti program training, survey-survey ,atau penelitian[research] teknis yang dapat dilaksanakan dengan modal fisik yang telah ada.
Memulai Bisnis dan Risiko
Memulai suatu bisnis bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan, khususnya bagi orang yang belum pernah melakukannya. Langkah ini biasanya diawali dengan ketakutan akan kegagalan dan risiko yang harus dihadapi. Ketakutan akan kegagalan dan risiko yang berlebihan terkadang memunculkan berbagai perhitungan yang detail dan rumit.
Bagi orang yang tergolong suka menghindari risiko atau sangat berhati-hati akan banyak muncul perhitungan dan pertimbangan yang jlimet. Persoalannya adalah, apabila kita akan berbisnis apakah berbagai perhitungan dan pertimbangan perlu dikesampingkan? Jika hasil perhitungan ternyata menunjukkan sesuatu yang tidak layak, apakah bisnis diteruskan?
Untuk menjadi wirausahawan dibutuhkan orang yang suka mencoba atau tertantang untuk mencoba. Ada peribahasa yang mengatakan : Bermain air basah, bermain api terbakar. Makna luas dari peribahasa tersebut adalah segala aktivitas yang kita lakukan selalu membawa risiko. Risiko mencoba menjadi wirausahawan adalah kerugian dan kegagalan. Namun, kerugian dan kegagalan sesungguhnya adalah satu sisi dari kewirausahaan.
Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa kita tidak melihat sisi lain dari kewirausahaan yaitu keuntungan dan keberhasilan?
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Bisnis
Menurut majalah BERwirausaha, tahap awal dari suatu usaha merupakan masa yang rawan (di bawah lima tahun). Seperti halnya siklus kehidupan manusia tahap ini disebut masa Balita. Tahap ini perlu perhatian ekstra keras, karena harus berjuang agar dapat bertahan hidup. Jika bisnis ini masih pada usia ini, maka perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini :
- Rencana bisnis
- Mengamankan modal
- Penghematan biaya
- Mempunyai laba tunai bukan laba dalam pembukuan
- Kepuasan pelanggan
- Fokus pada pelanggan produktif
- Perhatian pada dampak kepuasan pelanggan
- iklan dan promosi
- Memanfaatkan koneksi
- Mengikuti pameran bisnis
- Kembangkan public relation
- Membuat sistem/mekanisme kerja
- Perhatian pada volume bisnis
- Fleksibel