Pengertian Dan Definisi Psikomotorik Menurut Ahli
Menurut Staton yang dikutip dalam buku Sagala, S. (2010:12) yang berjudul Konsep dan Makna Pembelajaran, Psikomotorik adalah kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.
Sedangkan menurut Djemari M ( 2004 : 4-5 ) dalam bukunya yang berjudul Penyusunan Tes Hasil Belajar, Keterampilan psikomotorik berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan kordinasi antara syaraf dan otak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikomotorik adalah kemampuan individu yang berorientasi kepada gerakan-gerakan secara fisik dan kerja otot yang memunculkan hasil kerja.
Model Pembelajaran yang Mampu Mengembangkan Kemampuan Psikomotorik
Berikut ini adalah beberapa metode pembelajaran dalam aspek psikomotor :
1. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu pengajaran di lakukan dengan jalan mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran.
2. Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada semua siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang di pelajari baik sebenarnya atau tiruan, yang di sertakan dengan penjelasan lisan.
3. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
a. Kelebihan metode pelatihan
Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan.
b. Kelemahan metode pelatihan
Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa - Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai.
4. Metode Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.
a. Kelebihan metode kerja lapangan
Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja -Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya.
b. Kelemahaan metode kerja lapangan
Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas -Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu -Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli.
c. Jenis Tes dalam Mengukur Kemampuan Psikomotorik
Menurut Lunneta dkk, yang dikutip dalam buku Asep Jihad ( 2008 ) berjudul Evaluasi pembelajaran tes untuk mengukur ranah psikomotorik dapat berupa :
1. Tes Paper and Pencil
Sasaran dalam jenis tes ini adalah kemampuan peserta didik dalam menampilkan karya., misalnya berupa desain alat, desain grafis, dan sebagainya.
2. Tes Identifikasi
Jenis tes ini lebih ditujukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi sesuatu misal menemukan bagian yang rusak atau yang tidak berfungsi dari suatu alat.
3. Tes Simulasi
Tes ini dilakukan jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga dengan simulasi tetap dapat dinilai apakah seseorang menguasai keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah-olah menggunakan alat.
4. Tes Unjuk Kerja
Tes ini dilakukan dengan alat yang sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai/terampil menggunankan alat tersebut.