Pengertian Dan Ragam Seni Grafis
Seni grafis termasuk bagian dari seni rupa yang berdimensi dua. Istilah grafis diambil dari bagasa Inggris graph atau graphic yang berarti membuat tulisan, gambar atau lukisan dengan cara ditoreh atau digores.
Grafis juga berarti gambaran yang nyata. Seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak. Dalam sejarah kebudayaan manusia di nusantara, seni cetak sudah ada sejak zaman batu dengan bukti gambar cap tangan yang ada di dinding Gua Leang-leang, di Sulawesi Selatan.
A. Ragam Seni Grafis
Seni grafis ada beberapa macam. Pembagian jenis grafis dilakukan berdasarkan teknik pembuatannya. Bahan dan alat yang diperlukan dalam berkarya grafispun sangat beragam, sesuai dengan teknik yang digunakan;
Cetak tinggi adalah ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief). Bagian yang tinggi ini dilumuri tinta cetak dengan alat rol karet. Kemudian dicetakkan dengan pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya. Teknik cetak tinggi menggunakan bahan hardboard, karet, kayu, aluminium atau kertas karton, kertas tela, cat minyak dan tinta. Sedangkan alat yang digunakan yakni pisau pahat dan roll. Contoh cetak tinggi kita temukan pada pembuatan cap atau stempel.
Cetak saring (screen printing) adalah ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan screen atau kain yang dilapisi bahan peka cahaya. Screen lalu ditutup film dan dilakukan penyinaran. Kemudian, screen dicuci dan terbentuklah cetakan berlobang (saring) sesuai dengan filmnya. Cat dituangkan di atas screen dan di rakel sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya. Teknik cetak saring menggunakan afdruk seperti cromatine, ulano, cat sablon dan film. Sedangkan alatnya berupa screen, rakel dan meja sablon. Cetak sablon termasuk jenis cetak saring. Sablon banyak kita jumpai pada pembuatan gambar dan tulisan pada kaus dan spanduk.
Cetak dalam (intaglio print) adalah ragam seni grafis yang dibuat dengan cetakan dari bahan plat aluminium yang ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam. Tinta kemudian dituangkan pada goresan dalam tersebut dan di atasnya diletakkan kertas yang sudah dibasahi air. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar sesuai dengan cetakan. Teknik cetak dalam dapat menggunakan bahan aluminium, kertas dan tinta. Sedangkan alatnya paku atau besi runcing.
Cetak foto atau fotografi adalah ragam seni grafis yang proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto. Teknik cetak afdruk untuk fotografi menggunakan film, kertas foto dan bahan cuci film. Untuk alatnya digunakan kamera. Ada satu lagi jenis cetak yang terkait dengan fotografi ini, yaitu teknik cetak digital. Teknik ini menggunakan bahan kertas dan tinta dengan alat kamera digital, computer dan printer.
B. Cetak Tinggi
1. Bahan dan Peralatan
Bahan dan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan plat klise adalah kayu atau papan, kertas polos, tripleks, karet, dan hardboard. Selain itu peralatan yang digunakan pahat, pencukil kayu, pensil, gunting, pisau cutter, dan gergaji
2. Proses Pembuatan Plat Klise untuk Cetak Tinggi
Langkah pertama pada proses pembuatan plat klise adalah membuat sket di atas plat/klise tersebut. Kemudian, cungkil dengan pahat gravfis (pahat V) atau pahat coret. Setelah itu, berilah tinta pada permukaan papan tadi dengan cara di rol lalu dicapkan pada permukaan kertas polos. Gambar yang tadi ditoreh akan berpindah ke atas permukaan kertas.
C. Sablon
Perlengkapan Sablon
- Screen (kain kasa / monyl) adalah kain yang berfungsi sebagai sarana untuk membentuk gambar di atas benda-benda yang akan disablon. Kain screen dapat berupa sutera, serat polyester, katun, nylon, monyl, nytal, dll. Pori-pori kain screen harus bisa dilalui oleh cairan apa saja. Misalnya air, minyak kental atau encer, cat tembok/duco, dll. Pemilihan kerapatan pori-pori kain tergantung bahan yang akan disablon. Untuk itu, ada tiga jenis screen :
- Monyl berukuran halus No 180 T – 200 T, digunakan untuk mencetak di atas dasar yang tidak meresap tinta/cat, misalnya kaca, botol, mika, plastik, seng dll
- Monyl berukuran sedang No 120 T – 150 T, digunakan untuk mencetak di atas dasar yang menyerap sedikit cat/tinta, misalnya kertas, karton, kayu, kulit, dll.
- Monyl berukuran kasar No 60 T – 90 T, digunakan untuk mencetak di atas dasar yang paling banyak menyerap cat/tinta, misalnya kaos kain, dll
- Meja cetak. Di atas meja ini kita melakukan penyablonan
- Bingkai atau kerangka alat cetak yang terdiri dari bingkai aluminium dan kayu.
- Engsel catok atau penyekat, agar bingkai dan kain tidak bergoyang sewaktu disablon.
- Rakel, untuk menyapukan dan neratakan tinta pada kain atau bahan lain yang disablon.
- Rak jemur atau rak susun untuk mengangin anginkan hasil sablonan.
Selain itu, ada perlengkapan penunjang untuk menyablon seperti hair dryer, atau kipas angin dan penyemprot air. Juga ada bahan pracetak yang terdiri dari kaporit, ulano, lakban, krim deterjen, dan screen laquer.
Proses Pembuatan Klise Positif
Sebelum proses mencetak, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat gambar rancangan (klise positif). Dalam membuat gambar rancangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Bahan untuk membuat gambar biasanya menggunakan kertas, plastic, mika atau plastic film. Syaratnya adalah transparan, agar pada waktu pengeksposan (penyinaran) bagian yang seharusnya tidak tembus tinta akan terkena sinar secara utuh tanpa terkurangi intensitasnya oleh keburaman bahan (opasitas). Setelah disinari, bagian ini akan tertutup semburna/hitam pekat sehingga tinta tidak akan tembus pada saat pengeksposan.
Penggambaran model dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu menggambar langsung di kertas putih polos, langsung pada screen, setting lewat computer, dan dengan fotografi.
Manual
Menggambar langsung di atas kertas polos putih bisanya menggunakan rapido atau drawing pen, agar hasilnya, baik tulisan maupun gambar jelas dan tajam. Selanjutnya gambar yang sudah jadi diolesi dengan menggunakan minyak kelapa agar kertas polos putih tadi menjadi transparan. Kemudian minyak yang ada dikertas tersebut dibersihkan dengan kertas sejenis. Setelah kering bisa dilakukan pengeksposan gambar atau afdruk.
Langsung di Screen
Setelah kasan jadi, bersihkan dari kotoran-kotoran seperti minyak dan debu. Caranya dengan mencucinya didalam air panas dan bila perlu beri sedikit soda abu supaya bersih. Pekerjaan selanjutnya adalah memberi corak atau gambar pada kasa screen. Selanjutnya areal yang tidak diinginkan tembus tinta, diolesi dengan emulsi yang sudah dicampur sensitizer. Dengan demikian, hanya daerah yang diolesi emulsi yang nantinya tidak tembus tinta. Setelah selesai proses pengolesan, dikeringkan di terik matahari dan langsung digunakan untuk mencetak.
Setting computer
Setting computer dimulai dengan pembuatan desain model untuk kemudian dicetak dengan menggunakan printer jenis laser jet, supaya kualitas gambarnya baik dan kualitas tintanya tajam (hitam pekat), cara ini relatif lebih praktis dan mudah menghasilkan gambar yang bervariasi.
Fotografi
Teknik fotografi merupakan teknik pembuatan gambar yang memiliki kualitas paling baik dibanding dengan ketiga cara di atas.hanya prosesnya agak lama dan kurang praktis, selain itu biayanya cukup mahal. Gambar yang akan dibuat terlebih dahulu dirancang/didesain dengan computer secara manual. Setelah gambar sesuai dengan yang kita harapkan, gambar dipotert. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas gambar dari model yang akan dicetak. Gambar akan lebih tajam dengan detail yang jelas. Gambar yang dihasilkan berupa positif film.
Afdruk / Pengeksposan
Afdruk atau pengeksposan atau penyinaran adalah proses memindahkan gambar dari model ke screen dengan bantuan bahan yang disebut emulsi.
Berikut ini tahapan afdruk, antara lain :
1. Pelapisan (Coating)
a. Campurlah emulsi dengan sensitizer (obat afdruk siap pakai) bermerek yang kalian punyai, lalu aduk hingga rata.
b. Campurlah emulsi tadi dioleskan pada permukaan screen dengan menggunakan alat bantu coater (pelapis). Selain itu, juga dapat menggunakan mika atau penggaris plastik yang panjangnya sesuai dengan kebutuhan sampai benar-benar rata (usahakan pengadukan dan pengolesan dilakukan di dalam ruangan yang gelap)
2. Pengeringan awal (start drying)
Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan hair dryer, atau didiamkan saja sampai kering sendiri. Pada saat kering usahakan agar tidak terkena sinar matahari atau lampu yang mengandung sinar ultra violet seperti neon. Jika terkena sinar, maka emulsi akan terbakar dan tidak dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
3. Penyinaran (eksposing)
Tujuan penyinaran adalah untuk memindahkan gambar yang berbentuk positif ke dalan screen. Penyinaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan sinar matahari atau dengan menggunakan meja afdruk (sinar lampu)
Meja Afdruk
- kaca bening 3 mm
- bantakan busa
- kain gelap
- beban afdruk
- lampu sorot
- meja afdruk
Sinar Matahari
- kaca bening 5 mm
- bantalan busa
- kain gelap
4. Pengembangan
a. pengentian reaksi
b. Proses Pengenbangan
Tusir
Pengeringan akhir