Sejarah singkat Pusat Survei Geologi
Pusat Survei Geologi didirikan pada pertengahan abad 19, sejak zaman Hindia - Belanda yang diberi nama Direktorat Geologi. Sejak berdiri sampai dengan sekarang, lembaga ini telah banyak mengalami perubahan, baik nama, tempat maupun struktur organisasi.
Dalam perjalanan sejarahnya, Pusat Survei Geologi yang dikenal sekarang ini telah berevolusi melewati tiga kurun waktu. Dimulai dari Dienst van het mijnwezzen pada masa pemerintahan Hindia Belanda (1820). Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia institusi ini menjadi Direktorat Geologi yang kemudian pada tahun 1979 berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, dan sejak tahun 2006 menjadi Pusat Survei Geologi.
Penelitian dan pengembangan geologi di Indonesia diawali Dienst van het mijnwezzen dengan dipaparkannya teori undasi, penemuan lajur anomali gaya berat free air negatif, dan penemuan fosil hominid oleh ilmuwan Belanda sekitar tahun 1850.
Pada tahun 1946, Direktorat Geologi memulai program pemetaan geologi sistematik, eksplorasi mineral logam dan mineral industri, survei hidrogeologi dan geologi teknik, penyelidikan dan pemantauan gunung api. Pemetaan gaya berat sistematik dimulai pada tahun 1964.
Sejak tahun 1979 Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi mulai merangkum berbagai hasil kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya menjadi paket-paket data dan informasi kebumian berupa peta-peta geologi digital, serta paket data geologi Irian Jaya (Papua) dan Kalimantan. Kegiatan litbang kebumian dimulai dengan penajaman pada pencarian sumber-sumber baru energi dan mineral, serta aspek lingkungan dan kebencanaan. Hasil-hasil litbang yang berupa data dan informasi tentang potensi kebumian itu disebarluaskan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder), kalangan industri dan masyarakat luas.
Gambar Gedung Geologi Bandung pada Zaman Hindia - Belanda
Pada Masa Hindia – Belanda
Pada tahun 1850, pemerintah Hindia – Belanda mendirikan suatu badan yang bergerak dalam bidang Geologi dan Pertambangan yang diberi nama Diest van het Mijnwezen, yang berkedudukan didaerah bogor sampai dengan tahun 1866 – 1924 dipindahkan ke Batavia dan pada tahun 1922 namanya berubah menjadi Diest van den Mijnbouw.
Geologi dan Pertambangan ini pada tahun 1929 diberi nama Geologish Laboratorium atau Geologish Museum Bandoeng yang bertempat di Wihelmina Boulevard ( sekarang Jalan Dipenogoro, Bandung ).
Pada Masa Pendudukan Jepang
Pada tahun 1942, ketika jepang masuk ke Indonesia dan menguasai infrastruktur yang ada diseluruh nusantara, badan yang membawahi Geologish Museum Bandoeng, yaitu Disent van den Mijnbouw di bubarkan diubah menjadi Kogyoo Zimusho. Lalu pada tahun 1943 diubah lagi menjadi Chisitsu Chosajo.
Masa Kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka dan menjadi Negara Republik Indonesia. Pemerintah Indonesia mengambil alih Chisitsu Chosajo dan mengubah namanya menjadi Pusat Jawatan dan Geologi.
Tempat Dan Kedudukan Pusat Survey Geologi Bandung
Pusat Jawatan dan Geologi berkedudukan dibawah Kementrian Kemakmuran. Pada tanggal 27 Desember 1949 di Indonesia terdapat dua jawatan yang mengurus masalah yang berhubungan dengan geologi dan pertambangan, yaitu :
1. Pusat Jawatan Pertambangan Republik Indonesia Serikat, berada dibawah Kementerian Republik Indonesia Serikat yang berkedudukan di Jakarta.
2. Pusat Jawatan Tambang dan Geologi Republik Indonesia Serikat, berada dibawah Kementerian Republik Indonesia Serikat yang berkedudukan di Yogyakarta.
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang kelima, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1950, kedua jawatan tersebut di gabungkan menjadi Jawatan Pertambangan Republik Indonesia, berkantor di Jakarta dan perwakilannya di Bandung, tetapi pada tanggal 22 Februari 1952 Jawatan Pertambangan Republik Indonesia dibagi menjadi dua lagi :
1. Jawatan Pertambangan
2. Jawatan Geologi
Kedua Jawatan tersebut di bawah Direktorat Pertambangan Kementerian Perekonomian Republik Indonesia. Lalu pada tahun 1957 namanya di ubah kembali menjadi Pusat Jawatan Geologi yang berada di bawah Departemen Perindustrian Dasar / Pertambangan. Kemudian Jawata Geologi yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum.
Akibat perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahua serta semakin meningkatnya tugas dan tanggung jawab, pada tahun 1978 Direktorat Geologi di kembangkan menjadi empat unit, yaitu :
1. Direktorat Sumber Daya Meneral
2. Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan
3. Direktorat Vulkanologi
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Bentuk dan Badan Hukum Pusat Survey Geologi Bandung
Pusat Survei Geologi (PSG) yang dulu lebih dikenal dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (Puslitbang Geologi/P3G) adalah salah satu unit dari Badan Geologi.Pusat Survei Geologi mempunyai tugas menyelenggarakan survey serta penelitian, penyelidikan dan pelayanan bidang geologi.
Pusat Survey Geologi dikepalai oleh seorang Kepala Pusat yang saat ini dijabat oleh Dr. ir. Djadjang Sukarna. Pusat Survei Geologi beralamat di Jl. Diponegoro 57 Bandung.
Gambar Pusat Survey Geologi Bandung
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Survei Geologi menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.
2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan.
3. Pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pelayanan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan penyelidikan, rekayasa geologi, rancangan bangunan dan pemodelan untuk survei geologi.
5. Pemetaan geologi , geofisika, geokimia, tektonik, geomorfologi, dan geologi kuarter secara bersistem atau bertema.
6. Inventarisasi hasil survei, pemetaan, penelitian, dan penyelidikan geologi.
7. Pelayanan jasa survei, pemetaan, dan penelitian geologi
8. Pengelolaan system informasi dan layanan informasi serta sosialisasi dan dokumentasi hasil survey.
9. Pengembangan kerja sama dan system menejemen mutu kelembagaan pusat.
10. Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Museum Geologi.
11. Pembinaan kelompok jabatan fungsional pusat.
12. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan, dan kepegawaian pusat.
13. Evaluasi pelaksanaan penelitian, penyelidikan, dan survey di bidang geologi kelautan.
Fungsi Bidang Informasi
Bidang informasi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan system informasi dan penyebarluasan informasi serta dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diuraikan diatas, Bidang Informasi menyelenggarakan tugas:
- Penyiapan rumusan pengembangan infrasturktur teknologi informasi dan operasi perangkat lunak informasi.
- Pelaksanaan pengelolaan sistem, jaringan, dan situs informasi serta pemuktahiran basis data.
- Pelaksanaan sosialisasi, dokumentasi, dan publikasi serta pengelolaan perpustakaan.
- Evaluasi pelaksanaan pengembangan system informasi dan penyebarluasan informasi serta dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
Bidang Pekerjaan Pusat Survey Geologi Bandung
Sub bidang Penerapan Sistem Informasi
Sub bidang Penerapan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, evaluasi atas pengelolaan infrastruktur teknologi informasi, oprasi perangkat lunak, system, jaringan, dan situs informasi penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
Sub bidang Penyediaan Informasi Publik
Subbidang Penyediaan Informasi Publik mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelahan, evaluasi atas pengelolaan pemutakhiran basis data, dokumentasi, perpustakaan, sosialisasi, dan publiksi penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.
Aspek kegiatan Pada Pusat Survey Penelitian Dan Pengembangan Geologi
Ada 4 ( empat ) pilar kegiatan Pusat Survey Geologi ( PSG ) adalah sebagai berikut:
Magmatisme
Melaksanakan penelitian magmatisme utnuk membuat pemodelan geosains guna menemukan indikasi potensi mineralisasi.
Geodinamika Cekungan
Melaksanakan penelitian dinamika cekungan untuk membuat pemodelan geosains guna menemukan indikasi potensi sumberdaya energi.
Geodinamika Kuarter
melaksanakan penelitian geologi kuarter untuk membuat pemodelan geosains guna menemukan indikasi potensi mineral plaser dan permasalahan kebencanaan.
Pemetaan dan Penelitian Dasar
Melaksanakan pemetaan sistematik dan tematik serta penelitian yang bersifat konseptual yang dapat mendukung Magmatisme, Geodinamika Cekungan dan Geodinamika Kuarter.
Fasilitas Pusat Survei Penelitian Dan Pengembangan Geologi
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta peningkatan intensitas kegiatan penyelidikan geologi, timbulah gagasan untuk mengembangkan Museum Geologi yang multi dimensi dan bersekala nasional. Gagasan tersebut direalisasikan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas museum untuk menampung berbagai koleksi dan peragaan yang dapat memperlihatkan suatu system penampilan yang utuh dibidang ilmu kebumian dan ilmu lain yang terkait erat, mulai hulu sampai hilir.
Koleksi dan peragaan museum Geologi menjelaskan berbagai fenomena kebumian, mulai dari sejarah terbentuknya, perkembangan kehidupan, proses pembentukan beragam mineral dan batuan, dinamika bumi, proses keterjadian bencana geologis dan pemanfaatan sumber daya alam seperti mineral, batubara, minyak, gas, panas bumi, air, tanah dan sebagainya. Museum Geologi juga dilengkapi ruangan dokumentasi berbagai contoh batuan, fossil, mineral, kristal dan lainnya dari seluruh wilayah Indonesia, sehingga memudahkan berbagai kegiatan penelitian, yang dapat menuntun kearah penemuan baru sumber daya alam.
Manfaat Museum Geologi
Jika diawal pembangunan Museum Geologi merupakan tempat penyimpanan contoh-contoh batu dan fossil dari berbagai wilayah di Indonesia, di usianya yang sudah 1 abad lebih fungsi tersebut bergeser. Pergeseran fungsi museum yang seirama dengan kemajuan teknologi menyebabkan museum geologi pada saat ini menjadi :
a. Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya
b. Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan
c. Objek geowisata yang menarik