Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Istilah prestasi kerja sering kita dengar atau sangat penting bagi sebuah
organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks
pengembangan sumber daya manusia prestasi kerja seorang karyawan dalam sebuah
perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi kerja bagi karyawan itu
sendiri dan juga untuk keberhasilan perusahaan.
Prestasi kerja adalah hasil kerja
seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan disepakati bersama. Prestasi kerja merupakan hasil kerja
seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan disepakati bersama.
Menurut Dharma (1996) prestasi kerja kerja adalah sesuatu yang dikerjakan
atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok
orang. Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” Hasibuan (2005) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Sastrohadiwiryo (2002) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai
seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi
kerja karyawan merupakan hasil yang dicapai karyawan dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan yang diberikan kepadanya baik secara kuantitas maupun kualitas melalui
prosedur yang berfokus pada tujuan yang hendak dicapai serta dengan terpenuhinya
standard pelaksanaan.
Untuk mencapai prestasi kerja yang baik, unsur yang paling dominan adalah
sumber daya manusia, walaupun perencanaan telah tersusun dengan baik dan rapi
tetapi apabila orang atau personil yang melaksanakan tidak berkualitas dan tidak
memiliki semangat kerja yang tinggi, maka perencanaan yang telah disusun tersebut
akan sia-sia.
Prestasi kerja yang dicapai karyawan merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam menjamin kelangsungan hidup organisasi. Dalam mencapai prestasi
kerja yang tinggi beberapa faktor yang mempengaruhi menjadi pemicu apakah
prestasi kerja karyawan tinggi atau rendah. Faktor yang mempengaruhi pencapaian
prestasi kerja yang baik menurut Mangkunegara (2000) menyatakan faktor yang
mempengaruhi pencapaian prestasi kerja yang baik menurut adalah :
1. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi
situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi menggerakkan diri karyawan yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge+ skill). Artinya, karyawan
yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan seharihari,
maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh
sebab itu karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya.
Mathis dan Jackson (2002) menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi kerja dari individu tenaga kerja memampuan mereka,
motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan,
dan hubungan mereka dengan organisasi.
Pada banyak organisasi, prestasi
kerjanya lebih bergantung pada prestasi kerja dari individu tenaga kerja.
Anoraga (2004) menyatakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi kerja karyawan seperti: motivasi, pendidikan, disiplin kerja, keterampilan,
sikap etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, lingkungan dan sistem
kerja, teknologi, sarana produksi, jaminan sosial, manajemen dan kesempatan
berprestasi Prestasi kerja yang optimal selain didorong oleh motivasi seseorang dan
tingkat kemampuan yang memadai, oleh adanya kesempatan yang diberikan, dan
lingkungan yang kondusif. Meskipun seorang individu bersedia dan mampu, bisa
saja ada rintangan yang jadi penghambat.
Mengukur dan Mengidentifikasi Prestasi Kerja
Untuk mengetahui tinggi-rendahnya prestasi kerja seseorang, perlu
dilakukan penilaian prestasi kerja. Handoko (2000) menyatakan bahwa: “Penilaian
prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasiorganisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada
para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.”
Mathis dan Jakson (2002) menyatakan bahwa, prestasi kerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.
Prestasi kerja karyawan
adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka membei kontribusi kepada
organisasi yang antara lain termasuk:
- Kuantitas output,
- Kualitas output,
- Jangka waktu output,
- Kehadiran di tempat kerja, dan
- Sikap kooperatif.
Menurut Mangkunegara (2000) unsur-unsur yang dinilai dari prestasi kerja
adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, keandalan dan sikap. Kualitas kerja terdiri
dari ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan. Kuantitas kerja terdiri dari
output dan penyelesaian kerja dengan ekstra. Keandalan terdiri dari mengikuti
instruksi, inisiatif, kehati-hatian, kerajinan. Sedangkan sikap terdiri dari sikap
terhadap perusahaan, karyawan lain dan pekerjaan serta kerjasama.
Keseluruhan unsur/komponen penilaian prestasi kerja di atas harus ada
dalam pelaksanaan penilaian agar hasil penilaian dapat mencerminkan prestasi kerja
dari para karyawan.