Pengertian Dan Tujuan Manajemen Database / DBMS
A. Kerangka Bisnis
Apakah Database itu ?
Bila sebuah organisasi memiliki suatu koleksi terpadu dari data yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral, maka organisasi itu mempunyai sebuah Database.
Sebuah Sistem Manajemen Database
Untuk setiap database telah dikembangkan sebuah sistem untuk penggunaan database. Sistem ini, atau suatu rangkaian peraturan dan metode, memungkinkan pemberian definisi, penciptaan, perubahan, pembacaan, pemeliharaan, dan perlindungan database tersebut.
Pendek kata sistem ini adalah sistem manajemen database (DBMS=database management system)
Database mempunyai beberapa komponen :
1) Setidak-tidaknya satu orang menjadi “pemiliknya” dan bertanggung jawab atas database tersebut.
2) Serangkaian peraturan dan hubungan yang menentukan dan mengatur interaksi antara berbagai unsur dari database.
3) Manusia yang memasukan data ke dalam database itu.
4) Orang yang mengeluarkan data dari database itu.
5) Databasenya sendiri.
a. Muncul : Komputer
Kecepatan merupakan salah satu dari atribut komputer yang paling berharga. Keistimewaan kedua adalah kemampuan untuk menangani data dalam volume besar secara akurat. Dan akhirnya, komputer tidak menjadi lelah atau bosan dengan pekerjaannya yang berulangulang.
Semua karakteristik ini mempunyai arti penting dalam manajemen database :
1. Kecepatan (speed), karena perusahaan yang modern harus mengolah banyak transaksi dalam waktu yang sangat singkat.
2. Ketelitian, karena banyak perusahaan menbutuhkan data, yang mereka simpan dan gunakan yang benar.
3. Sangat baik dalam melakukan pekerjaan berulang-ulang, karena database bersifat berulang (setidak-tidaknya dalam format dan bentuk isinya)
b. Dampak atas manajemen
Tidak diragukan lagi, bahwa sistem database elektronik ini merupakan faktor yang besar artinya dalam dunia usaha. Dan hal ini akan menjadi bertambah penting dengan berlalunya waktu. Namun DBMS ini menimbulkan beberapa masalah serius bagi manajemen :
1) Bagaimana mengelola ahli-ahli teknik yang dibutuhkan untuk menggunakan database yang besar dan canggih.
2) Bagaimana menjaga agar sistem ini tidak muncul sebagai unsur utama dan menjadi benalu dalam kegiatan utama perusahaan.
3) Bagaimana mendapatkan informasi dan bukan setumpuk data dari database ini.
4) Bagaimana mempertahankan kebebasan manusia, dengan adanya potensi dari database untuk “mengingat” setiap gerak-gerik kita.
5) Bagaimana melakukan pengintegrasian DBMS secara mulus dalam organisasi yang lebih besar.
Sebaliknya manajemen dapat menarik keuntungan besar dari penggunaan yang tepat dari DBMS ini :
1) Lebih banyak data yang dapat dipertimbangkan dalam menghasilkan informasi bagi manajemen untuk mengambil keputusan.
2) Informan dapat disajikan secara lebih cepat untuk manajemen.
3) Usaha dapat dijalankan secara lebih efektif dan lebih efisien (misalnya, bila data pelanggan segera tersedia, dari dalam hal perbankan, pada cabang mana nasabah mempunyai rekening).
4) Database dari sumber-sumber diluar perusahaan tersedia untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan (misalnya informasi tentang persediaan barang).
B. Tujuan DBMS
Sebelum membahas database lebih lanjut, mari kita perhatikan tujuan apakah yang harus dipertimbangkan oleh manajemen dalam merancang dan menyusun sistem manajemen database mereka :
1) Menyediakan tempat penyimpanan massal untuk data yang relevan.
2) Membuat agar pemakainya mudah mendapatkan (meng-akses) data.
3) Memungkinkan respon yang segera atas permintaan dari data para pemakai.
4) Melakukan modifikasi terakhir dengan segera pada database.
5) Menghapus data yang berlebihan.
6) Memungkinkan penggunaan secara serentak dalam beberapa pemakai.
7) Memungkinkan perkembangan lebih lanjut dalam sistem database.
8) Melindungi data dari kerusakan fisik dan pemakaian yang tidak diotorisasi.