Makna Ragam Hias Tradisional Sebagai Ungkapan Jati Diri pada Karya Kriya Masa Kini
Dalam tradisi kesenian Indonesia kehadiran seni hias yang ditampilkan dalam berbagai media ekspresi relatif sangat dominan apabila dibandingkan dengan karya seni tradisional lainnya. Perwujudan bentuk yang beraneka ragam itu, dijadikan sebagai idiom untuk mengungkapkan nilai estetik dan simbolik yang berlandaskan pada kosmologi asli budayanya. Demikian pula kehadirannya di masa kini dalam pola hidup masyarakat sekuler, peranan dan fungsi ragam hias tradisional masih terlihat dan tampil sebagai ungkapan estetik yang menunjukkan kekayaan budaya bangsa serta menjadi salah satu ciri utama dari karya-karya seni tradisional Indonesia yang mencerminkan identitas asli.
Berubahnya tatanan sosial yang terjadi pada sebagian besar masyarakat di Indonesia sebagai akibat dari berkembangnya pengaruh kapitalisme Barat, di satu sisi telah mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari meningkatnya aktivitas usaha termasuk di dalamnya para kriyawan yang menekuni usahanya dengan tujuan niaga. Namun apabila diteliti dengan seksama disisi lainnya pertumbuhan usaha khususnya pada bidang kriya yang terjadi di Indonesia seperti di Cirebon, sebenarnya masih terbatas pada pertumbuhan dengan daya serap pasar lokal. Karya kriya yang dihasilkan belum banyak yang bisa dijadikan sebagai komoditas unggulan di pasar internasional. Diantaranya hal itu disebabkan karena karya-karya kriya yang dihasilkan belum memiliki keunggulan kompetitif yang dapat dijadikan sebagai modal utama guna menghadapi persaingan ketat di pasar bebas. Atas dasar pengamatan komprehensif yang ditunjang dengan pengalaman di lapangan sebagai praktisi, uraian di atas merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri sebagai gejala yang menyeluruh. Maraknya bisnis kriya di Indonesia belum mencerminkan kualitas yang dapat dijadikan sebagai landasan kekuatan budaya dan ekonomi bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi.
Dalam rangka menciptakan karya kriya masa kini yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai modal utamanya, diperlukan pemahaman menyeluruh dari semua aspek yang dapat menunjang terciptanya karya unggul tersebut. Diantaranya adalah dengan cara mengembangkan gagasan karya, konsep karya dan citra karya. Kesemuanya itu harus terangkum melalui perwujudan kriya yang memiliki tingkat keunikan dan kekhasan pada produk kriya masa kini. Untuk mencapai maksud tersebut sangat mungkin apabila kita mengambilnya dari nilai-nilai seni tradisional yang selalu tampil dengan citranya yang khas dan telah teruji sebagai produk yang memiliki jati diri. Studi lapangan mengenai karya seni ukir dan batik Cirebon secara khusus, merupakan langkah awal dalam upaya pengkajian secara mendalam mengenai hakekat keberadaan seni hias tradisionalnya guna dapat dijadikan sebagai acuan estetik dalam rangka mencari kemungkinan bisa ditampilkan kembali dalam perwujudan bentuk yang baru sebagai kriya masa kini. Pengkajian tersebut juga merupakan upaya identifikasi dan penggalian kembali nilai-nilai tradisional yang tercermin pada karya seni hias tradisional dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya bangsa agar dapat dikembangkan dan ditampilkan kembali sebagai nilai tambah terpenting pada karya kriya masa kini.
ADS HERE !!!