Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya
Jenis dan klasifikasi media pembelajaran
Petunjuk Belajar
Pemahaman tentang beragam media dan kalsifikasinya sangat penting diketahui oleh
orang yang memiliki jabatan fungsinal Teknologi Pendidikan. Kegiatan belajar kedua
dari mata diklat pemanfaatan media dan pengelolaan sumber belajar ini secara spesifik
akan membahas tentang klasifikasi dan ragam media serta faktor-faktor yang perlu
diperhatikan untuk dapat memanfaatkannya secara efektif dan efisien dalam aktivitas
pembelajaran. Selain itu, dalam kegiatan belajar ini juga akan dibahas tentang media
tradisional dan media digital serta dampaknya terhadap aktvitas belajar dan
pembelajaran. Setelah mempelajari isi materi yang terdapat di dalam kegiatan belajar
kedua iniAnda diharapkan mampu menjelaskan jenis dan klasifikasi media pembelajaran
serta kontribusinya dalam aktivitas belajar dan pembelajaran.
Ragam dan klasifikasi media
Media pada dasarnya dapat dimaknai sebagai sesuatu yang membawa pesan dan
informasi antara pengirim dan penerima. Pengunaan media dalam aktivitas pembelajaran
Setiap jenis media memiliki kemampuan dan karakteristik atau fitur spesifik yang dapat
digunakan untuk keperluan yang spesifik pula. Fitur-fitur spesifik yang dimiliki oleh sebuah
media pembelajaran membedakan media tersebut dengan jenis media yang lain.
Kemp (1986) mengemukakan beberapa fitur yang juga merupakan karakteristik dari
media yaitu.
- Faktor presentasi atau kemampuan dalam menyajikan gambar.
- Faktor ukuran (size); besar atau kecil
- Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna
- Faktor gerak-diam atau bergerak
- Faktor bahasa- tertulis atau lisan
- Faktor keterkaitan antara gambar dan suara - gambar saja, suara saja atau
gabungan antara gambar dan suara.
Semua fitur tersebut dapat membedakan antara medium yang satu dengan medium
yang lain. Medium kaset audio (audio cassette) dapat dibedakan dari medium video,
karena faktor kemampuan dalam menyajikan unsur gambar. Medium kaset audio
hanya dapat menampilkan unsur suara saja. Medium video memiliki kemampuan
dalam menampilkan unsur suara dan unsur gambar yang bergerak secara bersamaan
(simultan). Sedangkan Media komputer jaringa memiliki kemampuan lain yaitu potensi
untuk digunakan sebagai media yang bersifat interaktif.
Beragam media dapat digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran yang
efektif, efisien, dan menarik. Untuk memudahkan dalam memilih dan menggunakannya
ragam media tersebut kerap diklasifikasikan dalam beberapa klasifikasi.
Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut:
- media cetak:
- media yang dipamerkan (displayed media);
- overhead transparency
(OHP);
- rekaman suara;
- slide suara dan film strip;
- presentasi
multi gambar;
- video dan film;
- pembelajaran berbasis komputer (computer
based instruction).
Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung pesat
beberapa jenis media seperti OHP, Slide suara, dan presentasi multi gambar sudah
digantikan oleh teknologi media yang lebih canggih yaitu komputer multimedia dan
jaringan. Penggunaan OHP digantikan dengan perangkat lunak computer yang
penggunaannya diproyeksikan dengan LCD.
Heinich dan kawan-kawan (2005) mengemukakan beberapa jenis media
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, instruktur, dan perancang ptogram
pembelajaran yaitu:
(1) media cetak/teks;
(2) media pameran/display;
(3) media
audio;
(4) gambar bergerak/motion pictures;
(5) multimedia;
(6) media berbasis web
atau internet.
Berikut ini merupakan deskripsi singkat tentang ragam media
berdasarkan klasifikasinya.
Media cetak merupakan jenis media yang telah lama digunakan sebagai bahan
untuk belajar.
Media cetak juga dipandang sebagai jenis media yang relatif murah
dan sangat fleksibel penggunaannya. Media cetak atau teks memiliki ragam yang
bervariasi yang meliputi: buku, brosur, leaflet, dan hand out.
Siswa dapat memanfaatkan media cetak di mana saja, kapan saja, dan tanpa
memerlukan peralatan khusus. Bahan grafis juga tergolong sebagai media cetak
yang memuat informasi dan pengetahuan yang spesifik misalnya; gambar; diagram,
chart, grafik, dan poster, serta kartun.
Gambar yang dipergunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi
dapat berbentuk sketsa yang berisi garis-garis yang membentuk dan mencitrakan
orang, tempat, objek dan konsep tertentu. Gambar pada umumnya lebih representatif
daripada sketsa. Artinya, garis-garis yang terdapat pada gambar lebih banyak dan
lebih akurat sehingga dapat mengungkapkan objek mendekati keadaan yang
sebenarnya atau realita.
Diagram biasanya digunakan untuk memperlihatkan adanya hubungan dan
keterkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain. Diagram juga dapat
digunakan untuk menggambarkan suatu proses atau urutan kejadian dan herarki.
Diagram sering dijumpai dalam buku teks, jurnal, dan majalah ilmiah. Diagram
memiliki kesamaan dengan chart yaitu dapat menggambarkan adanya hubungan
antara suatu konsep dengan konsep yang lain. Pada buku, chart dapat dijumpai
dalam bentuk tabel dan flowchart.
Grafik digunakan untuk memberikan penjelasan tentang data numerik. Setiap unsur
visual yang terdapat di dalam grafik mewakili suatu data numerik. Selain itu, grafik juga
dapat menggambarkan adanya keterkaitan antara unit yang terdapat dalam data berikut
kecenderungannya (tendency). Grafik sebagai suatu medium komunikasi dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: grafik batang, grafik gambar, grafik lingkaran,
dan grafik garis.
Poster merupakan konsep visual yang terdiri dari kombinasi antara garis, warna dan
kata-kata (teks). Medium poster ditujukan untuk menangkap dan mempertahankan
perhatian orang (eye cathing) agar mereka dapat memahami pesan yang terdapat di
dalamnya.
Poster yang dirancang dan diproduksi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, pada
umumnya mampu mendorong seseorang untuk melakuan tindakan atau action tertentu.
Poster perlu dirancang agar mengandung pesan dan informasi yang akurat. Selain itu
poster harus dibuat secara menarik sehingga mampu membuat orang mempelajari isi
informasi yang terdapat di dalamnya.
Poster pada umumnya bersifat persuasif, membujuk orang untuk melakukan suatu
tindakan (action). Misalnya, poster yang mengajak masyarakat untuk mencegah
tersebarnya wabah flu burung, demam berdarah, atau menerima praktek keluarga
berencana.
Kartun merupakan format bahan grafis yang paling populer sebagai suatu medium
komunikasi. Kartun didefinisikan sebagai gambar atau karikatur yang dapat memberikan
informasi tentang orang atau peristiwa. Medium ini sering diterbitkan dalam media cetak
seperti koran, bahan-bahan periodik dan buku. Kartun biasanya berisi informasi yang
aktual tentang tokoh, kebijakan dan peristiwa yang tengah berlangsung. Kartun
merupakan medium komunikasi yang mudah dimengerti.
Medium ini seringkali digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang lucu tanpa
mengurangi maksud dan tujuan informasi yang ingin disampaikan. Kartun dapat juga
menunjukkan waktu terjadinya suatu peristiwa. Medium kartun dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dan informasi pada pemirsa atau audience yang beragam - usia,
kondisi social, dan ekonomi.
Walaupun teknologi komputer dan digital telah berkembang sangat pesat, namun media
cetak tetap digunakan secara luas. Hali ini disebakan media cetak memiliki beberapa
keunggulan yaitu:
(a) Bentuk fisiknya mudah dibawa-bawa, memudahkan pengguna untuk membacanya
sewaktu-waktu kapan saja dan di mana saja;
(b) Ekonomis, mudah pendistribusiannya, serta mudah untuk dipindah-pindah;
(c) Pembaca diberi kesempatan untuk mencerna isi informasi yang terkandung di
dalamnya sesuai dengan kecepatan dan kemampuan
(d) Memungkinkan pembaca mengulang-ulang isi/materi yang dibacanya;
(e) Mampu menghasilkan kesamaan pengertian terhadap informasi yang terkandung
di dalamnya.
(f) Memungkinkan pembaca menentukan isi/materi yang akan dipelajari (random ac
cess).
Media pameran atau display media digunakan sebagai sarana informasi dan
pengetahuan yang menarik bagi penggunanya. Sama halnya seperti media cetak, jenis
media pembelajaran ini juga bervariasi mulai dari benda sesunguhnya (real object)
sampai kepada benda tiruan atau replica dan model. Penggunaan media ini dilakukan
dengan cara memamerkannya di suatu tempat tertentu sehingga pesan dan informasi
yang terdapat didalamnya dapat diamati dan dipelajari oleh siswa. Contoh media
pameran yaitu: realia, model, diorama, dan kit.
Realia adalah benda asli atau orisinal yang digunakan sebagai medium untuk
memperoleh suatu informasi. Sebagai medium realia tidak mengalami perubahan sama
sekali.Akan tetapi, kesulitan kadang-kadang muncul dalam menghadirkan realia secara
utuh ke dalam ruangan. Agar dapat digunakan sebagai medium yang dapat
menyampaikan informasi dan pengetahuan bagi penggunanya, realia perlu mengalami
sedikit modifikasi. Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai medium
informasi yang paling mudah diakses dan dapat menarik perhatian.
Realia merupakan jenis media yang mampu menjelaskan konsep yang abstrak dengan
hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dalam aktivitas pembelajaran, realia dapat
memberikan pengalaman belajar langsung. Dengan pengalaman langsung seperti ini siswa sebagai pengguna realia dapat memahami seluk-beluk benda nyata yang sedang
dipelajari. Pengalaman langsung yang dapat diberikan oleh realia adalah menyentuh
objek dan mengamati bagian-bagian objek yang digunakan sebagai realia.
Model dapat diartikan sebagai benda-benda pengganti yang fungsinya ditujukan untuk
menggantikan benda sebenarnya. Model dipergunakan sebagai medium informasi untuk
menjelaskan konsep dari suatu proses, sistem atau objek belajar dalam bentuk yang
sederhana, jelas dan menarik.
Penggunaan model dalam proses belajar juga dapat memberikan keuntungan yang
lain yaitu memberikan pengalaman nyata atau konkret kepada pengguna karena satu
dan lain hal yang tidak bisa diberikan oleh realia. Perlu diingat bahwa sebagai sebuah
medium informasi, model dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran tentang
komponen-komponen dalam sebuah sistem atau tahap-tahap dalam sebuah prosedur.
Diorama adalah sebuah pameran statis atau diam yang didesain untuk menyampaikan
informasi tentang kejadian nyata yang terjadi di masa lalu atau sekarang atau
menggambarkan masa depan dalam bentuk tiga dimensi. Untuk lebih menghadirkan
efek kehidupan yang nyata, pemandangan tersebut diberi suatu latar belakang yang
sesuai. Anda dapat melihat diorama peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia
di ruang bagian bawah Monumen Nasional atau Monas Jakarta.
Pada proses belajar di dalam kelas, diorama digunakan oleh guru untuk melukiskan
suatu pelajaran atau untuk memperkenalkan suatu topik utama, misalnya dalam
pelajaran sejarah diorama digunakan untuk melukiskan epik perang di masa lalu. Sedang
dalam dunia industri, diorama sering dibuat untuk menampilkan tata letak atau lay out
sebuah pabrik yang digunakan untuk menghasilkan produk Kit adalah medium yang banyak digunakan dalam proses belajar-mengajar khususnya
untuk mengajar pengetahuan dan keterampilan yang bersifat khusus atau keahlian.
Medium ini merupakan medium yang bersifat multisensory. Dengan kata lain, kit
merupakan medium yang bisa diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui panca
indera manusia. Dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan, pengguna kit harus ikut terlibat dan berinteraksi langsung dengan benda-benda yang menjadi bagian dari
koleksi kit tersebut. Proses belajar berlangsung melalui interaksi antara siswa dengan
kit sebagai media pembelajaran (learning by doing).
Media audio merupakan jenis media spesifik yang efektif dan efisien untuk digunakan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Walaupun jenis media ini dapat
digunakan untuk menyampaikan hampir semua jenis informasi dan pengetahuan, namun
sejumlah ahli berpandangan bahwa media audio sangat tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran tentang kemampuan berbahasa dan juga seni.
Belajar tentang cara pengucapan bahasa asing (pronounciation) misalnya, akan lebih
efektif dan efisien jika menggunakan jenis media audio. Demikian pula halnya dengan
pelajaran seni musik dan olah suara (vocal) akan berlangsung lebih baik jika
menggunakan jenis media audio.
Secara umum penggunaan media audio sebagai sarana pembelajaran memiliki
beberapa keunggulan antara lain: (1) relatif murah untuk mengkomunikasikan informasi;
(2) mudah untuk diperoleh dan mudah untuk digunakan; (3) fleksibel untuk digunakan
dalam proses belajar baik berkelompok maupun individu: (4) bentuknya ringkas dan
mudah dibawa.
Media audio juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpidato dengan
menggunakan bahasa asing. Hal yang lebih penting yaitu siswa dapat menggunakan
medium audio untuk menganalisis pesan dan informasi yang terdapat di dalam medium
tersebut.
Medium audio dapat juga digunakan untuk pembelajaran yang menekankan pada
apresiasi dan aspek afektif. Contoh untuk hal ini adalah dongeng melalui rekaman
kaset audio yang dilakukan untuk pembelajaran pendidikan karakter pada anak usia
dini. Melalui dongeng, anak usia dini akan tergerak emosinya untuk menanamkan nilainilai
karakter yang didongengkan oleh guru.
Gambar bergerak atau motion pictures merupakan jenis media yang mampu
memperlihatkan gambar bergerak yang terintegrasi dengan unsur suara. Contoh jenis
media ini yaitu film dan video. Kedua jenis media ini memiliki features atau kemampuan
yang luar biasa sebagai sebuah media komunikasi. Video dan film mampu menampilkan
informasi dan pengetahuan dalam sebuah tayangan yang realistik.
Video dan film juga mampu memperlihatkan peristiwa dan objek yang direkam secara
nyata. Penggunaan yang bijaksana dari kedua jenis media ini akan memberikan
pengalaman belajar yang luar biasa efektif bagi siswa atau pemirsa. Heinich dan kawankawan
(2005) mengemukakan beberapa kelebihan yang dapat diberikan oleh medium
video dalam mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan yaitu:
- Video dapat menayangkan gambar bergerak (motion pictures), dan dapat
memperlihatkan informasi yang mengandung unsur gerak di dalamnya. Kemampuan
untuk menampilkan unsur gambar bergerak merupakan atribut dari medium video.
- Video dapat memperlihatkan berlangsungnya suatu proses secara bertahap.
Gerakan-gerakan yang bertahap dapat diperlihatkan secara efektif melalui medium
ini. Misalnya pertumbuhan bunga dapat ditayangkan dengan teknik slow motion.
- Video dapat dipergunakan sebagai medium observasi yang aman. Gambar-gambar
berupa objek yang direkam di dalam sebuah program video dapat diobservasi secara
aman oleh pemirsanya. Objek yang direkam tersebut mungkin akan menimbulkan
bahaya jika diobservasi secara langsung. Contohnya, bahan-bahan kimia yang
digunakan dalam suatu percobaan akan berbahaya jika diamati dari dekat. Namun
jika percobaan kimia tersebut direkam dalam program video, maka hal tersebut dapat
menghilangkan bahaya yang ditimbulkannya.
- Video dapat dipergunakan untuk mempelajari suatu keterampilan atau kecakapan
tertentu. Pelajaran atletik misalnya, dapat dipelajari secara efektif melalui medium
video. Fasilitas yang ada pada video seperti halnya kemampuan untuk memperlambat
gerak (slow motion) dan memberhentikan gambar yang sedang bergerak (freeze
frame) dapat dipergunakan untuk menganalisis bagian atau proses tertentu dari suatu
gerakan.
- Dramatisasi yang terdapat di dalam sebuah program video, dapat menggugah emosi
pemirsa. Medium video, oleh karenanya, dapat berperan dalam membentuk sikap
individu dan sikap sosial. Dalam dunia bisnis dan industri, medium video dipergunakan
untuk melakukan observasi dan menganalisis hubungan sosial antar-individu.
- Video dapat dipergunakan untuk melakukan penghayatan atau apresiasi terhadap
budaya bangsa atau etnis lain. Medium ini dapat dipergunakan untuk merekam
upacara atau ritual yang unik dan langka yang berlangsung dalam suatu etnis,
sehingga pemirsa dapat melihat upacara tersebut sebagai suatu pengalaman belajar.
- Medium video dapat dipergunakan untuk memberikan pengalaman yang sama (common
experience) terhadap sekelompok pemirsa yang berada pada suatu tempat
yang berbeda. Pengalaman yang sama, yang dapat ditayangkan melalui medium
video, akan mendorong pemirsa untuk berperan efektif dalam menciptakan diskusi
tentang suatu topik.
Multimedia merupakan produk dari kemajuan teknologi digital. Media ini mampu
memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi penggunanya. Multimedia dapat
menampilkan pesan dan pengetahuan dalam bentuk gabungan atau kombinasi antara
beberapa unsur seperti: teks, audio, grafis, video, dan animasi secara simultan. Dengan
kemampuan ini program multimedia dapat menayangkan informasi yang sangat
komprehensif untuk dipelajari oleh siswa.
Penggunaan multimedia sebagai sarana pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan belajar yang dimiliki oleh individu penggunanya. Saat ini
program multimedia pembelajaran telah terintegrasi penggunaanya dengan perangkat
komputer. Hal ini menyebabkan program multimedia dapat digunakan sebagai media
interaktif. Banyak strategi dan metode yang dapat digunakan untuk merancang dan
memproduksi program multimedia yang efektif sebagai media pembelajaran interaktif.
Sifat interaktifitas yang terdapat di dalam jenis multimedia mampu memuat proses
pembelajaran menjadi bersifat “dialogis.”
Perangkat komputer telah berkembang tidak lagi hanya berfungsi sebagai sarana
komputasi, tapi telah menjadi sarana untuk berkomunikasi. Penggunaan komputer telah
membentuk jaringan (network) yang mendunia. Sebagai pengguna jaringan komputer,
Anda dapat berkomunikasi dengan jaringan komputer yang berada di belahan dunia
lain. Selain untuk melakukan komunikasi antar jaringan, kita juga dapat mencari dan
menemukan beragam informasi dan pengetahuan yang kita perlukan dari berbagai
situs jaringan (website).
Sejumlah mesin pencari atau searching machine seperti google dan yahoo dapat
membantu kita dalam menemukan informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Kita
dapat mengembangkan isi atau materi pelajaran dari beragam situs jaringan yang
tersedia. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengunakan jaringan komputer
adalah apakah materi pelajaran yang kita pilih tersebut sesuai dengan minat dan
kemampuan siswa (learner).
Pemanfaatan media yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat
dilakukan hampir pada semua jenjang dan satuan pendidikan. Hal penting yang perlu
diperhatikan dalam memilih media pembelajaran adalah kesesuaian antara jenis media
yang akan digunakan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi dan karakteristik
siswa yang akan belajar.
Media tradisional dan media digital
Media pembelajaran dapat digolongkan menjadi media tradisional dan media digital.
Media tradisional dalam konteks ini adalah ragam media yang digunakan dengan tanpa
dukungan perangkat elektronik atau komputer. Sedangkan media digital adalah ragam
media yang penggunaanya harus didukung oleh perangkat komputer.
Ragam media yang tergolong sebagai media tradisional yaitu: buku, poster, realia, dan
model. Walaupun tidak tergolong sebagai media yang mutakhir, media tradisional tetap
pouler untuk digunakan sebagai sumber belajar.
Sebagai contoh perkembangan teknologi digital yang pesat tidak mempengaruhi
pemanfaatan buku-bahan ajar cetak -sebagai sebuah sumber belajar. Hal ini disebabkan
buku memiliki potensi berupa random access yang memfasilitasi penggunanya memililih
dengan cepat bagian atau bab yang ingin dipelajarinya.
Perkembangan media digital dan jaringan yang belakangan ini berlangsung sangat
pesat telah memberi pengaruh yang signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan
manusia, termasuk didalamnya aktivitas belajar. Perkembangan ini mengakibatkan
aktivitas belajar tidak lagi hanya berlangsung dengan sumber informasi yang terbatas,
tapi beraneka dan terbuka.
Revolusi teknologi komputer yang demikian pesat telah membuat ukuran perangkat
digital ini menjadi semakin kecil. Perangkat komputer yang pada masa lalu hanya dapat
dioperasikan di suatu tempat sebagai work station, kini telah berubah menjadi perangkat
yang lebih ringkas dan mudah dibawa (portable).
Ukuran perangkat digital yang semakin
ringkas telah membantu kita untuk
dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
yang menggunakan komputer dimana
saja dan kapan saja. Perangkat seperti
laptop, ultra portable computer, dan
personal digital assistance (PDA) adalah
contoh nyata dari perkembangan teknologi
komputer kearah bentuk dan ukuran yang
semakin ringkas.
Teknologi hot spot dan nirkabel (wireless) sangat membantu kita untuk mengakses
informasi dari tempat-tempat yang menyediakan fasilitas tersebut. Perangkat komputer
portabel yang dilengkapi dengan fasilitas wi-fi telah memungkinkan penggunanya
memperoleh informasi tanpa bergantung pada faktor ruang dan waktu. Dengan teknologi
wi-fi kita dapat berkomunikasi secara bebas melalui jaringan dan web.
Perkembangan teknologi digital pada perangkat komputer membuat kita dapat dengan
mudah melakukan pemindahan (transfer), meringkas (conversion), dan menyimpan
(storage) data dengan mudah. Teknologi digital telah mampu menciptakan perangkat
penyimpanan data yang kecil dan ringkas.
Saat ini beragam bentuk perangkat untuk menyimpan data digital mudah diperoleh.
Beberapa contoh perangkat yang dapat digunakan untuk penyimpanan data digital
antara lain: portable harddisk, compact disk, USB flash disk, Secure Digital (SD) card,
dan MMC card. Peralatan untuk penyimpanan data digital ini tersedia dalam beragam
kapasitas mulai dari yang kecil hingga yang besar. Istilah yang digunakan untuk
menjelaskan kapasitas penyimpanan informasi digital yaitu-megabytes, gigabytes,dan
tera bytes.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sampai saat ini telah merubah gaya
hidup dan cara masyarakat memperoleh dan memanfaatkan informasi. Tidak hanya
itu, kemajuan teknologi jaringan, yang beriringan dengan kemajuan teknologi digital,
telah mampu memperluas cakrawala pengetahuan kita.
Situs web atau website memungkinkan penggunanya untuk menjelajah informasi sampai
ke mancanegara. Teknologi komunikasi dan informasi telah memanjakan kita dalam
memperoleh informasi dan pengetahuan. Dapatkah Anda bayangkan apa yang kita
lakukan untuk mencari dan memperoleh informasi 15 tahun yang lalu? Pada masa lalu
sumber informasi yang tersedia hanya terbatas pada koran, radio, dan televisi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini telah merubah paradigma
pembelajaran. Paradigma lama menganggap guru sebagai satu-satunya sumber
informasi dalam pembelajaran. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membuat
guru tidak lagi harus berperan sebagai pengajar semata, tapi menjadi pengelola dan
pengembang proses pembelajaran.
Guru perlu lebih banyak berperan dalam memfasilitasi siswa dalam melaksanakan
proses belajar. Untuk memerankan hal ini guru harus lebih banyak belajar dan
mengembangkan kemampuan pribadi. Termasuk didalamnya penguasaan teknologi
komunikasi. Guru perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang komputer dan teknologi
komunikasi sebelum dapat mengajarkannya kepada siswa.
Sebagai seorang guru dan pendidik kita perlu menyiapkan siswa agar mampu
menjalankan kehidupan di masa depan. Pembelajaran dimasa depan tidak lagi
menggunakan metode konvensional yang bersifat mekanis, berdasarkan standar,
menggunakan kendali eksternal dan cenderung behavioristik.
Pembelajaran di masa depan ditandai dengan beberapa karakteristik penting yaitu; (1)
melibatkan individu siswa secara total; (2) menekankan pada kerjasama (collaborative);
(3) menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi; (4) memanfaatkan
motivasi instrinsik; (5) memiliki unsur kesenangan (joyfulness) dalam belajar (6)
mengintegrasikan kegiatan belajar dengan seluruh aspek kehidupan siswa. Tabel berikut
ini menggambarkan tentang perbandingan pembelajaran konvensional saat ini dengan
pembelajaran dimasa depan.
Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dalam kegiatan pendidikan di sekolah
adalah bagaimana membuat siswa mampu belajar dengan baik dan menyenangkan.
Siswa perlu memiliki kemampuan belajar tentang bagaimana cara belajar (learn how to
learn).
Kemampuan kemampuan belajar tentang bagaimana cara belajar harus diajarkan sejak
anak usia dini. Guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang
memungkinkan siswa menyukai kegiatan belajar. Kegiatan pembelajaran pada anak
usia dini tentunya harus disesuaikan dengan karakteristik anak pada usia tersebut.
Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran
Penggunaan media dalam aktivitas pembelajaran harus dapat memfasilitasi tercapainya
kompetensi atau tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan oleh siswa. Beberapa
faktor dapatAnda pertibangkan untuk dapat memilih ragam media yang dapat digunakan
untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar yaitu:
Menurut Heinich dan kawan-kawan (2005) agar dapat memilih media pembelajaran
yang tepat, yang dapat digunakan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran sukses,
diperlukan adanya beberapa pertimbangan yaitu:
- Apakah media yang digunakan sesuai dengan kurikulum?
- Apakah isi informasi dan pengetahuan yang terkandung didalamnya akurat dan
baru?
- Apakah isi informasi yang terdapat didalamnya disampaikan dengan jelas?
- Apakah media yang akan digunakan mampu memotivasi dan memancing minat
belajar siswa?
- Apakah media pembelajaran yang dipilih mampu melibatkan mental siswa dalam
aktivitas pembelajaran?
- Apakah kualitas teknis media pembelajaran yang akan digunakan baik?
- Apakah media yang akan digunakan telah diuji coba sebelumnya?
- Apakah media yang akan digunakan bebas dari kepentingan iklan komersial yang
ada didalamnya?
- Apakah penggunaan media dilengkapi dengan petunjuk tentang cara
penggunaannya?
Media yang dipilih untuk digunakan dalam aktivitas pembelajaran perlu
mempertimbangkan faktor kurikulum. Pemanfaatan media harus dapat menunjang
aktivitas pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi yang
ditetapkan sesuai dengan kurikulum.
Isi informasi dan pengetahuan yang terdapat dalam media yang dipilih sebaiknya baru
(up-to-date). Media yang berisi informasi dan pengetahuan tentang teknologi komputer,
misalnya perlu diperbaharui secara berkala mengingat teknologi komputer merupakan
teknologi yang berkembang secara pesat.
Penggunaan media pembelajaran harus mampu memfasilitasi siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Media audio visual seperti halnya video dan multimedia dapat
digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari informasi dan pengetahuan
tentang suatu proses atau prosedur.
Media pembelajaran yang akan digunakan, apapun bentuknya, harus mampu
memotivasi siswa untuk mempelajari isi informasi dan pengetahuan yang terdapat
didalamnya. Selain berisi informasi dan pengetahuan yang akurat, media pembelajaran
juga harus dirancang agar menarik menarik sehingga mampu membuat siswa termotivasi
untuk belajar secara intensif.
Penggunaan media harus mampu melibatkan mental siswa dalam melakukan proses
belajar. Media berbentuk simulator dan permainan, misalnya mampu membuat siswa
bermain sambil belajar. Siswa yang terlibat secara intensif dengan media dan materi
pelajaran akan belajar lebih mudah dan mampu mencapai kompetensi yang diinginkan.
Kualitas teknis program media yang digunakan untuk keperluan pembelajaran harus
dalam keadaan baik, faktor kebisingan (noise) dalam sebuah program audio akan sangat
mengganggu kelancaran aktivitas pembelajaran. Kualitas gambar video dan multimedia yang terputus-putus juga dapat merusak perhatian siswa untuk belajar. Faktor
gangguan perlu diminimalkan dalam pemanfaatan media pembelajaran.
Jika media pembelajaran yang akan digunakan harus dibeli dari produser, maka calon
pemakai perlu memastikan bahwa media tersebut perlu dilengkapi dengan hasil ujicoba
yang telah dilakukan. Dengan informasi tentang hasil ujicoba, calon pengguna akan
mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi, dan daya tarik dari media tersebut.
Media pembelajaran yang dipilih untuk digunakan dalam aktivitas pembelajaran
sebaiknya dilengkapi dengan panduan tentang penggunaanya. Panduan penggunaan
media pada umumnya menjelaskan tentang bagaimana media tersebut dapat digunakan
untuk memfasilitasi proses belajar.