Perbandingan Kinerja Beberapa Metode Fusi Citra Remote Sensing (Ihs, Wavelet, Dan Ihs-Wavelet)
Penginderaan jarak jauh (remote sensing) merupakan bidang yang sangat berguna untuk pemetaan maupun melakukan observasi lingkungan atau bentang alam. Oleh karenanya, keakuratan citra remote sensing dan peningkatan kepresisian posisi citra sangat dibutuhkan. Peningkatan keakuratan dan kepresisian citra membutuhkan satelit dengan super resolusi, yang mengakibatkan diperlukannya biaya yang mahal. Alternatif untuk mendapatkan keakuratan dan kepresisian citra adalah dengan menggunakan pengolahan citra. Teknik fusi merupakan salah satu pengolahan citra dengan memanfaatkan citra-citra yang ada untuk mendapatkan hasil citra remote sensing yang dapat memberikan informasi yang lebih baik.
Citra fusi (image fusion) didefinisikan sebagai proses penggabungan beberapa citra masukan menjadi citra komposit tunggal. Tujuannya adalah untuk membuat dari kumpulan citra masukan ke citra keluaran tunggal yang berisi deskripsi tempat yang lebih baik daripada yang disediakan oleh citra masukan individu. Citra keluaran karenanya harus lebih berguna bagi persepsi visual manusia atau persepsi mesin.(Mitchel 2010)
Beberapa teknik untuk mendapatkan image fusion pada penelitian ini adalah dengan metode IHS, metode wavelet dan metode IHS-wavelet. Pada metode IHS pan-sharpening, citra RGB ditransformasikan terlebih dahulu ke bentuk IHS kemudian digabungkan. Pada metode wavelet, citra masukan akan didekomposisi kemudian dengan menggunakan koefisien citra wavelet akan digabungkan dan dilakukan invers transformasi wavelet. Metode IHS-wavelet merupakan penggabungan antara metode IHS pan-sharpening dengan metode wavelet. Pada metode ini, citra akan ditransformasikan terlebih dahulu ke dalam bentuk IHS, kemudian akan didekomposisi menggunakan undecimated wavelet decomposition.
ADS HERE !!!