Pengertian Metode Demonstrasi
Beberapa pengertian metode menurut para ahli, salah satunya
adalah menurut Muhibbin Syah dalam bukunya "Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru", adalah bahwa: "Metode secara harfiah berarti "cara". Dalam pemakian yang umum, metode diartikan sebagai cara
melakukan sesuatu kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan dengan
menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis".
Dan menurut Muzayyin Arifin, Pengertian metode adalah cara, bukan langkah atau prosedur. Kata prosedur lebih bersifat teknis
administrative atau taksonomis. Seolah-olah mendidik atau mengajar
hanya diartikan cara mengandung implikasi mempengaruhi. Maka saling
ketergantungan antara pendidik dan anak didik di dalam proses
kebersamaan menuju kearah tujuan tertentu.
Menurut W.J.S Poerwadarminta, "Metode adalah cara yang telah
teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud".
Kesimpulan dari pengertian-pengertian di atas yaitu bahwa metode
secara umum adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu
hal, seperti menyampaikan mata pelajaran. Sedangkan pengertian metode demonstrasi menurut Muhibbin
Syah adalah "Metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan"
Dalam kamus Inggris-Indonesia, demonstrasi yaitu "mempertunjuk-kan atau mempertontonkan".
"Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan menggunakan
metode demonstrasi, guru atau murid memperlihatkan kepada seluruh
anggota kelas mengenai suatu proses, misalnya bagaimana cara sholat
yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW"
Menurut Aminuddin Rasyad, "Metode demonstrasi adalah cara
pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan
sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas".
Dari uraian dan definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode
demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan langsung suatu
hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan
yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing
murid.
Semenjak zaman Nabi Muhammad SAW, bahkan semenjak awal
sejarah kehidupan manusia, penggunaan metode demonstrasi dalam
pendidikan sudah ada. Contohnya pada waktu itu Nabi, seorang pendidik
yang agung, banyak menggunakan metode demonstrasi perilaku
keseharian sebagai seorang muslim, maupun praktek ibadah seperti
mengajarkan cara sholat, wudhu dan lain-lain. Semua cara tersebut
dipraktekkan atau ditunjukkan oleh Nabi, lalu kemudian para umat
mengikutinya.
Langkah-langkah Dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi
Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang
terdiri dari "perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti
oleh murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi".
Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:
- Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang
diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
- Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu
wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling
efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
- Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan
mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan
demonstrasi tidak gagal.
- Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan
jelas.
- Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba
terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
- Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu
untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan- pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
- Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:
- Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
- Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap
siswa dapat melihat dengan jelas.
- Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan
seperlunya.
- Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu
diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa
mencoba melakukan demonstrasi.
Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun sebaiknya
diadakan uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan
dengan efektif dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan
dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan praktek secara lebih dini dan dapat peluang untuk memperbaiki dan
menyempurnakannya.
Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya yaitu saat
guru memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses atau cara
melakukan sesuatu sesuai materi yang diajarkan. Kemudian siswa disuruh
untuk mengikuti atau mempertunjukkan kembali apa yang telah dilakukan
guru. Dengan demikian unsur-unsur manusiawi siswa dapat dilibatkan
baik emosi, intelegensi, tingkah laku serta indera mereka, pengalaman
langsung itu memperjelas pengertian yang ditangkapnya dan memperkuat
daya ingatnya mengetahui apa yang dipelajarinya.
Untuk mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dari penggunaan
metode demonstrasi tersebut diadakan evaluasi dengan cara menyuruh
murid mendemonstrasikan apa yang telah didemonstrasikan atau
dipraktekkan guru.
Pada hakikatnya, semua metode itu baik. Tidak ada yang paling
baik dan paling efektif, karena hal itu tergantung kepada penempatan dan
penggunaan metode terhadap materi yang sedang dibahas. Yang paling
penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode
tersebut.
Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk: "Memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis
penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari
verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu
proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik".
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Dalam Proses
Belajar Mengajar
Penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar-mengajar
memiliki arti penting. Banyak keuntungan psikologis-pedagogis yang
dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain:
- Perhatian siswa lebih dipusatkan.
- Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
- Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam diri siswa.
Kekurangan metode demonstrasi :
- Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi memerlukan waktu dan
persiapan yang matang, sehingga memerlukan waktu yang bayak.
- Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan
tenaga (jika memakai alat yang mahal).
- Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
- Metode demonstrasi menjadi tidak efektif jika siswa tidak turut aktif
dan suasana gaduh.