E-Museum: Komodifikasi Sistem Informasi Museum
Saat ini, jutaan orang setiap harinya mengakses layanan yang disediakan di dalam internet. Meskipun demikian tidak banyak yang mengetahui bahwa pada tanggal 29 Oktober 1969, Leonard Kleinrock bersama timnya membuat sebuah komputer yang kemudian dapat “berbicara” dengan komputer yang lainnya. Inilah jejak awal internet yang semakin berkambang pada saat ini. Kutipan di atas adalah sebuah gambaran mengenai perkembangan sistem informasi saat ini. Sistem informasi telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Informasi sudah merambah ke dalam apa yang sedang dipikirkan oleh seseorang yang setiap detiknya dapat berubah. Facebook, Twitter, My Space, dan Friendster adalah situs jejaring sosial yang saat ini sedang banyak digemari oleh berbagai kalangan dari anak-anak hingga orang tua. Jutaan orang setiap hari mengakses situs-situs tersebut. Inilah era yang disebut revolusi informasi dimana setiap orang dapat saling memberikan informasi dan dapat diakses dari seluruh penjuru dunia.
Dewasa ini, teknologi informasi tampaknya telah memberikan pengaruh terhadap sistem informasi museum. Dari bentuk database koleksi, penampilan display pameran sampai ke dalam bentuk website yang kompleks. Teknologi informasi mulai berkembang di museum sekitar tahun 1960-an. Salah satu proyek pertama adalah Automated Data Processing (ADP) yang dikembangkan oleh Komite Museum Nasional Sejarah Alam Amerika yang didirikan pada tahun 1963. Sistem yang dihasilkan dari proyek ini dikenal dengan istilah SELGEM. SELGEM hanya terbatas pada data yang berupa teks atau lebih tepat disebut sebagai database sederhana. Dengan bantuan teknologi informasi dan jaringin internet mulailah muncul istilah e-museum. E-museum adalah kumpulan gambar, file suara, teks dokumen, dan video dari sejarah, ilmiah atau kepentingan budaya yang direkam secara digital dan dapat diakses melalui media elektronik. E-museum juga sering disebut sebagai museum virtual, museum elektronik, dan museum dijital. Munculnya E-museum telah membuat koleksi museum lebih mudah diakses dari mana saja dan kapan saja.
Saat ini e-museum juga sudah berkembang di Indonesia, terdapat delapan belas museum dan dua badan atau asosiasi museum yang telah memiliki website. Museum-museum tersebut antara lain adalah Museum Nasional, Museum Bahari, Museum Geologi, Museum Sumpah Pemuda, Museum Mpu Tantular, Museum Rekor Dunia Indonesia, dan Museum Bank Indonesia. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa masih banyak museum di Indonesia yang belum memiliki website termasuk diantaranya adalah museum negeri provinsi. Hanya terdapat dua museum negeri provinsi yang telah memanfaatkan website sebagai media penyebaran informasi museum, yaitu Museum Mpu Tantular dan Museum Negeri Propinsi Kalimantan Barat. Museum negeri provinsi, dipandang sebagai lembaga informasi budaya dari daerah tertentu saja. Dengan kondisi seperti ini, perlu kiranya setiap museum negeri provinsi di Indonesia dan juga museum-museum lainnya memiliki website sebagai media penyebaran informasi dan media mempopulerkan kebudayaan suatu daerah yang dapat diakses dengan cepat tanpa terkendala ruang dan waktu.
Namun demikian, jika mengacu pada definisi museum yang diberikan oleh International Council of Museums, yaitu institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan, maka terdapat sebuah ganjalan dalam rangka membangun e-museum sebagai media penyebaran informasi museum. Ganjalan tersebut terletak pada fungsi museum sebagai institusi yang bertugas untuk memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kepentingan studi, pendidikan, dan kesenangan. Berdasarkan hal tersebut pokok bahasan dalam makalah ini adalah bagaimana membangun sebuah e-museum yang bertujuan sebagai media informasi museum tanpa menyalahi fungsi museum sebagai institusi yang bertugas untuk memamerkan benda nyata kepada masyarakat, sekaligus membuat masyarakat semakin banyak tertarik untuk mengunjungi museum.
ADS HERE !!!