Prinsip 6W & 1 H dalam Strategi Penelusuran Informasi yang Efektif
a. What – Apa
Keberhasilan seseorang dalam menemukan informasi yang akurat sangat ditentukan oleh bagaimana pemahaman pencari atau penelusur terhadap APA sebenarnya yang dicari? Kita harus memahami terlebih dahulu sebenarnya informasi seperti apa yang akan kita cari dan inginkan. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat terhadap apa yang akan dicari atau ditelusur akan menentukan alat atau media apa saja yang dapat digunakan untuk temu kembali informasi atau mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain itu, pemahaman dan pengetahuan terhadap apa yang dicari menjadi penting agar penelusur tidak terjebak dalam belantara informasi yang tak berujung. Apa inilah yang akan menjadi titik awal dari sebuah penelusuran. Untuk itulah maka APA harus dapat diterjemahkan secara jelas dan lengkap agar hasil penelusuran akan sesuai dengan tujuan penelusuran informasi.
Contoh paling mudah adalah ketika kita ingin mencari informasi terkait dengan JAGUAR, maka harus jelas, yang dicari adalah JAGUAR yang merupakan binatang atau yang berarti salah satu jenis atau merek mobil. Apabila yang dimaksudkan adalah JAGUAR yang berarti binatang, sisi apa yang akan dicari, apakah berupa penelitian terkait populasinya, atau nama latinnya, atau siklus hidupnya, habitatnya, atau hanya ingin mencari keterangan atau gambaran mengenai apa itu Jaguar? Kejelasan terkait dengan APA inilah yang akan membawa penelusur atau pencari informasi kepada sumber informasi yang tepat untuk pencarian Jaguar yang dimaksudkan.
Bagian What atau Apa dari 5W 1H ini merupakan bagian sangat penting bagi sebuah entry point menuju langkah-langkah lain dalam strategi melakukan penelusuran informasi.
b. Where – Dimana
Bagian penting lain dalam penelusuran adalah terkait dimana kira-kira informasi tersebut dapat diperoleh. Pengetahuan kita terhadap tempat dimana sumber-sumber informasi berada akan sangat menentukan keberhasilan dalam melakukan penelusuran informasi. Selain efektif, pemahaman terhadap tempat atau media dimana sumber informasi berada jelas akan membawa efisiensi dalam penelusuran atau pencarian. Di samping akurat, proses penelusuran yang akan dilakukan juga relatif akan lebih cepat.
Sebagai contoh, ketika kita mencari dimana akan mendapatkan informasi yang tepat terkait dengan istilah species tertentu dari mahluk hidup di lautan misal ikan, maka bisa jadi akan lebih cepat dan tepat apabila kita mencarinya dalam ensiklopedi yang berhubungan dengan zoologi atau biota laut. Atau kita juga dapat mencari secara online dalam sumber informasi referensi online seperti fishbase.com, daripada misal kita awali dengan mencari di katalog buku atau database jurnal misalnya.
c. Which – Yang Mana
Salah satu hal yang sering ditemui dalam penelusuran informasi adalah terkait dengan pilihan untuk menentukan informasi mana yang sebetulnya tepat, informasi mana yang sebetulnya sesuai dengan yang kita inginkan, dan informasi mana sebetulnya paling relevan dengan topik atau subjek yang sedang dicari. Disinilah pengetahuan seorang penelusur akan diuji, karena ini adalah bagian dari bagaimana kita mengevaluasi informasi yang dihasilkan dari penelusuran.
Di sisi lain, konteks yang mana (Which) dapat juga menjadi entry point untuk menentukan atau mengarahkan kepada informasi yang relevan. Hampir beririsan dengan What atau Apa, maka konsep yang mana juga menuntut kita untuk cermat menentukan kata kunci dalam penelusuran informasi. Misal kita harus menentukan dulu bahwa yang kita cari adalah Hatta yang merupakan proklamator kemerdekaan RI yakni Mohammad Hatta, yang seorang wakil presiden pertama RI, bukan Hatta Rajasa yang menteri di era SBY atau Hatta lain.
Kejelian seseorang dalam menentukan informasi mana yang dicari akan sangat menentukan kualitas dan relevansi dari informasi yang dihasilkan. Ketika dari awal seorang melakukan penelusuran tidak yakin terhadap suatu topik yang dicari, maka proses mendapatkan hasil akan berjalan sangat panjang karena harus melalui berbagai proses filtering yang akhirnya menuju kepada hasil akhir yang diinginkan. Jadi dalam penelusuran informasi, faktor WHICH ini juga menjadi bagian penting yang perlu dipertimbangkan sebagai sebuah strategi penelusuran yang efektif.
d. Who – Siapa
Who atau siapa, menjadi relevan terutama apabila kita ingin mengkaitkan hasil penelusuran kita dengan kredibilitas atau kualitas informasi yang ditemukan. Siapa berbicara apa dan siapa menghasilkan informasi apa menjadi bagian penting dalam sebuah penelusuran. Artikel terkait strategi bisnis atau kewirausahaan yang ditulis oleh seorang Rhenald Kazali jelas menjadi jaminan akan kualitas informasi yang ada di dalamnya, dibanding misalkan artikel strategi bisnis yang ditulis oleh orang yang tidak dikenal sama sekali dalam dunia bisnis atau kewirausahaan.
Pustakawan dan pengguna yang melakukan penelusuran informasi dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap para penghasil informasi dan kredibilitasnya terkait dengan topik-topik tertentu. Pengetahuan terkait dengan WHO ini menjadi satu strategi jitu dalam menentukan ‘kualitas’ informasi yang kita dapatkan.
e. When – Kapan
Informasi berkembang sangat cepat dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini menjadikan informasi seringkali menjadi terlalu mudah untuk menjadi kadaluwarsa atau ketinggalan jaman atau tidak relevan lagi dengan konteks kekinian. Pustakawan dan pengguna harus dapat melihat relevansi dan kekinian dalam melakukan penelusuran informasi. Jangan sampai hasil yang kita dapatkan sebenarnya menjadi isu yang saat ini sudah tidak lagi dapat dibenarkan.
Contoh untuk hal di atas misalnya, kita mencari informasi mengenai populasi penduduk miskin pada suatu daerah perkotaan dibanding pedesaan. Pada awalnya bisa jadi kita menemukan sebuah data dimana angka kemiskinan di daerah pedesaan lebih banyak dibanding dengan daerah perkotaan. Namun, ketika kita telusur lebih jauh ternyata ada data terbaru yang menunjukkan data sebaliknya yakni angka kemiskinan di daerah perkotaan lebih banyak dibanding daerah pedesaan. Tentu, kita tidak bisa lagi menggunakan data awal yang kita temukan, karena sudah tidak relevan lagi dengan konteks kekinian atau waktu. Strategi penelusuran yang baik juga harus mempertimbangkan masalah kekinian atau kapan sebetulnya informasi yang kita cari itu diproduksi atau relevan dengan waktu yang diinginkan.
f. Why – Mengapa
Salah satu hal prinsip yang juga dipertimbangkan adalah MENGAPA kita perlu melakukan penelusuran informasi itu? Mengapa kita memilih alat atau media tertentu untuk penelusuran informasi? Mengapa kita memilih satu informasi tertentu sebagai keputusan bahwa informasi tersebutlah yang kita inginkan? Tujuan kita melakukan penelusuran itu apa, apakah karena kita ingin mendapatkan informasi ilmiah, informasi popular, informasi umum atau sekedar ingin mengetahui sesuatu? Alasan atau tujuan itulah yang akan menentukan apakah langkah kita selanjutnya yang harus dilakukan, alat atau media yang akan digunakan, dan sejauh mana penelusuran harus dilakukan.
Sebagai contoh adalah kita menggunakan database online untuk mencari sebuah karya ilmiah dari journal untuk keperluan acuan teori dalam sebuah penelitian. Kita memilih database online karena mampu memberikan informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dibanding misal kita mencari melalui search engines yang hasilnya nantinya belum tentu dari sebuah sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, penting sekali bagi pencari informasi menentukan mengapa dia menggunakan alat tertentu atau mengapa dia melakukan penelusuran informasi di tempat tertentu.
g. How – Bagaimana
Terakhir, yang tak kalah penting adalah bagaimana kita mendapatkan informasi yang benar-benar kita inginkan. Caranya bagaimana? Apa yang harus dilakukan agar penelusuran dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat? Konsep How disini menyangkut semua aspek pertimbangan dari 6W, apabila kita ingin melakukan penelusuran secara efektif. Artinya cara terbaik harus dipilih untuk menentukan langkah seperti apa yang harus dilakukan.
Beberapa Hal Penting dalam Penelusuran Informasi
1. Kunci Telusur yakni merupakan karakteristik informasi atau dokumen yang dapat digunakan untuk keperluan telusur dan pemilihan dokumen / informasi. Sebagai contoh adalah data atau informasi kebutuhan yang diberikan oleh pemakai seperti subyek, nama penulis, judul, tahun terbit, geografis, dan sebagainya.
2. Pencatatan Pertanyaan, merupakan sebuah prosedur yang akan membantu penelusur dalam proses penelusuran terutama untuk keperluan:
a. Menghindari pengulangan penelusuran
b. Bahan evaluasi temu balik informasi, termasuk analisis prosedur yang digunakan dan efektifitasnya
c. Identifikasi kebutuhan informasi dan dokumen
d. Pencatatan pertanyaan yang diajukan pemakai
e. Memahami bahasa dokumenter dari pemakai, misal ada pemakai yang memakai istilah kera namun dalam perpustakaan dikenal sebagai macacaicus.
f. Evaluasi Pemakai
3. Alat Telusur, yakni merupakan alat yang digunakan sebagai sarana untuk proses penelusuran informasi / dokumen.