Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau cerpen merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa
dan mempunyai komposisi cerita, tokoh, latar, yang lebih sempit dari pada novel.
Cerita yang disajikan dalam cerpen terbatas hanya memiliki satu kisah. Cerpen
(Short Story) merupakan salah satu bentuk karya sastra yang sekaligus disebut
fiksi. Menurut Sumardjo (2007: 84), cerpen adalah seni keterampilan menyajikan
cerita. Oleh karena itu, seseorang penulis harus memiliki ketangkasan menulis dan
menyusun cerita yang menarik.
Sayuti (2000: 10), menyatakan cerpen menunjukkan kualitas yang bersifat
compression ‘pemadatan’, concentration ‘pemusatan’, dan intensity
‘pendalaman’, yang semuanya berkaitan dengan panjang cerita dan kualitas
struktural yang diisyaratkan oleh panjang cerita itu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa cerpen
adalah cerita pendek yang memiliki komposisi lebih sedikit dibanding novel dari
segi kependekan cerita, memusatkan pada satu tokoh, satu situasi dan habis sekali
baca.
Unsur-unsur Pembangun Cerpen
Cerpen merupakan bentuk karya sastra fiksi yang menarik untuk dibaca
yang disebabkan cerita yang disajikan pendek, tokoh terbatas, dan terdiri satu
situasi. Cerpen juga tersusun atas unsur-unsur pembangun cerita yang saling
berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan antara unsur-unsur
pembanguncerita tersebut membentuk totalitas yang bersifat abstrak. Koherensi dan keterpaduan semua unsur cerita yang membentuk sebuah totalitas
amatmenentukan keindahan dan keberhasilan cerpen sebagai suatu bentuk ciptaan
sastra.
Unsur-unsur dalam cerpen terdiri atas: alur atau plot, penokohan,latar
(setting), sudut pandang (poin of view), gaya bahasa, tema, dan amanat.
1) Plot atau alur
Alur diartikan tidak hanya sebagai peristiwa-peristiwa yang diceritakan
dengan panjang lebar dalam suatu rangkaian tertentu, tetapi juga merupakan
penyusunan yang dilakukan oleh penulisnya mengenai peristiwa-peristiwa
tersebut berdasarkan hubungan kualitasnya (Sayuti, 2000: 31).
Alur sebagai
jalan cerita yang menyajikan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian
secara runtut yang telah diperhitungkan terlebih dahulu oleh pengarang.
Nurgiyantoro (2009: 12) menyatakan Plot atau alur dalam cerpen pada
umumnya tunggal, hanya terdiri dari satu urutan peristiwa yang diikuti
sampai cerita berakhir.
Selanjutnya Plot merupakan cerminan, atau bahkan berupa perjalanan
tingkah laku para tokoh dalam bertindak, berfikir, berasa, dan bersikap dalam
menghadapi berbagai masalah kehidupan (Nurgiyantoro, 2009: 114). Dari
pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alur atau plot adalah
jalan cerita yang berupa rangkaian peristiwa yang terdiri satu peristiwa secara
runtut yang telah diperhitungkan pengarang.
2) Penokohan
Tokoh dan penggambaran karakter tokoh yang terdapat dalam cerpen
bersifat terbatas. Baik dari karakter fisik maupun sifat tokoh tidak digambarkan secara khusus hanya tersirat dalam cerita yang disampaikan
sehingga pembaca harus merekonstruksikan sendiri gambaran yang lebih
lengkap tentang tokoh itu.
3) Latar (setting)
Pelukisan latar cerita jumlahnya juga terbatas. Cerpen tidak memerlukan
detail-detail khusus tentang keadaan latar. Penggambaran latar dilakukan
secara garis besar dan bersifat implisit, namun tetap memberikan suasana
tertentu yang dimaksudkan.
4) Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang dikatakan sebagai cara yang digunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai
peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah cerita fiksi kepada pembaca
atau unsur fiksi yang mempersoalkan siapa yang menentukkan atau dari
posisi mana (siapa) peristiwa atau tindakan itu dilihat.
5) Gaya bahasa
Diksi atau gaya bahasa merupakan unsur fiksi yang terkait dengan
pemakaian pilihan kata dan bahasa dalam sebuah fiksi.
6) Tema
Dalam cerpen hanya terdiri satu tema saja. Hal ini terkait dengan
ceritanya yang pendek dan ringkas. Selain itu, plot cerpen yang bersifat
tunggal hanya memungkinkan hadirnya satu tema utama saja tanpa ada tematema
tambahan.
7) Kepaduan
Kepaduan di dalam cerpen diartikan segala sesuatu yang diceritakan
bersifat dan berfungsi mendukung tema utama. Peristiwa yang saling
berkaitan membentuk suatu plot, walau tidak bersifat kronologis, namun
harus berkaitan secara logika.
ADS HERE !!!