Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unand : Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Menurut Dasuki (2003), tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang berguna.
Ransangan atau stimulus yang diberikan dapat mempererat tali kasih orang tua dengan anak dan ikatan batin yang sehat (secure attachment), sangat penting bagi anak terutama dalam usia 2 tahun pertama yang akan menentukan perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Selain faktor bawaan yang dianugerahkan Tuhan sejak lahir, stimulus dari luar juga berperan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional anak. Salah satu bentuk stimulasi adalah dengan pijat bayi (Mayke, 1999).
Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan diwariskan secara turun temurun. (Roesli, 2001). Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan kedokteran zaman Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran tertua di India (sekitar 1800 SM) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga sebagai cara penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari 4 teknik pengobatan penting. (Roesli, 2001).
Penelitian tentang pijat bayi memang masih belum banyak dipublikasikan namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para pakar Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi sentuhan dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila dilakukan sendiri oleh orang tua bayi terhadap peningkatan produksi ASI dan kenaikan berat badan bayi. Penelitian Lana Kristiane F. Flores di Australia membuktikan bahwa bayi yang dipijat oleh orang tuanya akan mempunyai kecenderungan peningkatan berat badan, hubungan emosional dan sosial yang lebih baik. (Roesli, 2001).
Pengamatan T. Field yang dikutip dr. J. David Hull, ahli virologi mulekuler dari Inggris, dalam makalah berjudul Touch Therapy: Science Confirms Instinct, menyebutkan terapi pijat 30 menit per hari bisa mengurangi depresi dan kecemasan pada bayi sehingga bayi dapat tidur lebih nyeyak dan tenang. Terapi pijat yang dilakukan 15 menit selama enam minggu pada bayi usia 1-3 bulan juga meningkatkan kesiagaan (alertness). Diikuti dengan peningkatan berat badan, perbaikan kondisi psikis, berkurangnya kadar hormone stres, dan bertambahnya kadar serotonin. Meningkatnya aktivitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormone adrenalin (hormone stres),dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Penelitian Dasuki tahun 2003 tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 4 bulan memperoleh hasil bahwa pada kelompok kontrol kenaikan berat badan sebesar 6,16% sedangkan pada kelompok yang dipijat 9,44%. Menurut Deddy Satriya Putra, hal ini terjadi karena terapi sentuhan mempunyai efek positif pada kesehatan bayi, karena berpengaruh terhadap kerja Nervus Vagus sehinga memperbaiki motilitas saluran cerna termasuk pengosongan lambung. Kedaaan tersebut menyebabkan absorpsi makanan dan kualitas tidur yang lebih baik.
Menurut Soetjiningsih kebutuhan dasar anak terbagi atas kebutuhan fisik-biomedis (asuh), kebutuhan emosi/kasih saying (asih) dan kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Kebutuhan fisik meliputi: pangan/gizi yang merupakan kebutuhan terpenting. Kebutuhan dasar anak kedua adalah kebutuhan emosi/kasih sayang. Pada tahun-tahun pertama kehidupan hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun psikososial.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan masa bayi adalah dengan memenuhi kebutuhan dasar dalam tumbuh kembang seperti yang telah disebutkan diatas, serta pentingnya untuk melakukan stimulasi tumbuh kembang yang lebih awal pada bayi, salah satu contoh stimulasi adalah dengan melakukan pijat bayi.karena pijat bayi dapat meningkatkan produksi ASI dan meransang peningkatan nafsu makan sehingga dapat meningkatkan berat badan bayi secara optimal.
Peningkatan berat badan bayi ini disebabkan oleh terjadi karena bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin meningkat sehingga penyerapan sari makanan menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu bayi akan lebih sering menyusu. Akibatnya, produksi ASI akan lebih banyak.
Kelurahan Pasia nan tigo merupakan salah satu kelurahan yang ada diwilayah Puskesmas Lubuk Buaya, yang terletak dipinggir pantai. Sebagian besar penduduknya mempunyai pekerjaan sebagai nelayan. Dengan penghasilan dibawah upah minimum regional ( UMR ) kota Padang. Dikelurahan ini mempunyai + 41 orang bayi , yang berumur 1-3 bulan 17 orang, 24 orangyang berumur >3 bln -6 bulan. Bayi yang berumur dibawah 6 bulan hanya mengkonsumsi air susu ibu saja ( ASI ekslusif ). Gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi hanya tergantung pada ASI ibu saja. Keadaan ini tentu menuntut agar produksi air susu ibu baik dan lancar.
Pada umur 1-3 bulan banyak beraktifitas. Aktivitas bayi mulai tampak setelah bayi berumur lebih dari 3 bulan. Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi diperlukan banyak faktor yang terlibat, diantaranya adalah pijat pada bayi. Pemijatan ini sebaiknya dilakukan oleh orang tua, terutama oleh ibu. Saat dilakukan wawancara dengan ibu- ibu bayi, diketahui bahwa ibu- ibu tersebut tidak pernah melakukan pijatan bayinya. Mereka hanya melakukan pijatan apabila bayi sakit dan dilakukan oleh seorang yang mereka percayai bisa memijat bayinya. Mereka sama sekli tidak tahu kalau pijatan yang dilakukan pada bayi akan bermanfaat bagi bayi dan ibunya, pada bayi bisa meningkatkan berat badan, sedangkan pada ibu akan meningkatkan produksi air susu.
ADS HERE !!!