Pengertian, Sejarah Dan Manfaat Manajemen Menurut Para Ahli
Manusia adalah makhluk individu dan sekaligus sebagai makhluk soaial yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa campur tangan dengan pihak lain. Karena itu ia akan selalu berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain. Terkait hal tersebut di atas, maka kita perlu memahami seluk beluk tentang manajemen, baik manajemen dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
Banyak definisi tentang manajemen yang dapat kita peroleh dari berbagai para ahli tertentu. Berikut ini beberapa pengertian manajemen yang diberikan oleh beberapa para ahli, antara lain :
- Menurut George R. Terry, dalam bukunya Principle of Management, memberikan definisi sebagai berikut : “ Management is the accomplishing of a pre-determined objective through the effort of other people “. Pengertian di atas dapat diterjemahankan secara bebas sebagai berikut Manajemen adalah suatu usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang-orang lain.
- Menurut Henry Fayol, dalam bukunya yang berjudul General Industrial Management, manajemen adalah “ Proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia dan mengadakan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.
- Menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnell, dalam bukunya yang berjudul Principles of Management, memberikan definisi sbb : “ Management is getting thing done through the efforts of other people “. Pengertian di atas dapat diterjemahkan secara bebas sebagai berikut manajemen adalah suatu metode untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan orang lain.
- Menurut Prof. John D. Millet, dalam bukunya yang berjudul Management in the Public Service, memberikan definisi sebagai berikut : “ Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal “. Pengertian di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut manajemen adalah satu kesatuan (proses) dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang lain dalam satu wadah ( organisasi ) guna mencapai tujuan.
- Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian dalam bukunya Administrasi Pembangunan mendefinisikan, “ manajemen adalah “ Kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain “.
- Menurut Drs. M. Manullang, memberikan definisi sebagai berikut manajemen adalah seni dan ilmu pencatatan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan ( pengontrolan ) sumberdaya manusia dan sumberdaya alam untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu.
- Menurut Oey Liang Lee, mendefinisikan manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan tenaga manusia dengan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain yang tersebut di atas, sebenarnya masih banyak para ahli yang juga memberikan pengertian tentang manajemen, namun berdasarkan pengertian-pengertian di atas secara garis besar dapat disimpulkan bahwa : “ manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan “.
Beardasarkan pengertian yang telah disimpulkan di atas manajemen mempunyai ciri, antara lain :
a) merupakan kerjasama sekelompok orang,
b) adanya pembagian kerja secara jelas dan tegas,
c) dilakukan secara sistematis, terpadu, terkontrol dan konsistensi,
d) berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan
e) merupakan keterkaitan antara ilmu pengetahuan dan seni.
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Di atas telah diuraikan beberapa pengertian manajemen yang diberikan oleh beberapa ahli. Perbedaan pendapat para ahli dikarenakan adanya perbedaan sudut pandang. Terdapat tiga hal cara mereka melihat pengertian manajemen :
a. Manajemen Dilihat dari Segi Ilmu Pengetahuan (scient)
Manajemen dilihat dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gullick. Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Artinya manajemen sebagai ilmu bahwa manajemen dapat dipelajari oleh siapa saja.
b. Manajemen Dilihat dari Segi Seni ( art )
Manajemen dilihat dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet mengatakan bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui kerjasama dengan orang lain. Manajemen dipandang sebagai seni artinya bahwa kemampuan manajemen juga merupakan bakat dari lahir. Artinya seseorang yang tidak pernah mempelajari ilmu manajemen tetapi ia bisa sukses dalam dalam bidang manajemen.
c. Manajemen Dilihat dari Segi Proses
Manajemen dilihat dari segi proses dikemukakan oleh James A.F. Stoner. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan anggota dan penggunaan sumber daya agar mencapai tujuan organisasi yang sudah ditentukan.
T. Hani Handoko dalam bukunya yang berjudul Manajemen, mengutip pernyataan Luther Gullick yang mendefinisikan bahwa manajemen sebagai ilmu pengetahuan telah berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama guna mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama lebih memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari dalam kurun waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi serangkaian teori.
Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal dan menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, yaitu mencakup kaidah, prinsip dan konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial. Selain itu, manajemen juga dikatakan sebagai suatu seni, karena aspek perencanaan, kepemimpinan, komunikasi dan pengambilan keputusan yang menyangkut unsur manusia yang bagaimanapun manajer harus menggunakan pendekatan artistik / seni.
Lebih jauh, manajemen tidak hanya sebagai ilmu dan seni, tetapi lebih merupa kan kombinasi keduanya. Kombinasi ini tidak dalam porsi yang tetap, tetapi dalam porsi yang bermacam-macam. Pada umumnya manajer akan menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan, di lain pihak para manajer akan menggunakan pendekatan seni dalam hal komunikasi, motivasi dan kepemimpinan, dalam hal lain mungkin akan lain lagi jika itu menyangkut unsur manusia.
A. Manfaat Manajemen
Manajemen merupakan kebutuhkan yang tidak dapat ditinggalkan untuk setiap organisasi baik organisasi yang besar maupun sederhana, baik instansi swasta maupun pemerintah, apalagi di era globalisasi seperti saat ini, peranan manajemen terasa semakin penting. Tanpa manajemen segala usaha yang dilakukan ( baik pengorganisasian dalam bentuk modal / uang ) akan sia-sia.
Menurut T. Hani Handoko terdapat tiga alasan utama mengapa kita membutuhkan manajemen yaitu:
1. Untuk mencapai tujuan.
Manajemen dibutuhkan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi, instansi, perusahaan, pribadi.
2. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar dan tepat waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan, sdehingga tidak menghambur-hamburkan biaya. Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih peralatan dan sarana lain yang digunakan secara tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Untuk menjaga keseimbangan dari berbagai tujuan.
Tujuan suatu organisasi tidak hanya satu, melainkan cukup banyak, baik tujuan pribadi maupun kelompok. Manajemen membantu menciptakan keseimbangan di antara tujuan-tujuan tersebut.
B. Sejarah Manajemen
Dari waktu ke waktu manajemen mengalami perkembangan, dalam sejarahnya manajemen mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tahap perkembangan manajemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Teori Manajemen Aliran Klasik
a. Robert Owen ( 1771 – 1858 )
Robert Owen adalah seorang manajer di beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan pentingnya unsur manusia dalam kegiatan produksi. Ia berusaha memperbaiki etos kerja dengan mengurangi jam kerja standar. Pengurangan jam kerja standar ini dimaksudkan agar produktivitas kerja dapat meningkat.
b. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang profesor matematika dari Inggris. Ia berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip ilmiah dalam proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya. Spesialisasi kerja sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja. Pendidikan dan pelatihan kerja serta penelitian dapat meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. Kerja sama antara karyawan, pimpinan dan pemilik perusahaan dapat memajukan perusahaan. Kontribusi lainnya, Babbage menciptakan alat penghitung mekanis ( calculator ) pertama, mengembangkan program-program permainan dalam komputer, menganjurkan kerja sama yang saling menguntungkan antara karyawan dengan pemilik pabrik serta merencanakan skema pembagian keuntungan.
Teori Manajemen Aliran Ilmiah
a. Frederick Winslow Taylor ( 1856 – 1915 )
Frederick Winslow Taylor berpendapat bahwa dalam mengembangkan manajemen diperlukan beberapa prinsip, antara lain :
- Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen
- Seleksi ilmiah untuk penerimaan, pengangkatan, promosi jabatan dan pemberian tugas serta tanggung jawab sesuai dengan kemampuan sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan dapat mencapai hasil yang maksimal.
- Pendidikan, penyelidikan, penelitian dan percobaan yang terprogram dalam bentuk pendidikan dan latihan, dapat mengoptimalkan potensi kinerja karyawan.
- Perlunya kerja sama yang baik dari seluruh pihak yang terkait dalam rangka mempercepat tercapainya tujuan.
b. Frank dan Lilian Gilbert ( 1864 – 1924 dan 1878 – 1927 )
Frank adalah pelopor pengembangan studi gerak dan waktu dengan penekanan pada masalah yang paling baik dalam penyelesaian setiap pekerjaan. Lilian Gilbert merupakan pelopor manajemen sumber daya manusia dalam hal seleksi penerimaan dan penempatan karyawan agar sesuai dengan prinsip the right man on the right place artinya menempatkan karyawan yang tepat sesuai dengan keahliannya. Lilian juga pelopor pelatihan dalam rangka mengembangkan potensi manusia untuk mewujudkan cita-citanya.
Teori Organisasi Klasik
James D. Mooney mendefinisikan, organisasi adalah sekelompok orang yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk merancang organisasi diperlukan 4 kaidah dasar, yaitu :
a. Koordinasi
b. Prinsip skalar
c. Prinsip fungsional, dan
d. Prinsip staf
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi muncul karena adanya ketidakpuasan akan pendekatan yang dikemukakan oleh aliran manajemen sebelumnya. Pendekatan terdahulu tidak sepenuhnya menghasilkan efesiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku yang rasional. Pencetus aliran ini antara lain Hugo Muster berg ( 1863 – 1916 ) dan Elton Mayo.
Aliran Manajemen Modern
Aliran manajemen berkembang melalui dua jalur yang berbeda, yaitu :
Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal dengan perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah yang dikenal sebagai aliran manajemen kuantitatif
C. Tingkatan Manajemen
Dalam manajemen terdapat tingkatan-tingkatan berdasarkan tugas dan fungsinya. Tingkatan manajemen dalam organisasi dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu :
1. Manajemen Pelaksana
Manajemen pelaksana atau manajemen lini pertama adalah tingkatan terendah dalam suatu organisasi. Manajer pelaksana bertugas memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer ini sering disebut dengan kepala, pimpinan, mandor, penyelia. Sebagai contoh mandor pabrik, kepala seksi yang langsung membawahi tenaga pembukuan.
2. Manajemen Menegah
Manajemen menengah meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer lainnya dan kadang-kadang pegawai operasional. Biasanya manajer menengah disebut Kepala Departemen atau Kepala Pengawas.
3. Manajemen Puncak
Klasifikasi manajemen tertinggi ini terdiri atas sekelompok kecil eksekutif. Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan bagi manajer puncak adalah Direktur, Presiden Direktur, Kepala Devisi, dan lain sebagainya.
Jika ketiga tingkatan manajemen di atas digambarkan dalam sebuah piramida, tampak sebagai berikut :
D. Prinsip Manajemen
Henry Fayol adalah seorang industrialis Prancis. Beliau mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman pengelolaan organisasi yang sangat kompleks. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip dalam manajemen, yaitu:
1. Pembagian Kerja ( Devision Labour )
Pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan efesiensi pelaksanaan kerja seseorang dalam suatu organisasi / instansi / perusahaan
2. Wewenang / Otoritas ( Authority )
Wewenang mencakup hak untuk memberi perintah untuk dipatuhi, biasanya dari atasan ke bawahan.
3. Disiplin ( Dicipline )
Disiplin mencakup rasa hormat dan taat pada peranan dalam mencapai tujuan organisasi
4. Kesatuan Perintah ( Unity of Command )
Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari seorang atasan saja.
5. Kesatuan Arah ( Unity of Direction )
Operasi dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.
6. Meletakkan kepentingan individu di bawah kepentingan organisasi atau mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
7. Balas Jasa / Pemberian Upah ( Renumeration )
Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi karyawan maupun pemilik
8. Sentralisasi / Pemusatan ( Centralization )
Harus ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi atau mengurangi peran bawahan dalam pengambilan keputusan.
9. Rantai Skalar / Jenjang Jabatan ( The Hierarchy )
Garis wewenang dan perintah haruslah jelas dalam suatu struktur organisasi
10. Keteraturan / Tata Tertib ( Order )
Material atau sumber daya dan orang-orang harus berada pada tempat dan waktu yang tepat
11. Keadilan / Kesamaan ( Equity )
Harus ada perlakuan yang sama dan adil tanpa pandang bulu dalam sebuah organisasi, instansi, perusahaan.
12. Kestabilan Staf Organisasi ( Organization Stability of Staff )
Tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksana fungsi-fungsi organisasi. Rotasi memang diperlukan tetapi tidak dalam waktu yang berdekatan.
13. Inisiatif ( Initiative )
Bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan rencana pekerjaan walaupun beberapa kesalahan mungkin terjadi.
14. Semangat Korps ( Esprit de Corps )
Kebanggaan, kesetiaan dan rasa memiliki anggota organisasi yang tercermin pada semangat korps harus dijaga dan dikembangkan.
E. Fungsi Manajemen
Agar tujuan organisasi dapat tercapai, setiap orang dalam kelompok atau organisasi harus melakukan kegiatan tertentu yang saling terkait. Kegiatan tersebut cukup banyak, rumit dan beragam sehingga memerlukan pemecahan menjadi bagian yang lebih kecil. Proses kegiatan yang saling terkait secara keseluruhan untuk mencapai tujuan itulah yang disebut dengan fungsi manajemen. Jika kita amati terdapat 11 fungsi manajemen menurut para tokoh, antara lain :
a. Fungsi Manajemen Menurut George R. Terry
1) Planning ( perencanaan )
2) Organizing ( pengorganisasian )
3) Actuating ( pelaksanaan )
4) Controlling ( pengawasan )
b. Fungsi Manajemen Menurut Louis Allen
1) Leading ( kepemimpinan )
2) Planning ( perencanaan )
3) Organizing ( pengorganisasian )
4) Controlling ( pengawasan )
c. Fungsi Manajemen Menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel
1) Planning ( perencanaan )
2) Staffing ( penempatan tenaga kerja )
3) Actuating ( pelaksanaan )
4) Directing ( pengarahan )
5) Controlling ( pengawasan )
d. Fungsi Manajemen Menurut John D. Millet
1) Directing ( pengarahan )
2) Facilitating ( Fasilitasi )
e. Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol
1) Planning ( perencanaan )
2) Organizing ( pengorganisasian )
3) Commanding ( penugasan )
4) Coordinating ( pengkoordinasian )
5) Controlling ( pengawasan )
f. Fungsi Manajemen Menurut Prof. Dr. S.P. Siagian
1) Planning ( perencanaan )
2) Organizing ( pengorganisasian )
3) Motivating ( pemotivasian )
4) Controlling ( pengawasan )
5) Evaluating ( penilaian )
Secara umum fungsi manajemen mempunyai kesamaan, yaitu pada fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Fungsi-fungsi manajemen yang diuraikan di atas adalah universal. Sifat ini merupakan hasil dari kenyataan bahwa fungsi manajemen adalah sama dimana saja, dalam seluruh organisasi dan pada waktu kapan saja. Fungsi-fungsi manajemen ini berlaku untuk berbagai kegiatan perusahaan baik perusahaan besar, kecil, maupun multinasional, organisasi kemasyarakatan, kelompok-kelompok hobby dan sebagainya. Fungsi manajemen menurut para ahli di atas dapat diuraikan masing-masing sebagai berikut:
a). Planning ( Perencanaan )
1) Pengertian Perencanaan
Perencanaan mencakup hal-hal pemilihan, penetapan tujuan organisasi, serta penentuan strategi, kebijakan, proyeksi, program, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Menurut T. Hani Handoko mengemukakan 4 tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan, antara lain :
(a) Menetapkan Tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan tentang keinginan, kebutuhan organisasi, kelompok kerja. Tanpa rumusan, tujuan yang jelas, penggunaan sumberdaya tidak dapat secara efektif.
(b) Merumuskan Keadaan Saat Ini
Pemahaman akan posisi perusahaan / organisasi saat ini, yang dilihat adalah tujuan yang hendak dicapai / sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan. Dengan menganalisis keadaan sekarang secara lebih baik, maka keadaan masa depan diharapkan lebih dapat diperkirakan.
(c) Mengidentifikasi Kemudahan dan Hambatan
Segala kemudahan dan hambatan serta kekuatan dan kelemahan, perlu di identifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Karena itu, perlu diketahui faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuan / yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian penting dari proses perencanaan. Dalam mengidentifikasi kemudahan dan hambatan dapat dipakai metode SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity and Treath )
(d) Mengembangkan Rencana untuk Pencapaian Tujuan
Tahap terakhir dari proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif dan pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan terbaik di antara berbagai alternatif yang ada, merupakan bagian dari perencanaan.
2) Syarat-syarat Perencanaan
Agar apa yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan pe rencanaan yang memenuhi persyaratan, antara lain :
- Merumuskan tujuan dengan jelas, artinya tujuan yang jelas dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi lebih mudah dan terarah
- Sifatnya sederhana ( simpel ), artinya suatu rencana hendaknya tidak dibuat terlalu muluk-muluk sehingga orang enggan untuk melaksanakan.
- Dibuatkan rambu-rambu, pedoman, juknis, yaitu petunjuk pelaksanaan kegiatan yang dapat dijadikan pegangan agar tidak menyimpang dari tujuan.
- Dimungkinkan pelaksanaannya lebih fleksibel (tidak kaku), artinya mengingat rencana itu dibuat saat ini sedangkan waktu pelaksanaanya akan datang, maka segala sesuatu dapat terjadi diluar dugaan sebelumnya.
- Adanya keserasian, keseimbangan dengan pihak terkait lainnya, baik yang menyangkut kebersamaan dengan pihak intern maupun ekstern
- Faktor penunjang, pendukung yang diperlukan telah tersedia dan dapat digunakan secara efektif dan berdayaguna
b). Organizing ( Pengorganisasian )
(1) Pengertian
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, sumber daya organisasi dan lingkungan tempat organisasi berada.
Penyusunan struktur organisasi mempunyai dua aspek utama, yaitu departementalisasi dan pembagian kerja:
- Departementalisasi adalah pengelompokan kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan agar berjalan dengan baik. Contoh departemantalisasi adalah pembentukan Departemen Sumber Daya Manusia, Departemen Keuangan dan lain-lain.
- Pembagian Kerja adalah perincian pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab atas kegiatan yang terbatas.
Jika kedua aspek di atas berjalan dengan baik, maka pencapaian tujuan orga nisasi yang telah ditetapkan dapat terlaksana secara efektif dan efesien.
(2) Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat berbentuk :
(a). Organisasi garis, yaitu organisasi di mana wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan. Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan. Contoh bentuk organisasi ini adalah garis komando yang dilaksana kan oleh kesatuan militer.
Bentuk Struktur Organisasi Garis.
Ø Kebaikan dan kelemahan bentuk organisasi garis :
· Kebaikan :
- Kesatuan perintah terjamin, karena komando berada pada satu orang
- Cepat dalam mengambil keputusan, karena tidak harus dimusyawarahkan terlebih dahulu ( Pimpinan berada ditangan satu orang )
- Kemampun dan sifat-sifat bawahan dapat lebih cepat diketahui karena bawahan berhubungan langsung dengan atasan
- Rasa suka dan tidak suka pada bawahan mudah dilaksanakan
· Kelemahan :
- Maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang
- Kecenderungan pimpinan bertindak otoriter
- Kesempatan karyawan meningkatkan karir lebih sulit karena posisi jabatan sangat terbatas
(b). Organisasi garis dan staf, yaitu sistem organisasi yang memberi wewenang pada pimpinan untuk memberi komando pada bawahan. Pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan tugas. Contoh bentuk organisasi ini banyak dijumpai di berbagai instansi, perusahaan.
Bentuk Struktur Organisasi Garis dan Staff.
Ø Kebaikan dan kelemahan organisasi garis dan staff :
· Kebaikan :
- Cocok digunakan oleh organisasi besar dan rumit
- Memungkinkan adanya pembagian kerja secara spesialisasi
- Keputusan yang diambil lebih rasional karena telah dipikirkan oleh lebih dari satu orang
- Adanya pembagian tugas secara lebih tegas antara pimpinan, staff dan bawahan
- Koordinasi dapat berjalan dengan baik karena masing-masing bidang telah mempunyai tugas yang harus dikerjakan.
· Kelemahan :
- Pelaksanaan tugas sering bingung karena dimungkinkan tejadinya perintah lebih dari satu orang
- Rasa kekeluargaan menjadi kurang karena masing-masing karyawan berusaha bekerja sesuai dengan bidang tugas masing-masing
- Keharmonisan kerja menjadi rawan karena masing-masing karyawan ingin segera memperoleh kesempatan naik jabatan
(c). Organisasi fungsional, yaitu organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Bentuk Struktur Organisasi Fungsional.
Ø Kebaikan dan kelemahan bentuk organisasi fungsional :
· Kebaikan :
- Kesimpangsiuran perintah dari atasan dapat dihindari karena masing masing karyawan telah mendapat tugas secara jelas
- Produktivitas relatif tinggi karena adanya spesialisasi pekerjaan
- Mudah dalam hal melakukan koordinasi karena telah mendapat persamaan tugas
- Koordinasi secara rutin, cukup dilakukan oleh eselon atas
- Untuk kelancaran tugas, pimpinan dapat memberi perintah pada pimpinan yang berada dibawahnya
· Kelemahan :
- Sulit mengadakan mutasi kerja tanpa terlebih dahulu mengadakan latihan
- Koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan
- Terjadi pengkotak-kotan karyawan karena bidang tugas yang berlai nan
- Kesimpang siuran tugas masih mungkin terjadi karena perintah bisa datang lebih dari satu orang
c). Staffing ( Penyusunan Personalia )
Staffing adalah penarikan, pelatihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini, manajemen menetapkan persyaratan-persyaratan mental, fisik dan emosional untuk posisi jabatan yang ada melalui analisis jabatan, deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan, kemudian menarik karyawan yang diperlukan yang dianggap memenuhi ciri-ciri tertentu seperti keahlian, umum, pelatihan dan pengalaman.
Fungsi ini mencakup kegiatan sebagai berikut :
(1) Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia dirancang untuk menjamin kelancaran dan pemenuhan kebutuhan personalia organisasi
(2) Penarikan, Perekrutan Karyawan
Pengadaan calon personalia, karyawan sejalan dengan rencana sumber daya manusia yang dibutuhkan
(3) Seleksi, Test
Seleksi mencakup penilaian dan pemilihan di antara calon personalia/karyawan
(4) Pengenalan dan Orientasi
Pengenalan dan orientasi dirancang untuk membantu individu yang terpilih menyesuaikan dengan efektivitas organisasi
(5) Penilaian Pelaksanaan Kerja
Tujuan kegiatan ini adalah membandingkan antara pelaksanaan kerja individu dan standar atau tujuan yang dikembangkan bagi posisi individu tersebut
(6) Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan
Program ini disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan pekerjaan di waktu yang akan datang
(7) Perencanaan dan Pengembangan Karier
Program ini mencakup transfer (promosi jabatan, mutasi), pengawasan kembali, pemberhentian, pemecatan atau pensiun.
Beberapa kegiatan di atas dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :
Proses Staffing
d). Leading ( Pengarahan )
Setelah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan personalia disusun, langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Secara sederhana, fungsi pengarahan adalah membuat karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, kekuasaan pemimpin dan oleh atasan kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.
Hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin sebaiknya memahami konsep motivasi, komunikasi dan kepemimpinan sbb :
e). Controlling ( Pengawasan )
Semua fungsi manajemen yang telah diuraikan di atas tidak akan efektif jika tanpa pengawasan. Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Pengawasan dapat positif atau negatif.
- Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.
- Pengawasan negatif menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan tidak terjadi atau tidak terulang kembali.
Fungsi pengawasan mencakup 4 unsur, yaitu :
(1) penetapan standar pelaksanaan,
(2) penentuan ukuran pelaksanaan
(3) pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar, dan
(4) pengambilan tindakan koreksi bila pelaksanaannya menyimpang dari standar
Hubungan antara pengawasan dan fungsi-fungsi manajemen lainnya dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :
F. Bidang-Bidang Manajemen.
Dilihat dari bidang pekerjaannya manajemen dapat dibedakan menjadi lima bidang yaitu :
1. Production Management ( Manajemen Produksi )
Manajemen produksi adalah kegiatan mangatur dan mengkoordinasikan peng gunaan sumber daya secara efektif dan efesien dalam rangka menciptakan, menambah nilai guna barang atau jasa. Kegiatan memproduksi membutuhkan faktor-faktor produksi. Manajemen produksi sangat memegang peranan penting dalam mengkombinasikan faktor produksi agar produksi dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Kegiatan produksi mencakup pengaturan berbagai fasilitas, baik dana maupun sumber daya untuk menghasilkan produk baik berupa barang atau jasa.
Pada prinsipnya kegiatan manajemen produksi meliputi :
a) Seleksi dan Desain Produk
Produk yang baik akan dihasilkan bila terlebih dahulu dilakukan penelitian (riset), yakni upaya yang terus menerus untuk mengembangkan produk. Desain produk berperan memberikan kesan baik kepada konsumen. Karena itu, haruslah diupayakan desain produk yang disukai oleh konsumen. Kepuasan mengenai desain produk, diperoleh melalui riset dan pengembangan yang dilakukan perusahaan secara terus-menerus.
b) Seleksi dan Perancangan Proses serta Peralatan
Kegiatan selanjutnya setelah desain produk adalah menentukan proses yang akan digunakan dalam menghasilkan produk. Proses yang telah diputuskan menentukan jenis peralatan yang dipakai dalam proses produksi.
Dalam hal ini terdapat 2 jenis proses produksi, yaitu :
(1) Proses produksi terus-menerus
Jenis proses produksi ini biasanya dipakai dalam produksi massal. Perubahan model tidak akan mengubah susunan dan fungsi alat-alat atau mesin
(2) Proses produksi terputus-putus
Jenis proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan. Operasi perusahaan seringkali terhenti guna mengubah alat-alat dan mesin-mesin.
c) Pemilihan Lokasi Perusahaan
Pemilihan lokasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen biaya. Biaya dimaksud mencakup harga bahan mentah, tingkat upah buruh, harga tanah, besarnya pajak, tingkat bunga, biaya alat produksi tahan lama, biaya atas jasa pihak ke tiga, dan lain-lain.
d) Rancangan Tata Letak dan Proses
Rancangan tata letak harus mempertimbangkan kelancaran arus kerja, optimalisasi waktu dan kemungkinan kerusakan sehingga dapat meminimalkan biaya yang timbul dari pergerakan dalam proses.
e) Rancangan Tugas
Penyusunan rancangan tugas harus memperhatikan kelengkapan tugas yang terkait dengan variabel tugas dalam struktur teknologi serta mutu dan suasana kerja.
f) Strategi Produksi dan Operasi serta Pemilihan Kapasitas
Dalam hal ini harus dinyatakan secara jelas maksud dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan dasar untuk bidang proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.
2. Marketing Management ( Manajemen Pemasaran )
a). Pengertian
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang didalamnya memuat keinginan individu dan kelompok guna mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukar kan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan pengertian di atas terdapat beberapa hal pokok yang perlu ada dalam pemasaran, yaitu kebutuhan ( needs ), keinginan ( wants ) dan per mintaan ( demands ), produk dapat berbentuk barang, jasa dan gagasan, nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi, jaringan, pasar serta pemasaran. Dari uraian di atas dapat dibuat bagan pemasaran sebagai berikut :
Berdasarkan pengertian dan bagan di atas, yang dimaksud manajemen pe masaran adalah “Proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”.
Tujuan manajemen pemasaran tidak hanya menawarkan barang yang sesuai dengan keinginan konsumen, melainkan juga menciptakan keinginan pasar dengan menggunakan penetapan harga yang efektif, komunikasi dan distribusi untuk memberikan informasi, memengaruhi dan melayani pasar, lebih luas dari kondisi tersebut adalah mengatur tingkat, saat (timing) dan sifat permintaan dengan cara yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan.
b). Konsep Pelaksanaan Manajemen Pemasaran
(1) Konsep Poduksi
Konsep produksi menyatakan bahwa, konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan harganya murah. Manajer perusahaan yang berorientasi pada hasil produksi, memusatkan perhatian pada usaha untuk mencapai efesiensi produksi tinggi dan distribusi yang luas.
(2) Konsep Menjual dan Penjualan
Konsep menjual menyatakan bahwa, konsumen jika diabaikan biasanya tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup banyak. Karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
(3) Konsep Produk
Konsep produk menyatakan bahwa, konsumen menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer yang berorientasi pada produk akan berusaha menghasilkan produk yang unggul dan selalu berusaha menyempurnakan segala kekurangan
(4) Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial menyatakan bahwa, perusahaan bertindak ber dasarkan tiga pertimbangan, yaitu:
- laba perusahaan,
- pemuasan konsumen dan,
- kepentingan masyarakat.
Perusahaan diharapkan tidak hanya memikirkan laba, tetapi juga memperhatikan kepuasan konsumen dan kepentingan masyarakat.
c). Bauran Pemasaran (marketing mix)
Dalam melaksanakan pemasaran baik barang maupun jasa, perusahaan perlu didukung 4 hal, yaitu Produk, Harga, Saluran distribusi, dan Promosi. Ke empat hal pokok ini sering disebut Bauran pemasaran (marketing mix). Perpaduan yang baik dari keempat hal pokok ini akan mampu menjamin keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya.
(1) Product ( Produk )
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar baik produk fisik seperti pakaian, mobil maupun jasa seperti jasa pangkas rambut dan penasihat hukum, untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam menghasil kan produk, produsen hendaknya lebih memerhatikan keinginan pembeli dan pasar agar produk yang dihasilkan berhasil di pasar.
(2) Price ( Harga )
Harga adalah konpensasi yang harus dilakukan biasanya dalam satuan uang untuk mendapatkan sejumlah barang atau jasa. Dalam menetapkan harga produk, produsen harus memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Biasanya, konsumen sangat sensitif dengan harga. Harga produk yang rendah biasanya lebih disukai oleh konsumen.
(3) Place ( Saluran distribusi )
Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan kegiatan penyaluran produk dan status kepemilikkannya dari produsen ke konsumen. Peranan saluran distribusi sangat penting karena barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat langsung dinikmati konsumen melainkan harus disalurkan terlebih dahulu agar barang atau jasa tersebut dapat dikonsumsi.
(4) Promotion ( Promosi )
Promosi merupakan kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Selain itu, promosi berfungsi memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk tertentu.
3. Financial Management ( Manajemen Keuangan )
Manajemen keuangan berhubungan dengan tanggung jawab atas pengelolaan dana, baik pengumpulan intern dan ekstern maupun penggunaan serta pengelolaannya agar dicapai efesiensi dalam perusahaan.
Beberapa aspek yang termasuk kegiatan manajemen keuangan adalah :
- Merencanakan & melaksanakan kerja sama pihak terkait dalam mencari dana.
- Mengkoordinasikan berbagai keputusan keuangan menyangkut investasi, baik sumber maupun penggunaan, baik intern, ekstern serta jangka waktunya.
- Berintegrasi dengan pihak lain agar perusahaan lebih efesien dalam beroperasi.
- Mengawasi keuangan dengan mengadakan catatan dan laporan perusahaan
4. Personnel Management ( Manajemen Personalia )
Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan terhadap personalia, sehingga efektivitas dan efesien personalia dapat ditingkatkan secara maksimal. Kegiatan manajemen personalia terdiri atas aspek pengadaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja dan pemanfaatan tenaga kerja.
a) Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah menyediakan personalia yang dibutuhkan perusahaan secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif ditentukan melalui analisis beban kerja dan tenaga kerja, sedangkan secara kualitatif melalui analisis jabatan dan spesifikasi jabatan.
b) Pengembangan Tenaga kerja
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang sehingga personalia, karyawan ( sumber daya manusia ) dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada. Sarana yang diperlukan adalah :
(1) Pendidikan dan Pelatihan
Tujuan diklat adalah memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam menjalankan tugas.
(2) Mutasi Jabatan
Dengan memindahkan posisi karyawan dari satu bagian ke bagian lain, diharapkan personalia atau karyawan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baru.
(3) Pendelegasian
Pemberian wewenang dan tanggung jawab yang disertai penyerahan peralatan yang dibutuhkan dapat menumbuhkan motivasi kerja yang lebih baik.
(4) Promosi Jabatan
Kegiatan pemindahan karyawan ke arah jenjang yang lebih tinggi dilaku kan karena karyawan tersebut berprestasi dan untuk menghindari kebosanan
(5) Konseling
Pemberian bimbingan kepada karyawan menjadikan karyawan mampu berprestasi lebih baik.
5. Accounting / Administration Management ( Manajemen Akuntansi / administrasi )
Kegiatan manajemen ini adalah mengumpulkan, mencatat, menganalisis dan melaporkan keuangan perusahaan sebagai bahan pengambilan keputusan. Tahapan yang ada dalam manajemen administrasi / akuntansi adalah :
a) Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dapat berbentuk data harian, mingguan dan mungkin bulanan yang diperoleh dari setiap kegiatan perusahaan.
b) Pencatatan data
Data yang telah dikumpulkan dicatat secara sistematis, berurutan dan terperinci.
c) Pengelompokan Data
Setelah dicatat, data dikelompokkan menurut penggolongan atau rekening lain menurut kebutuhan.
d) Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik agar terdapat kesinambungan serta manajemen dapat membandingkan antara laporan terdahulu dengan laporan terakhir, dengan demikian manajemen dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.
e) Penafsiran
Data yang telah dilaporkan, lalu ditafsirkan kemudian dibandingkan dengan kondisi perusahaan periode sebelumnya. Selain itu, data tersebut dapat digunakan untuk memprediksi keadaan yang akan datang serta mengambil langkah-langkah yang perlu ditempuh.