Pengertian Persediaan
Konsep Persediaan persediaan dapat
diartikan sebagai barang-barang yang
disimpan untuk digunakan atau dijual
pada masa atau periode yang akan
datang. Persediaan terdiri dari persediaan
bahan baku, persediaan bahan setengah
jadi dan persediaan barang jadi.
Persediaan bahan baku dan bahan
setengah jadi disimpan sebelum
digunakan atau dimasukkan ke dalam
proses produksi, sedangkan persediaan
barang jadi atau barang dagangan
disimpan sebelum dijual atau dipasarkan.
Dengan demikian setiap perusahaan yang
melakukan kegiatanusaha umumnya
memiliki persediaan. (Agus
Ristono,2009).
Perusahaan yang melakukan kegiatan
produksi (industri manufaktur) akan
memiliki tiga jenis persediaan,
yaitu :
- Persediaan bahan baku dan
penolong.
- Persediaan bahan setengah jadi.
- Persediaan barang jadi.
Sedangkan
perusahaan perdagangan minimal
memiliki satu jenis persediaan,
yaitu persediaan barang dagangan.
Adanya berbagai macam
persediaan ini menuntut pengusaha
untuk melakukan tindakan yang
berbeda untuk masing-masing
persediaan, dan ini akan sangat
terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan
kebutuhan bahan baku serta
peramalan penjualan atau
permintaan konsumen. Bila
melakukan kesalahan dalam
menetapkan besarnya persediaan
maka akan berdampak ke masalah
lain, misalnya tidak terpenuhinya
permintaan konsumen atau bahkan
berlebihan persediaan sehingga
tidak semuanya terjual, timbulnya
biaya ekstra penyimpanan atau
pesanan bahan dan sebagainya.
Persediaan merupakan suatu model
yang umum digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang terkait
dengan usaha pengendalian bahan baku
maupun barang jadi dalam suatu aktifitas
perusahaan.
Ciri khas dari model
persediaan adalah solusi optimalnya
difokuskan untuk menjamin pesediaan
dengan biaya yang serendah rendahnya.
Inventory atau persediaan adalah
suatu teknik untuk manajemen material
yang berkaitan dengan persediaan.
Manajemen material dalam inventory
dilakukan dengan beberapa input yang
digunakan yaitu :
permintaan yang terjadi (demand)
dan biaya-biaya yang terkait dengan
penyimpanan, serta biaya apabila terjadi
kekurangan persediaan (shortage).
Secara teknis, inventory adalah suatu
teknik yang berkaitan dengan penetapan
terhadap besarnya persediaan bahan yang
harus diadakan untuk menjamin
kelancaran dalam kegiatan operasi
produksi, serta menetapkan jadwal
pengadaan dan jumlah pemesanan barang
yang seharusnya dilakukan oleh
perusahaan. Penetapan jadwal dan
jumlah pemesanan yang harus dipesan
merupakan pernyataan dasar yang harus
terjawab dalam pengendalian persediaan.
Pengendalian pengadaan persediaan
perlu diperhatikan karena berkaitan
langsung dengan biaya yang harus
ditanggung perusahaan sebagai akibat
adanya persediaan. (Agus Ristono,2009).
Oleh sebab itu, persediaan yang ada
harus seimbang dengan kebutuhan,
karena persediaan yang terlalu banyak
akan mengakibatkan perusahaan
menanggung risiko kerusakan dan biaya
penyimpanan yang tinggi disamping
biaya investasi yang besar. Tetapi jika
terjadi kekurangan persediaan akan
berakibat terganggunya kelancaran dalam
proses produksinya. Oleh karenanya
diharapkan terjadi keseimbangan dalam
pengadaan persediaan sehingga biaya
dapat ditekan seminimal mungkin dan
dapat memperlancar jalannya proses
poduksi.
Beberapa pengertian persediaan
menurut para ahli adalah sebagai berikut
:
a. Suatu kegiatan untuk menentukan
tingkat dan komposisi dari part atau
bagian, bahan baku dan barang hasil
produksi, sehingga perusahaan dapat
melindungi kelancaran produksi dan
penjualan serta kebutuhan
pembelanjaan perusahaan dengan
efektif dan efisien.
b. Serangkaian kebijakan dengan sistem
pengedalian yang memonitor tingkat
persediaan yang harus dijaga kapan
persediaan harus diisi dan berapa
pesanan yang harus dilakukan.
Berdasarkan kedua pengertian di
atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian pengendalian
persediaan merupakan suatu usaha
memonitor dan menentukan tingkat
komposisi bahan yang optimal dalam
menunjang kelancaran dan efektifitas
serta efisiensi dalam kegiatan
perusahaan. (Agus Ristono,2009)
ADS HERE !!!