Dari Educational Technology ke arah Instructional Technology
Teknologi Pembelajaran merupakan suatu bidang studi tersendiri dan merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang terpisah. Selama bertahun-tahun bidang Teknologi Pembelajaran menjalankan fungsinya sebagai profesi dan telah menghasilkan sejumlah teori tersendiri. Perkembangan bidang Teknologi Pembelajaran telah diakui secara luas. Meski masih terdapat isu berkaitan dengan ’kematangan disiplin Teknologi Pembelajaran’ ini. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa dalam kawasan teknologi pembelajaran.
Pada awalnya tidak ada seorang pun yang tahu siapa yang pertama kali menciptakan istilah/ungkapan teknologi pendidikan, namun teori dan praktek teknologi pendidikan berkembang sejalan dengan teknologi informasi. Mengacu kepada buku yang dikembangkan oleh Januszewski (2001) menyatakan bahwa pada awalnya terdapat tiga gagasan pokok yang mempengaruhi terhadap pembentukan teknologi pendidikan, yaitu: Rekayasa, Sains, dan Pendidikan Audi visual. Saettler seorang sejarawan teknologi pendidikan pada tahun 1920 mendokumentasikan sumber/asal ungkapan tersebut.
Teknologi pendidikan dalam perkembangannya tidak asli dikembangkan oleh dunia pendidikan, namun banyak sekali pengadopsian istilah baik dari militer maupun dunia industri pada saat itu. Misalnya dapat dicontohkan pada tahun 1940an, dimana perang dunia ke-II terjadi banyak sekali media-media yang dikembangkan oleh militer sebagai upaya memberikan pelatihan kepada warga yang ingin bekerja membantu pemerintah melawan penjajah. Hal ini mengilhami dunia pendidikan dengan berasumsi bahwa media yang dikembangkan dapat membantu memecahkan masalah dalam belajar, sehingga dapat memudahkan siswa belajar, bahkan siswa dapat belajar secara individual dengan menggunakan media tersebut.
Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam merancang, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, serta mengevaluasi suatu proses dan sumber belajar. Konsep ini dikembangkan oleh AECT sebagai pembaharuan dari definisi sebelumnya.
Teknologi pendidikan memiliki tiga gagasan utama yang memberikan kontribusi terhadap rumusan definisi teknologi pendidikan sebagai teori. Tiga ide tersebut menunjukkan “pergesan konsep” atau “ reorientasi konsep” terhadap pandangan utama bidang kajian itu. Untuk memahami bagaimana membedakan definisi teknologi pendidikan dari pandangan utama kajian audiovisual, seseorang harus memahami dasar pemikiran yang mendukungnya.
Tiga gagasan utama yang diidentifikasi dalam rasionalisasi terhadap definisi itu ialah: (1) penggunaan suatu konsep “proses” dari pada konsep “produk”; (2) penggunaan istilah “message” dan “mediainstrumentation” dari material dan organisasi; dan (3) pengenalan unsur tertentu dari teori komunikasi dan belajar. (Januszewski : 2001, h. 19).
Memahami ketiga pergesaran konsep dan bagaimana ketiganya berperan terhadap satu sama lainnya, adalah penting sekali untuk memahami gagasan teknologi pendidikan pada tahun 1963.
Banyak faktor yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan cara pandang tentang teknologi pendidikan, tetapi diyakini ada dua hal yang paling mempengaruhi, yaitu: (1) teknologi adalah semata-mata suatu proses (Finn dalam Janszweski: 2001, h. 79) dan (2) komunikasi adalah suatu proses. Pendapat bahwa teknologi sebagai suatu proses, merupakan esensi dari definisi pertama teknologi pendidikan. Karena terdapat empat keuntungan dalam menggambarkan teknologi pendidikan sebagai proses: (1) Menggunakan istilah proses penekanan utamanya adlah bahwa pandangan proses teknologi pendidikan melebihi pada pandangan tentang hasil; (2) Menggunakan istilah proses menjadi dasar definisi teknologi pendidikan dalam kegiatan praktisi, sehingga dapat di observasi dan di verifikasi; (3) Istilah proses dapat digunakan untuk menggambarkan kawasan teknologi pendidikan sebagai teori, bidang, dan profesi; (4) Pengorganisasian proses mengimplikasikan adanya penggunaan penelitian dan teori sebagi pendukung pada ide teknologi pendidikan sebagai profesi. Teknologi Pembelajaran Kajiannya teknologi pembelajaran menjadi lebih menarik ketika kita tahu apa yang membedakan antara teknologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran. Alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu beberapa definisi teknologi pembelajaran yang dikemukakan beberapa ahli, selain tentu saja yang dikeluarkan AECT.
The Commission on Instructional Technology mendefinisikan teknologi pembelajaran dalam dua cara: yaitu 1) sebagai media yang lahir dari hasil revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran misalnya buku teks dan papan tulis. 2) sebagai cara perancangan yang sistematik dalam menyampaikan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar secara total dalam pola tujuan pembelajaran khusus, berdasarkan pada penelitian belajar dan komunikasi manusia, dan juga kombinasi antara sumber belajar manusia dan bukan manusia yang akan membawa pada pembelajaran lebih efektif.
Teknologi pembelajaran adalah “sebuah usaha dengan atau tanpa mesin, yang tersedia atau yang dimanfaatkan, untuk memanipulasi lingkungan individu sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku atau hasil belajar yang lain. (Knezevich & Eye, dalam Anglin 2001)
David Engler, orang yang belajar tentang teknologi pembelajaran, mengatakan bahwa IT dibedakan ke dalam dua bagian, “pertama dan yang paling umum, bahwa teknologi pembelajaran diartikan sebagai sebuah perangkat keras- seperti TV, gambar bergerak, audiotape dan disket, buku teks, papan tulis, dll. Kedua dan yang lebih signifikan diartikan sebagai proses yang dilakukan dengan melakukan penelitian tentang ilmu behavioral dalam masalah pembelajaran.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan tentang teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran, memiliki konsep yang berbeda. Penulis definisi tahun 1977 menggambarkan bahwa terdapat hubungan antara teknologi pembelajaran dengan teknologi pendidikan, yaitu pemahaman dan kerangka kerja teori. Teknologi pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan.
Contoh dari konsep teknologi pendidikan adalah mencakup ke dalam pemecahan masalah di setiap aspek yang berhubungan dengan masalah belajar manusia. Sedangkan konsep teknologi pembelajaran mencakup pada pemecahan masalah dimana belajar merupakan hal yang memiliki tujuan dan sifatnya terkontrol.
Perbedaan lain dari kedua istilah tersebut sedikitnya memiliki dua pengembangan konsep yang kompleks yang juga diambil dari definisi tahun 1977, yaitu :
1. Definisi konsep tahun 1977 tentang teknologi pendidikan disebut sebagai proses, yang digambarkan oleh teknologi pendidikan sebagai teori, atau bidang, atau profesi.
2. Konsep sistem dimasukkan melalui pernyataan definisi awal di dalam keseluruhan konsep pendukung utama yang dijabarkan secara deskriptif dan preskriptif.