Pengertian Dan Jenis-jenis Kelas Kata
1. Pengertian Kelas Kata
Kelas kata (jenis kata) adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori bentuk, fungsi, dan makna dalam sistem gramatikal. Untuk menyusun kalimat yang baik dan benar dengan berdasarkan pola-pola kalimat baku, pemakai harus mengenal jenis dan fungsi kelas kata.
Fungsi kelas kata:
1) Melambangkan gagasan atau pikiran yang abstrak menjadi konkret
2) Membentuk bermacam-macam struktur kalimat
3) Memperjelas makna gagasan kalimat
4) Membentuk satuan makna frase, klausa, atau kalimat
5) Membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati oleh orang lain
6) Mengungkapkan berbagai jenis ekspresi, antara lain: berita, perintah, penjelasan, argumentasi, pidato dan diskusi
7) Mengungkapkan berbagai sikap, misalnya: setuju, menolak, dan menerima
2. Jenis Kelas Kata
Pada pembahasan ini dipaparkan enam jenis kelas kata bahasa Indonesia terdiri atas
a.Verba
- Penjahat itu terbunuh.
- Mereka dianiaya.
- Hatinya telah membatu.
- Nenek meninggal.
Berdasarkan perpindahan kelas kata: (1) verba denominal (nomina ke verba), misalnya: berbudaya, mencangkul, dan mencambuk; (2) verba deadjektif, misalnya: menghina, menyakiti, dan mencintai, (3) deadverbial, misalnya: menyudahi, memung-kinkan, mengakhiri, dan mengawali.
b. Adjektiva
Adjektiva ditandai dengan dapat didampingkannya kata lebih, sangat, agak, dan paling. Berdasarkan bentuknya, adjektiva dibedakan menjadi: (1) adjektiva dasar, misalnya: baik, adil, dan boros; (2) adjektiva turunan, misalnya: alami, baik-baik, dan sungguh-sungguh; (3) adjektiva paduan kata (frase) ada dua macam: (a) subordinatif jika salah satu kata menerangkan kata lainnya, misalnya: panjang tangan, buta warna,murah hati; dan (b) koordinatif setiap kata tidak saling menerangkan, misalnya: gemuk sehat, cantik jelita, dan aman sentosa.
c. Nomina
Untuk menentukan apakah sebuah kata bahasa Indonesia termasuk kelas kata benda atau tidak
Nomina ditandai dengan tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, tetapi dapat dinegatifkan dengan kata bukan: tidak kekasih seharusnya bukan kekasih.
Nomina dapat dibedakan:
(1) Berdasarkan bentuknya:
(a) nomina dasar: rumah, orang, burung; dan sebagainya.
(b) nomina turunan:
Ke- : kekasih, kehendak, ketua
Per- : pertanda, persegi
Pe- : petinju, petani, pelempar
Peng- : pengawas, pengacara, pengekor
-an : tulisan, bacaan, kiriman
Peng-an : pengawasan, penggarapan, penganiayaan
Ke-an : kemerdekaan, kesatuan, kesehatan
(2) Berdasarkan subkategori: (a) nomina bernyawa (kerbau, sapi, manusia); dan tidak bernyawa (bunga, rumah, sungai); (b) nomina terbilang (lima orang mahasiswa, tiga ekor kuda, sekuntum bunga); dan tak terbilang (air laut, awan, langit ).
d. Pronomina
Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu ke nomina lain, berfungsi untuk menggantikan nomina. Ada tiga macam pronimina, yaitu:
(1) Pronomina persona adalah pronomina yang mengacu kepada orang. Persona pertama tunggal saya, aku, daku, -ku, dan persona jamak kalian, kamu, sekalian, anda sekalian; persona ketiga tunggal ia, dia, beliau, -nya
(2) Pronomina penunjuk: (a) pronomina penunjuk umum ialah, ini, itu, dan anu; pronomina penunjuk tempat sini,situ, sana
(3) Pronomina penanya adalah pronomina yang digunakan sebagai pemarkah (penanda) pertanyaan. Dari segi makna, ada tiga jenis, yaitu: (a) orang siapa, (b) barang apa menghasilkan turunan mengapa, kenapa, dengan apa; (c) pilihan mana menghasilkan turunan di mana, ke mana, dari mana, bagaimana, dan bilamana.
e. Numeralia
Numeralia dapat diklasifikasi berdasarkan subkategori:
(1) Numeralia takrif (tertentu):
(a) Numeralia pokok ditandai dengan jawaban berapa? Satu, dua, tiga, dan seterusnya.
(b) Numeralia tingkat ditandai dengan jawaban yang ke berapa? Dan
(c) Numeralia kolektif ditandai dengan satuan bilangan, misalnya: lusin, kodi, meter, dan rupiah
(2) Numeralia tak takrif (tidak tentu), misalnya: beberapa, berbagai, segenap, dan semua
f. Preposisi
Preposisi adalah kata yang terletak di depan kata lain sehingga berbentuk frase atau kelompok kata.
(1) preposisi dasar: di, ke, dari, pada, demi, dan lain-lain.
(a) Demi kemakmuran bangsa, mari kita tegakkan hukum dan keadilan
(b) Perjuangan bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur dari awal kemerdekaan hingga saat ini perlu ditingkatkan
(2) preposisi turunan: di antara, di atas, dari sam-ping, dari luar, dan kepada.
(a) Panitia lomba mengarang ilmiah nasional meminta kepada saya untuk menjadi penilai pada tingkat final
(b) Di antara calon peserta lomba terdapat nama seorang peserta yang sudah menjuarai dua kali berturut-turut .