Web Based Information System Development at PT. Otsuka Indonesia
Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya, informasi merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis kontemporer. Setiap hari dalam bisnis, arus informasi dalam jumlah yang sangat besar mengalir ke pengambil keputusan dan pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Selain itu, informasi mengalir keluar dari organisasi ke pemakai eksternal, seperti pelanggan, pemasok, dan para stakeholders yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan [HAL-08].
PT. Otsuka Indonesia didirikan secara resmi pada tahun 1975 sebagai perusahaan patungan di bidang industri farmasi dengan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang. Beragam merek produksi PT. Otsuka Indonesia telah berhasil menembus pasar kebutuhan produk farmasi di Indonesia. Untuk dapat mempermudah prosedur penjualan produk diperlukan sebuah sistem informasi yang merupakan rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai dalam bidang penjualan produk.
Sistem informasi berbasis web adalah aplikasi client/server yang menggunakan web browser sebagai program client dan menjalankan layanan interaktif dengan server melalui internet atau intranet. Aplikasi berbasis web menghadirkan konten dinamis yang berbasiskan pada parameter request, melacak perilaku pemakai dengan mempertimbangkan segi keamanan aplikasi [SHR-03].
Pemanfaatan sistem informasi untuk menangani proses penjualan pada PT. Otsuka Indonesia akan memberikan banyak manfaat. Untuk itu di dalam skripsi ini akan dirancang dan dibuat perangkat lunak Sistem Informasi Penjualan Barang berbasis web. Sistem ini akan dilengkapi dengan fitur-fitur yang sangat diperlukan dalam prosedur penjualan barang termasuk sistem pelaporan penjualan yang dapat digunakan sebagai masukan dalam penentuan strategi penjualan barang pada PT. Otsuka Indonesia.
Formulation
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang maka rumusan masalah dikhususkan pada :
1. Merancang dan membuat sebuah aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk menangani prosedur penjualan barang.
2. Merancang aplikasi berbasis web dengan menggunakan pendekatan berorientasi obyek.
Constraint
Ruang lingkup penulisan dibatasi pada :
1. Konsep dasar pemrograman basis data MySQL dengan bahasa pemrograman web PHP dengan metode perancangan berorientasi obyek.
2. Data yang digunakan mengacu pada data dari PT. Otsuka Indonesia.
3. Perangkat lunak aplikasi dibuat dengan menggunakan Sistem Operasi Windows XP, Web Server Apache versi 2.2.6, PHP versi 5.2.5 dan MySQL versi 4.1.22.
4. Sistem Informasi Penjualan Barang berbasis web pada PT. Otsuka Indonesia digunakan pada jaringan intranet yang menggunakan protokol TCP/IP.
5. Pembahasan hanya difokuskan pada aplikasi berbasis web.
Objective
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat aplikasi Sistem Informasi Penjualan Barang berbasis web pada PT. Otsuka Indonesia menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL.
Purpose
Manfaat penelitian ini antara lain :
1. Bagi Penulis
a. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam Teknik Elektro konsentrasi sistem informatika dan komputer Universitas Brawijaya.
b. Mengembangkan sistem informasi yang tepat sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Bagi Pengguna
a. Mempercepat dan mempermudah proses administrasi basis data penjualan barang dalam jaringan intranet yang dilakukan secara terpusat.
b. Mempercepat dan mempermudah pengguna dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini memperoleh informasi tentang penjualan barang pada PT. Otsuka Indonesia.
LITERATURE REVIEW
Literature Study
Proses penjualan digambarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut :
1. Proses penjualan dimulai dari pelanggan menghubungi departemen penjualan. Departemen penjualan akan menangkap seluruh detail informasi dan mencatatnya pada pesanan penjualan.
2. Langkah pertama dari proses penjualan adalah melakukan pengesahan transaksi dengan melalui proses persetujuan kredit untuk pelangggan dan jika sudah disetujui, informasi penjualan akan diteruskan ke departemen penagihan, pergudangan dan pengiriman.
3. Langkah selanjutnya adalah mengirimkan barang dagangan, yang harus dilakukan segera setelah persetujuan kredit diperoleh kemudian informasi pengiriman akan diteruskan ke proses penagihan.
4. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan dengan transaksi tersebut dan menagihkannya ke pelanggan.
5. Bagian piutang menerima informasi penagihan dan mencatatnya ke dalam catatan atau laporan piutang.
6. Bagian pengendalian persediaan menyesuaikan data persediaan untuk menggambarkan penurunan persediaan.
7. Secara berkala, proses penagihan, piutang, dan pengendalian persediaan melakukan perhitungan rekapitulasi dan meneruskan informasi ini ke proses buku besar umum.
Basic Theory
Sales System
Prosedur penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan), dan pencatatan penjualan. Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar penjualan dapat diawasi dengan baik. [BAR-04].
Dalam prosedur penjualan setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam dokumen-dokumen tertentu, diantaranya :
1. Surat Pemesanan Barang (Sales Order)
2. Surat Perintah Pengiriman (Shipping Order)
3. Faktur (invoice)
Information System
Menurut Hirschheim (1995), secara sederhana, sebuah sistem informasi telah didefinisikan dalam dua perspektif, satu terkait dengan fungsinya, dan satu lagi terkait dengan strukturnya. Dari perspektif struktural sebuah sistem informasi terdiri dari sebuah kumpulan manusia, proses, data, model, teknologi, dan menyusun suatu bahasa, membentuk sebuah struktur ikatan yang bertujuan untuk memenuhi tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi organisasi. Dari perspektif fungsionalnya sebuah sistem informasi adalah sebuah media teknologi yang diimplementasikan untuk kebutuhan perekaman dan penyimpanan sebagai pendukung dalam pembuatan keputusan [TAN-04].
Software Engineering
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) telah mengembangkan definisi yang komprehensif mengenai rekayasa perangkat lunak yang menyatakan bahwa rekayasa perangkat lunak adalah aplikasi dari pendekatan yang sistematik, teratur, dan terukur pada pengembangan, pengoperasian dan perawatan perangkat lunak [PRE-05].
Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa grafis untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi, dan dokumentasi artifak perangkat lunak. UML menyediakan cara standar untuk membuat cetak biru sistem, melingkupi hal-hal yang konseptual seperti proses bisnis dan fungsional sistem, dan juga hal-hal yang nyata seperti kelas-kelas yang ditulis dalam bahasa pemrograman yang spesifik, skema basis data, komponen perangkat lunak yang dapat digunakan ulang [BOR-05].
Saat ini UML meliputi 13 jenis diagram yaitu class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, use case diagram, sequence diagram, communication diagram, state diagram, activity diagram, deployment diagram, package diagram, timing diagram, dan interaction view diagram.
Object Oriented Analysis
Sebelum membangun suatu sistem berorientasi obyek, kita perlu mendefinisikan semua kelas yang merepresentasikan masalah yang harus dipecahkan, cara dimana suatu kelas berhubungan dan berinteraksi dengan satu dan lainnya serta mekanisme komunikasi yang membuat semuanya dapat bekerja bersama.
Tujuan analisis berorientasi obyek adalah mengembangkan suatu model yang menjelaskan perangkat lunak komputer untuk memenuhi kebutuhan yang didefinisikan oleh konsumen.
Use Case
Secara esensi, use case menceritakan tentang bagaimana seorang end user berinteraksi dengan sistem dibawah kumpulan keadaaan yang spesifik. Use case dapat berupa teks naratif, ringkasan tugas atau interaksi, deskripsi berbasis tampilan atau representasi dalam bentuk diagram. Apapun bentuknya, use case menggambarkan perangkat lunak atau sistem dari pandangan end user.
Object Oriented Design
Perancangan berorientasi obyek terbagi dalam dua aktivitas utama: perancangan sistem dan perancangan obyek. Perancangan sistem difokuskan pada spesifikasi dari tiga komponen: user interface, fungsi manajemen data, dan fasilitas manajemen kerja. Perancangan obyek difokuskan pada detail internal dari kelas individu dan skema penyampaian pesan.
Class Diagram
Representasi dalam bentuk diagram dari kumpulan kelas, antarmuka, dan kolaborasi dan relasinya adalah class diagram. Class diagram secara umum mengandung hal-hal berikut :
1. Kelas
2. Antarmuka
3. Relasi dependency, generalization, dan association
Seperti diagram lainnya, class diagram mungkin juga memiliki catatan dan batasan. Class diagram mungkin juga memiliki packages atau subsistem, keduanya digunakan untuk mengumpulkan elemen dari model menjadi kumpulan yang lebih besar.
Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram interaksi yang menitikberatkan pada urutan waktu dari suatu messages. Diagram interaksi pada umumnya berisi [BOR-05]:
1. Obyek atau tugas
2. Komunikasi atau link
3. Message
Object Oriented Testing
Saat proses perancangan perangkat lunak telah selesai maka perangkat lunak harus diuji untuk mengetahui dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan. Pengujian adalah elemen yang sangat penting untuk menjamin kualitas perangkat lunak. Tujuan dari pengujian perangkat lunak adalah untuk menemukan kesalahan dan pengujian yang baik adalah satu pengujian yang memiliki kemungkinan paling besar untuk menemukan kesalahan dengan usaha dan waktu paling minimum [PRE-05].
Database
Basis data adalah kumpulan dari data, secara khusus menjelaskan aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berhubungan. Basis data dapat dianalogikan dengan lemari arsip atau lebih tepatnya sederetan lemari arsip dimana basis data adalah tempat penyimpanan data yang terstruktur. Tujuan keseluruhan dari tempat penyimpanan tersebut adalah untuk mengelola data untuk suatu tujuan keorganisasian [BEY-04].
MySQL
MySQL adalah open source SQL Database Management System yang paling populer, dikembangkan, didistribusikan dan didukung oleh MySQL AB [Anonymous-08]. Beberapa keunggulan dari MySQL antara lain :
1. MySQL adalah Database Management System.
2. MySQL adalah RelationalDatabase Management System.
3. MySQL adalah open source.
4. MySQL Database Server sangat cepat, handal dan mudah untuk digunakan.
5. MySQL Serverberjalan pada aplikasi client/servermaupun embedded systems.
6. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah.
HTML dan XHTML
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah dokumen teks khusus yang digunakan oleh web browser untuk merepresentasikan teks dan grafik. HTML mendefinisikan syntaxdan penempatan sasaran khusus yang ada didalamnya yang tidak ditampilkan oleh browser.
XHTML (Extensible Hyper Text Markup Language) adalah reformulasi dari HTML yang digambarkan sebagai sebuah aplikasi XML (Extensible Markup Language). XHTML hampir identik dengan HTML versi 4.01 tetapi lebih kaku dan jelas [KEN-06].
PHP
PHP (akronim rekursif untuk PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa scripting open sourceyang digunakan secara luas untuk berbagai kebutuhan pemrograman. Secara khusus lebih cocok digunakan untuk pembangunan web dan dapat dipasangkan dalam HTML [ACH-07].
Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem basis data di dalam web.
RESEARCH METHOD
Metode penelitian dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi Pencatatan Inventaris meliputi studi literatur; studi lapangan; perancangan dan implementasi, meliputi analisis kebutuhan, perancangan dan implementasi; pengujian perangkat lunak; dan pengambilan kesimpulan dan saran.
DESIGN
Perancangan yang dilakukan meliputi dua tahap yaitu analisis berorientasi obyek dan desain berorientasi obyek. Pada tahap analisis berorientasi obyek akan dilakukan analisis terhadap sistem eksisting atau sistem yang telah ada dan analisis kebutuhan sistem yang akan dirancang dengan membuat daftar kebutuhan dan kemudian dimodelkan dengan use case diagram untuk menggambarkan kebutuhan tersebut. Tahap desain berorientasi obyek terdiri dari perancangan umum dan perancangan detail. Perancangan umum menggambarkan arsitektural sistem keseluruhan. Perancangan detail terdiri dari perancangan class diagram dan sequence diagram sebagai pemodelan perangkat lunak dan perancangan basis data.
Object Oriented Analysis
Tahap analisis berorientasi obyek dilakukan dengan memodelkan kebutuhan user ke dalam use case diagram. Use case diagrambertujuan untuk menggambarkan kebutuhan-kebutuhan fungsional yang harus disediakan oleh sistem informasi agar dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh user.
Current System Analysis
Proses penjualan barang di PT. Otsuka Indonesia selama ini menggunakan pencatatan manual dengan komputer. Secara garis besar proses penjualan yang terjadi adalah konsumen datang ke distributor untuk memesan barang, distributor kemudian membuat purchase order dan mencetaknya rangkap dua. Salinan dokumen purchase order kemudian diberikan ke bagian PPIC untuk ditindaklanjuti. Apabila pemesanan tersebut disetujui, bagian PPIC akan membuat dokumen sales order yang dibuat rangkap dua. Salinan dokumen sales ordertersebut diberikan ke bagian Warehouseuntuk dibuatkan dokumen delivery orderyang berfungsi sebagai surat perintah penggambilan barang dan surat jalan. Salinan dokumen delivery orderdiberikan ke bagian Finance untuk dibuatkan invoice. Salinan invoice diberikan ke distributor dan konsumen. Barang dikirim melalui perusahaan pengiriman kepada konsumen. Semua proses ini berjalan sendiri-sendiri dan tidak diintegrasikan dalam satu sistem.
Kelebihan dari sistem penjualan secara manual adalah :
1. Kasus-kasus tertentu yang tidak dapat diselesaikan secara otomatis lewat sistem dapat lebih mudah diatasi.
2. Kegagalan pada satu bagian sistem tidak selalu berpengaruh pada keseluruhan sistem.
Kekurangan dari sistem penjualan manual adalah :
1. Integritas dan validitas data tidak dapat dijaga.
2. Keamanan data tidak terjamin.
3. Pengelolaan dan pelaporan data penjualan lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lama.
4. Data tidak up to date.
5. Data hanya dapat diakses pada tempat dimana data disimpan.
Analisis Kebutuhan Sistem yang Baru
Daftar Kebutuhan
Daftar kebutuhan merupakan daftar yang menguraikan kebutuhan-kebutuhan user yang harus disediakan oleh perangkat lunak baik kebutuhan fungsional maupun non fungsional. Proses yang dilakukan sebelum menentukan daftar kebutuhan adalah mengidentifikasi aktor yang menggunakan Sistem Informasi Penjualan. Tabel berikut memperlihatkan seorang aktor beserta penjelasannya yang merupakan hasil dari proses identifikasi aktor.
Setelah melakukan proses identifikasi aktor maka dilakukan proses penyusunan daftar kebutuhan fungsional sistem. Daftar kebutuhan fungsional sistem disertai dengan nama use case yang merepresentasikan fungsionalitas dari kebutuhan tersebut.
Use Case Diagram
Pemodelan dalam use case diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang disediakan oleh Sistem Informasi Penjualan dibagi menjadi tiga buah diagram yang bersesuaian dengan modul dalam Sistem Informasi Penjualan.