Konsep Estetik Konstruktivisme
Dalam wacana seni rupa, pengolahan kebentukan abstrak aliran Konstrukrivisme muncul didasari oleh suatu keadaan yang membelenggu kebebasan para seniman.
Aliran Konstruktivisme sebenarnya bukan menjadi gaya dalam seni rupa, juga bukan gaya yang lainnya. Pada intinya merupakan ekspresi yang utama atas keterkurungan kehendak sehingga seniman diharuskan mempertinggi lingkup sosial, dan berhubungan dengan mesin produksi. Untuk itu dijalin hubungan dengan arsitek, grafikus, dan fotografer. Untuk menemukan bahan-bahan yang diperlukan dalam mewujudkan aspirasi, mengorganisasi dan menyelaraskan perasaan dari proletar revolusi, mereka menyebut dirinya bukan sebagai seni praktis tetapi wujud sosialisme dalam seni.
Seringkali Konstruktivisme berlebihan dalam propaganda, sekali waktu dalam bentuk geometris, di lain kali penyajiannya dalam bentuk yang nyata atau dalam bentuk desain poster atau fotomontase, atau dalam buku dan majalah ilustrasi.
Dalam hal ini kamera memberikan kontribusi sebagai suatu referensi.
Pada Konstruktivisme telah muncul dunia baru dan mereka percaya bahwa seniman (perancang kreatif) seharusnya mengambil tempat jauh dari para ilmuwan dan insinyur. Para arsitek memahami bahwa dirinya berada dalam gaya baru, sehingga tampak pada karya desainnya suatu pola-pola baru yaitu bentuk yang sederhana.
Para arsitek percaya bahwa bangunan-bangunan itu dan obyek-obyek seharusnya terbebas dari ornamen seni masa lalu. Mereka menyetujui banguan yang telanjang, mengutamakan bentuk asli pada elemen kebentukan, bahan industri dan mesin.
Mereka menyebutnya sebagai perpaduan yang terbaik antara bentuk arsitektural yang mekanis dengan bentuk artistik seni. Mereka itu di antaranya Louis Sullivan, dan muridnya Frank Lloyd Wright, Henry van Devele, dan Antonio Sant Elia (awal abad ke-19 dan awal abad ke-20). Pengaruh bentuk arsitektur mereka pada karya seniman tampak pada ekspresi bentuk-bentuk geometris yang setiap bidangnya dipenuhi warna-warna murni.
Alex Elgan, menulis Kami tidak ingin membuat bentuk-bentuk abstrak, tetapi kami mengambil masalah yang nyata sebagai permulaan. Pengaruh keadaan sosial yang baru jelas mempengaruhi ekspresi kebentukan baru. Komunisme bagi para seniman merupakan dasar dalam usaha pengorganisasian kerja sebagai pengembangan intelektual. Para Konstruktivis percaya juga bahwa kondisi yang esensial dari mesin dan kesadaran manusia merupakan bagian dari proses kreatifnya. Konsep dasar teori Konstruktivisme berdasarkan nilai guna masyarakat dan eksplorasi material, dengan kondisi yang memberikan transformasi tentang integritas bahan.
Aspirasi Para Seniman
Aspirasi mereka untuk pembentukan seni dan sosialisme telah melupakan tradisi seni hirarkis dalam seni lukis, patung dan arsitektur. Ide-ide kesenirupaan menjadi sangat berarti dan berpengaruh terhadap kekaryaan seni praktis. Para Konstruktivis seperti Vladimir Tatlin (1855-1953), Alexander Rodchenko (1891-1956), dan El Lissitzky (1890-1941) bekerja dalam berbagai bidang garapan. Tatlin mengerjakan pabrik kayu dan besi, juga di Institut Silicon, Keramik, industri pakaian jadi. Dia juga bekerja sebagai perancang gedung pertunjukan, dan bereksperimen pesawat luncur. Rodchenko bekerja dalam bidang typografi, poster, desain furnitur, ilustrasi majalah dan layout. Seperti juga seniman Konstruktivisme lainnya, dalam melukis dan mematung, mereka tidak berhenti pada konstruktivisme, tetapi juga lebih condong pada bidang arsitektur dan produk industri.
Karya Menara Tatlin seharusnya dibuat tidak dengan kesulitan yang besar. Ide yang besar itu merupakan lambang geometris dari konstruktivisme. Hal ini tidak mempengaruhi ilmu pengetahuan di Rusia. Lissitzky menulis di Moskow tahun 1920: "teknik revolusi di Eropa Barat dan Amerika telah membuat satu dasar arsitektur yang baru".
Hal itu merupakan yang terbesar sebagai program intensif untuk melatih seniman dan desainer. Di tahun 1918, sekolah-sekolah baru, perguruan tinggi teknik, dan kelompok-kelompok kerja yang disebut Khuthemas tampak sangat berguna dalam Rusia baru. Para konstruktivis menyatu di studio Kuthemas. Namun Gabo tidak lama dalam melukiskan kurikulum bengkel kerja Rusia, dan Latensitasnya tampak pada kesibukan para siswa dalam mendiskusikan ideologinya. Sebagian dari latihannya lebih penting daripada mengajar di studio itu. Program-program untuk sekolah-sekolah itu diorganisir pertama kali oleh Wassily Kandinsky. Dasar penemuannya terdapat pada campuran idenya yang selengkapnya dicantumkan dalam bukunya Concerning The spiritual Of Art. Pada ilmu suprematis dan konsep yang baru dimulai dari konstruktivisme sebagai Culture Of Materialis, yang selanjutnya menjadi prototype bagian dari German Bauhaus Course. Meskipun tak lama kemudian didiskreditkan, melukis bebas dan mematung itu dilarang, seperti mengajar di Kandinsky.
Di tahun 1916, Malevich membahas dengan Suprematism designer Of Construktivism Form. Putih di atas putihnya (1918) sebagai penghinaan pada Rodchenko yang balik menyerang pada tahun yang sama (dijuluki tahun Khutemas) dengan hitam di atas hitamnya. Lukisan ini sebagai smbol matinya semua aliran dalam seni, terutama suprematis. Trotsley dan Lunchinsky telah menyemangati konstruktivisme. Tetapi dari The Nep di tahun 1921, kebijaksanaan ekonomi dunia yang baru, aliran konstruktivis dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang serius. Malevich dan para seniman masih terus bekerja di Rusia, dengan lebih dulu memberikan kebimbangan agar kepercayaan mereka berkurang.
Dengan merintis akademi pectrograd (yang telah diprakarsai oleh Regime Tsar) mencoba menolak suprematis dan konstruktivis untuk tidak berpengaruh pada lukisan-lukisannya.
Naum Gabo dan Konstruktivisme
Di antara sebagian golongan penyelamat revolusi kelompok konstruktivisme adalah Naum gabo tetap mendukung dari asas-asas dari konstruktifisme. Tetapi Gabo juga tidak pernah sependapat atau simpati dengan ide dari konstruktifisme dan dia juga menghasut dari dogmatik Malevich, dia tidak pernah menutup diri dari gagasannya.
Pada Kandisky untuk mengatakan konsep dari konstruktifis, Gabo mempertahankan penggunaan elemen / bentuk-bentuk dari perkakas dan teknik seorang insinyur. Tetapi dia percaya pada garis-garis, bentuk-bentuk dan warna.
Unsur yang berasal dari pemikiran ekspresif itu berisikan dasar, bukan secara langsung keluar dari dunia, tetapi tumbuh dari fenomena psikologi dan emosi manusia terhadap konstruktivisme. Hal itu terkadang mempertinggi semangat hidup seseorang dalam kerja kreatifnya. Kesatuan seni dan pengetahuan seniman tidak untuk mengeksplorasi di dunia fisik, tetapi untuk merasakan kebenaran.
Pengalaman berpikir jenius seperti: intuisi, inspirasi, dan pernyataan merupakan pendidikan ekspresi diri, psikologika berkembang demi orientasi konstruktivisme psikologi. Itu merupakan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam seni.