A. Pengertian Nilai Pendidikan Islam
1. Pengertian nilai
Nilai artinya sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna
bagi kemanusiaan. Maksudnya kualitas yang memang
membangkitkan respon penghargaan. Nilai itu praktis dan efektif
dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara obyektif
di dalam masyarakat. Menurut Sidi Gazalba yang dikutip Chabib Thoha
mengartikan nilai sebagai berikut :
Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ia ideal, nilai
bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan
benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik,
melainkan penghayatan yang dikehendaki dan tidak
dikehendaki. Sedang menurut Chabib Thoha nilai merupakan sifat yang
melekat pada sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah
berhubungan dengan subjek yang memberi arti (manusia yang
meyakini). Jadi nilai adalaah sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi manusia sebagai acuan tingkah laku.
2. Pengertian pendidikan Islam
Pendidikan dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan kata
education. Menurut Frederick J. MC. Donald adalah : “Education in the sense used here, is a process or an activity which is directed at producing
desirable changes in the behavior of human being” (pendidikan adalah
proses yang berlangsung untuk menghasilkan perubahan yang diperlukan
dalam tingkah laku manusia).
Menurut H. M Arifin, pendidikan adalah usaha orang dewasa
secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta
kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal
maupun non formal. Adapun menurut Ahmad D. Marimba adalah
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Adapun pengertian pendidikan menurut Soegarda Poerbakawatja
ialah semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untku mengalihkan
pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya
kepada generasi muda. Sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi
fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani.
Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan secara terperinci
dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha
manusia untuk dapat membantu, melatih, dan mengarahkan anak melalui
transmisi pengetahuan, pengalaman, intelektual, dan keberagamaan orang
tua (pendidik) dalam kandungan sesuai dengan fitrah manusia supaya
dapat berkembang sampai pada tujuan yang dicita-citakan yaitu kehidupan
yang sempurna dengan terbentuknya kepribadian yang utama.
Sedang pendidikan Islam menurut ahmad D Marimba adalah
bimbingan jasmani maupun rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam. Senada dengan pendapat diatas, menurut Chabib Thoha
pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah dasar dan tujuan serta
teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pandidikan
berdasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan
Hadits.
Menurut Achmadi mendefinisikan pendidikan Islam adalah segala
usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber
daya insan yang berada pada subjek didik menuju terbentuknya manusia
seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam atau dengan istilah
lain yaitu terbentuknya kepribadian muslim.
Masih banyak lagi pengertian pendidikan Islam menurut para ahli,
namun dari sekian banyak pengertian pandidikan Islam yang dapat kita
petik, pada dasarnya pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani
dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial untuk
mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum-hukum Islam menuju
terbentuknya manusia ideal (insan kamil) yang berkepribadian muslim dan
berakhlak terpuji serta taat pada Islam sehingga dapat mencapai
kebahagiaan didunia dan di akherat.
Jadi nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat-sifat atau hal-hal yang
melekat pada pendidikan Islam yang digunakan sebagai dasar manusia
untuk mencapai tujuan hidup manusia yaitu mengabdi pada Allah SWT.
Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan pada anak sejak kecil, karena pada
waktu itu adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan yang baik
padanya.
B. Landasan dan Tujuan Nilai Pendidikan Islam
1. Landasan Nilai Pendidikan Islam
Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individual dan
sosial yang membawa penganutnya pada pengaplikasian Islam dan ajaranajarannya
kedalam tingkah laku sehari-hari. Karena itu, keberadaan
sumber dan landasan pendidikan Islam harus sama dengan sumber Islam
itu sendiri, yaitu Al-Qur’an dan As Sunah.
Pandangan hidup yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan Islam
ialah pandangan hidup muslim yang merupakan nilai-nilai luhur yang
bersifat universal yakni Al Qur’an dan As Sunnah yang shahih juga
pendapat para sahabat dan ulama sebagai tambahan. Hal ini senada dengan
pendapat Ahmad D. Marimba yang menjelaskan bahwa yang menjadi
landasan atau dasar pendidikan diibaratkan sebagai sebuah bangunan
sehingga isi Al-Qur’an dan Al Hadits menjadi pondamen, karena menjadi
sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya pendidikan.
2. Tujuan Nilai Pendidikan Islam
Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah kegiatan
selesai dan memerlukan usaha dalam meraih tujuan tersebut. Pengertian
tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik
setelah mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan
kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya
dimana individu hidup.
Adapun tujuan pendidikan Islam ini tidak jauh berbeda dengan yang
dikemukakan para ahli. Menurut Ahmadi, tujuan pendidikan Islam adalah
sejalan dengan pendidikan hidup manusia dan peranannya sebagai
makhluk Allah SWT yaitu semata-mata hanya beribadah kepada-Nya.
C. Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Kehidupan manusia tidak terlepas dari nilai dan nilai itu selanjutnya
diinstitusikan. Institusional nilai yang terbaik adalah melalui upaya
pendidikan. Pandangan Freeman But dalam bukunya Cultural History Of
Western Education yang dikutip Muhaimin dan Abdul Mujib menyatakan
bahwa hakikat pendidikan adalah proses transformasi dan internalisasi nilai.
Proses pembiasaan terhadap nilai, proses rekonstruksi nilai serta proses
penyesuaian terhadap nilai.
Lebih dari itu fungsi pendidikan Islam adalah pewarisan dan
pengembangan nilai-nilai dienul Islam serta memenuhi aspirasi masyarakat
dan kebutuhan tenaga disemua tingkat dan bidang pembangunan bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Nilai pendidikan Islam perlu
ditanamkan pada anak sejak kecil agar mengetahui nilai-nilai agama dalam
kehidupannya.
Dalam pendidikan Islam terdapat bermacam-macam nilai Islam yang
mendukung dalam pelaksanaan pendidikan bahkan menjadi suatui rangkaian
atau sistem didalamnya. Nilai tersebut menjadi dasar pengembangan jiwa anak
sehingga bisa memberi out put bagi pendidikan yang sesuai dengan harapan
masyarakat luas.
Bagi para pendidik, dalam hal ini adalah orang tua sangat perlu
membekali anak didiknya dengan materi-materi atau pokok-pokok dasar
pendidikan sebagai pondasi hidup yang sesuai dengan arah perkembangan
jiwanya.
1. Nilai Pendidikan keimanan (aqidah Islamiyah)
Iman adalah kepercayaan yang terhujam kedalam hati dengan
penuh keyakinan, tak ada perasaan syak (ragu-ragu) serta mempengaruhi
orientasi kehidupan, sikap dan aktivitas keseharian. Al Ghazali
mengatakan iman adalah megucapkan dengan lidah, mengakui benarnya
dengan hati dan mengamalkan dengan anggota badan.
Pendidikan keimanan termasuk aspek pendidikan yang patut
mendapat perhatian yang pertama dan utama dari orang tua. Memberikan
pendidikan ini pada anak merupakan sebuah keharusan yang tidak boleh ditinggalkan. Pasalnya iman merupakan pilar yang mendasari keislaman
seseorang.
Pembentukan iman harus diberikan pada anak sejak kecil, sejalan
dengan pertumbuhan kepribadiannya. Nilai-nilai keimanan harus mulai
diperkenalkan pada anak dengan cara :
- Memperkenalkan nama Allah SWT dan Rasul-Nya
- Memberikan gambaran tentang siapa pencipta alam raya ini melalui
kisah-kisah teladan
- Memperkenalkan ke-Maha-Agungan Allah SWT
Rasulullah SAW. adalah orang yang menjadi suri tauladan
(Uswatun Hasanah) bagi umatnya, baik sebagai pemimpin maupun orang
tua. Beliau mengajarkan pada umatnya bagaimana menanamkan nilai-nilai
keimanan pada anak-anaknya. Ada lima pola dasar pembinaan iman
(Aqidah) yang harus diberikan pada anak, yaitu membacakan kalimat
tauhid pada anak, menanamkan kecintaan kepada Allah SWT dan RasulNya,
mengajarkan Al-Qur'an dan menanamkan nilai-nilai perjuangan dan
pengorbanan.
Orang tua memiliki tanggung jawab mengajarkan Al-Qur'an pada
anak-anaknya sejak kecil. Pengajaran Al-Qur'an mempunyai pengaruh
yang besar dalam menanamkan iman (aqidah) yang kuat bagi anak. Pada
saat pelajaran Al-Qur'an berlangsung secara bertahap mereka mulai
dikenalkan pada satu keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan mereka dan
Al-Qur'an adalah firman-firman-Nya yang diturunkan pada Nabi
Muhammad SAW.
Iman (aqidah) yang kuat dan tertanam dalam jiwa seseorang
merupakan hal yang penting dalam perkembangan pendidikan anak. Salah
satu yang bisa menguatkan aqidah adalah anak memiliki nilai
pengorbanan dalam dirinya demi membela aqidah yang diyakini
kebenarannya. Semakin kuat nilai pengorbanannnya akan semakin kokoh
aqidah yang ia miliki.
Nilai pendidikan keimanan pada anak merupakan landasan pokok
bagi kehidupan yang sesuai fitrahnya, karena manusia mempunyai sifat
dan kecenderungan untuk mengalami dan mempercayai adanya Tuhan.
Oleh karena itu penanaman keimanan pada anak harus diperhatikan dan
tidak boleh dilupakan bagi orang tua sebagai pendidik.
Dengan fitrah manusia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT
sebagaimana dalam ayat diatas maka orang tua mempunyai kewajiban
untuk memelihara fitrah dan mengembangkannya.
Melihat ayat dan hadis diatas dapat diambil suatu pengertian
bahwa anak dilahirkan dalam keadaan fitrah dan perkembangan
selanjutnya tergantung pada orang tua dan pendidiknya, maka orang tua
wajib mengarahkan anaknya agar sesuai dengan fitrahnya.
Nilai pendidikan keimanan termasuk aspek-aspek pendidikan yang
patut mendapatkan perhatian pertama dan utama dari orang tua.
Memberikan pendidikan ini kepada anak merupakan sebuah keharusan
yang tidak boleh ditinggalkan oleh orang tua dengan penuh kesungguhan.
Pasalnya iman merupakan pilar yang mendasari keIslaman seseorang.
Pembentukkan iman seharusnya diberikan kepada anak sejak
dalam kandungan, sejalan dengan pertumbuhan kepribadiannya. Berbagai
hasil pengamatan pakar kejiwaan menunjukkan bahwa janin di dalam
kandungan telah mendapat pengaruh dari keadaan sikap dan emosi ibu
yang mengandungya.
Nilai-nilai keimanan yang diberikan sejak anak masih kecil, dapat
mengenalkannya pada Tuhannya, bagaimana ia bersikap pada Tuhannya
dan apa yang mesti diperbuat di dunia ini. Sebagaimana dikisahkan dalam
al Qur’an tentang Luqmanul Hakim adalah orang yang diangkat Allah
sebagai contoh orang tua dalam mendidik anak, ia telah dibekali Allah dengan keimanan dan sifat-sifat terpuji. Orang tua sekarang perlu
mencontoh Luqman dalam mendidik anaknya, karena ia sebagai contoh
baik bagi anak-anaknya. perbuatan yang baik akan ditiru oleh anakanaknya
begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, pendidikan keimanan, harus dijadikan sebagai
salah satu pokok dari pendidikan kesalehan anak. Dengannya dapat
diharapkan bahwa kelak ia akan tumbuh dewasa menjadi insan yang
beriman kepada Allah SWT., melaksanakan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Dengan keimanan yang sejati bisa
membentengi dirinya dari berbuat dan berkebiasaan buruk.
2. Nilai Pendidikan Kesehatan
Kesehatan adalah masalah penting dalam kehidupan manusia,
terkadang kesehatan dipandang sebagai sesuatu yang biasa dalam dirinya.
Orang baru sadar akan pentingnya kesehatan bila suatu saat dirinya atau
keluarganya jatuh sakit. Dengan kata lain arti kesehatan bukan hanya
terbatas pada pokok persoalan sakit kemudian dicari obatnya.
Kesehatan dibutuhkan setiap orang, apalagi orang-orang Islam.
dengan kesehatan aktifitas keagamaan dan dunia dapat dikerjakan dengan
baik. Orang bekerja butuh tubuh yang sehat, begitu juga dalam
melaksanakan ibadah pada Allah SWT. semua aktifitas didunia
memerlukan kesehatan jasmani maupun rohani.
Mengingat pentingnya kesehatan bagi umat Islam apalagi dalam
era modern seperti sekarang ini banyak sekali penyakit baru yang
bermunculan. Maka perlu kiranya bagi orang tua muslim untuk lebih
memperhatikan anak-anaknya dengan memasukkan pendidikan kesehatan
sebagai unsur pokok.
Usaha penanaman kebiasaan hidup sehat bisa dilakukan dengan
cara mengajak anak gemar berolah raga, memberikan keteladanan dalam
menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta memberikan pengetahuan
secukupnya tentang pentingnya kebersihan.
3. Nilai Pendidikan Ibadah
Ibadah semacam kepatuhan dan sampai batas penghabisan, yang
bergerak dari perasaan hati untuk mengagungkan kepada yang disembah. Kepatuhan yang dimaksud adalah seorang hamba yang mengabdikan diri
pada Allah SWT.
Ibadah merupakan bukti nyata bagi seorang muslim dalam
meyakini dan mempedomani aqidah Islamiyah. Sejak dini anak-anak
harus diperkenalkan dengan nilai-nilai ibadah dengan cara :
- Mengajak anak ke tempat ibadah
- Memperlihatkan bentuk-bentuk ibadah
- Memperkenalkan arti ibadah.
Pendidikan anak dalam beribadah dianggap sebagai penyempurna
dari pendidikan aqidah. Karena nilai ibadah yang didapat dari anak akan
menambah keyakinan kebenaran ajarannya. Semakin nilai ibadah yang ia
miliki maka akan semakin tinggi nilai keimanannya. Ibadah merupakan penyerahan diri seorang hamba pada Allah
SWT. ibadah yang dilakukan secara benar sesuai dengan syar'i’at Islam
merupakan implementasi secara langsung dari sebuah penghambaan diri
pada Allah SWT.
Manusia merasa bahwa ia diciptakan di dunia ini hanya
untuk menghamba kepada-Nya .
Pembinaan ketaatan ibadah pada anak juga dimulai dalam keluarga
kegiatan ibadah yang dapat menarik bagi anak yang masih kecil adalah
yang mengandung gerak. Anak-anak suka melakukan sholat, meniru orang
tuanya kendatipun ia tidak mengerti apa yang dilakukannya itu.