Pengertian Media Menurut Para Ahli
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius, yang berarti perantara, pengantar atau berada di antara dua hal. Secara khusus media dapat diartikan sebagai alat untuk menangkap, memproses dan menyusun informasi visual atau verbal. (Arsyad dalam Jaenudin, 2002 : 6)
Dalam buku Iklan Surat Kabar, Bedjo Riyanto (2000: 18) menjelaskan media sebagai alat untuk mewujudkan dan menyampaikan suatu pesan sehingga dapat ditangkap panca indera konsumennya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 :569) media / media / n 1 alat; 2 alat (sarana) komunikasi spt Koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; 3 yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dsb): wayang bisa dipakai sbg ~ pendidikan; 4 perantara; penghubung…
- cetak sarana media massa yang dicetakdan diterbitkan secara berkala spt surat kabar, majalah; ~ elektronik sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, msl radio, televisi, dan film;
- film saran media massa yang disiarkan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;
- massa sarana dan saluran resmi sbg alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kpd masyarakat luas.
Media menurut Dendi Sudiana (dalam Jaenudin, 2002 : 6)
Sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan-pesan dari komunikator kepada komunikan. Massa (modern) merujuk seluruh sistem dimana pesan-pesan diproduksi, dipilih, disiarkan oleh pengirim melalui media cetak atau elektronik (seperti surat kabar, radio, dan televisi) yang diterima serta ditanggapi oleh sejumlah khalayak terbesar, heterogen, dan anonim sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 1996). Tradisional meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun dan lain-lain.
Menurut Encarta World Dictionary (2003) media adalah kendaraan untuk ide-ide, yang artinya perantara untuk ide atau informasi.
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan perantara untuk menyampaikan pesan dan komunikator kepada komunikan. Sedemikian pentingnya peran media pada suatu proses komunikasi gobal dewasa ini, sehingga Marshal Mc Luhan, seorang pakar komunikasi, menyatakan bahwa medium is the message, media adalah pesan itu sendiri (Riyanto, 2000: 19).
Manfaat media untuk pengajaran (Sudjana dalam Jaenudin, 2002 : 7) :
a) Memperjelas penyajian, sehingga pesan atau informasi dapat lebih menarik perhatian anak dan menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan guru sehingga siswa tidak mudah bosan.
d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain
Ciri-ciri umum media pendidikan (Arsyad dalam Jaenudin, 2002 : 7) :
a) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera.
b) Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebgai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas.
e) Media pendidikan dilakukan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
f) Media pendidikan dapat digunakan secara massa (misalnya : radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya : film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer,radio tape/kaset, video recorder).
g) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
Media Film
Film adalah turutan gambar yang diproyeksikan pada sebuah layar untuk menciptakan ilusi gerakan Gambar yang membuat film adalah foto-foto yang berdiri sendiri. Tetapi ketika foto-foto tersebut dimunculkan berturutan secara cepat, mata manusia tidak dapat mendeteksi bahwa hal tersebut adalah gambar yang terpisah. Ini adalah akibat dari persistensi penglihatan, sebuah fenomena dimana mata tetap memberikan tampilan gambar sepersekian detik setelah gambar tersebut dipindahkan. Meskipun kita tidak dapat melihat gambar-gambar tersebut secara terpisah, kita tetap dapat melihat perbedaan diantaranya. Yang kemudian perbedaan tersebut diinderakan oleh otak sebagai sebuah gerakan. (Tanis dalam Encarta Researcher, 2003)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 242) film n 1 selaput tipis yg dibuat dr seluloid untuk tempat gambar negatif (yg akan dibuat potret) atau tempat gambar positif (yg akan dimainkan di bioskop): gulungan ~ yang disita itu berisi cerita sadisme; 2 lakon (cerita) gambar hidup: malam itu ia hendak menonton sebuah ~ komedi,
~ documenter dokumentasi dl bentuk film mengenai suatu peristiwa bersejarah atau suatu aspek seni budaya yang mempunyai makna khusus agar dapat menjadi alat penerang dan alat pendidikan.
Menurut Encarta World Dictionary (2003) film adalah gambar gerak berturutan pada sebuah layar atau turutan kejadian nyata atau fiksi yang direkam oleh kamera dan diproyeksikan pada sebuah layar sebagai gambar gerak yang berkesinambungan, biasanya disertai oleh musik pendukung.
Jenis-jenis film :
a) Film Dokumenter (Decumentary Films)
Film jenis ini akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.
b) Film Cerita Pendek (Short Films)
Film-film dengan durasi dibawah 60 menit, sering digunakan sebagai laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/ sekelompok oran`g untuk kemudian membuat film cerita panjang. Umumnya dibuat oleh mahasiswa jurusan film atau orang kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film. Selain itu ada juga yang mengkhususkan membuat film cerita pendek. Hasil produksi ini umumnya dimasukkan ke rumah produksi atau saluran televisi.
c) Film Cerita Panjang (Feature-Length Films) Film dengan durasi lebih dari 60 menit. Umumnya berdurasi 90-120 menit. Film-film yang diputar di bioskop termasuk di dalam kelompok ini.
d) Film jenis lain
Profil Perusahaan (Corporate Profile)
Film yang diproduksi untuk kepentingan institusi tertentu, umumnya berkaitan dengan kegiatan yang mereka kerjakan. Selain itu film ini juga berfungsi sebagai alat bantu presentasi.
Iklan Televisi (TV Commercial)
Film jenis ini diproduksi untuk penyebaran informasi tentang suatu produk atau layanan masyarakat
Program Televisi (TV Programme)
Program ini dibuat sebagai konsumsi pemirsa televisi. Dibagi menjadi dua jenis yaitu cerita dan non cerita. Jenis cerita dibagi lagi menjadi dua kelompok yakni fiksi biasanya membuat film seri dan film cerita pendek. Sedangkan sekelompok non fiksi menggarap aneka program pendidikan, film documenter, atau profil seorang tokoh. Sedangkan yang termasuk jenis non cerita menggarak variety show, TV quiz, talksow, dan berita/liputan.
Video Klip (Music Video)
Film yang dibuat sebagai sarana produser musik untuk memasarkan produknya melalui media televisi. Dipopulerkan oleh saluran televisi MTV sejak tahun 1981.
Film Dokumenter
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film Travelogues karya pertama Lumiere bersaudara yang bercerita tentang perjalanan yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Kata `dokumenter' kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moaner (1926) karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif mempresentasikan realitas (Effendy, 2002 : 11)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 242) film dokumenter adalah dokumentasi dl bentuk film mengenai suatu peristiwa bersejarah atau suatu aspek seni budaya yang mempunyai makna khusus agar dapat menjadi alat penerang dan alat pendidikan.
Menurut Encarta World Dictionary (2003) film dokumenter adalah sebuah film atau TV programme yang menyajikan kenyataan dan informas khususnya tentang politik, sejarah dan kehidupan sosial.
Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai tujuan, namun tidak pernah terlepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Seiring dengan pejalanan waktu, muncul bebagai aliran film dokumenter seperti dokudrama (docudrama). Dalam dokudrama terjadi reduksi realita demi tujuan estetis, agar gambar dan cerita yang ditamnilkan menjadi lebih menarik Tetani jarak antara kenyataan dan hasil yang tersaji dalam dokudrama biasanya tidak berbeda jauh. Dalam dokudrama realita tetap menjadi pegangan (Effendy, 2002 : 12).
Perkembangan film dokumenter di Indonesia dipelopori oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pada tahun 1995 TV programme hasil produksi Miles production sukses menggebrak masyarakat Indonesia. Ditanyakan oleh lima stasiun TV swasta dan TVRI, Anak Seribu Pulau disukai oleh banyak kalangan, sehingga enam tahun kemudian dibuat program yang hampir sama karya Yayasan SET dengan judul Pustaka Anak Nusantara.
TV Programme produksi luar negeri yang diminati oleh pemirsa TV di Indonesia diantaranya adalah National Geographic, Animal Planet dan semua TV programme produksi Discovery Channel. Selain untuk konsumsi televisi, dodukrama juga dapat di minati oleh produsen film di Hollywood. Beberapa film dodukdrama yang terkenal adalah JFK, Malcolm X dan Schindler’s List.
video compact Disc (VCD)
VCD merupakan sebuah media penyimpanan dan pemutar ulang Film. Dengan kapasitas 700 megabytes, dan mampu menyimpan film dengan durasi maksimal 80 menit. Untuk memutar film dalam format VCD dibutuhkan sebuah VCD player yang hanya memiliki kemampuan memutar ulang tanpa dapat menulis ulang CD.
Cd merupakan sebuah plastic padat yang dapat digunakan untuk menyimpan dsata dengan penggunaan teknologi optic laser. Sisi bawah Cd ditutupi oleh lapisan tipis alumunium untuk memantulkan cahaya. Data di masukan dengan cara membakar lubang berukuran mikro ke lapisan pemantul dengan laser berkekuatan besar. Data di simpan dalam bentuk dijital, dimana lubang mewakili nilai satu dan bidang datar mewakili nilai nol. Setelah data di masukan kedalam CD, data tersebut tidak dapat diubah atau dihapus. Data di baca dari CD, dengan menembakan laser berkekuatan kecil yang terdapat pada CD player ke lapisan CD yang memantulkan cahaya dan di pantulkan kembali ke photodetector. Photodetector kemudian merubah cahaya terang dan gelap tersebut menjadi nilai 1 dan 0. Yang kemudian dinterprestasikan oleh software elektronik menjadi informasi yang berada pada CD. (Encarta Researcher,2003)